Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Merasa Tidak Asing (Bagian 1)



Merasa Tidak Asing (Bagian 1)

0Tidak lama setelah mereka berdua duduk di restoran tersebut, ada seorang bibi yang baik hati datang menyajikan dua mangkuk mie Yangchun dan dua telur goreng.     
0

Gu Xiaoran melihat mie Yangchun di depannya dan bertanya pada Mo Qing dengan suara lirih, "Kita bahkan belum memesan apapun, tapi kenapa tiba-tiba sudah disajikan, apa mungkin Bibi itu salah mengantarkan hidangan?"     

Mo Qing dengan ringan meliriknya tanpa menjawab, dia menundukkan kepalanya untuk makan mie itu, lalu menggunakan bahasa isyarat untuk berbicara kepada bibi itu.     

Gu Xiaoran mengerti beberapa bahasa isyarat, apa yang dikatakan Mo Qing adalah, Makanan ini sangat enak seperti biasanya, dia pasti juga akan menyukainya, terima kasih.     

Kemudian bibi itu pun tersenyum dan menatap Gu Xiaoran. Namun Gu Xiaoran tidak mengerti apa yang sedang terjadi, sehingga dia pun tersenyum pada bibi itu. Setelah itu bibi yang telah menyajikan mie itu pun pergi dengan gembira.     

"Bibi ini tidak bisa bicara?"     

"Hmmm…"     

Mo Qing dengan tenang menyumpit telur goreng ke dalam mangkuk Gu Xiaoran, "Makanlah."     

Melihat telur goreng di atas mie Yangchung yang disajikan Mo Qing di depannya, Gu Xiaoran merasa sedikit ragu. Tiba-tiba ada perasaan dejavu, seolah dia merasakan kembali apa yang pernah dialami sebelumnya.     

Namun, Gu Xiaoran yakin bahwa dirinya belum pernah datang ke warung mie ini. Meskipun dia tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi Gu Xiaoran dapat memastikan bahwa mie ini bukan salah pesan. Kedua hidangan ini memang dimasak untuk mereka berdua.     

"Kamu sering datang ke sini untuk makan mie?"     

"Kadang-kadang."     

Gu Xiaoran ingat bahwa Mo Qing lulus dari sekolah menengah dan memasuki Universitas A dengan nilai terbaik, tetapi tampaknya Mo Qing tidak lama kuliah di Universitas A tapi sudah mendapatkan diploma. Kemudian mengambil 2 kali gelar doktor di luar negeri.     

Ketika membicarakan Mo Qing, Gu Xiaoran merasa kehadiran dalam hidupnya Mo Qing seperti tidak nyata.     

Sebelumnya, ketika Gu Xiaoran mendengar tentang hal-hal ini, dia merasa bahwa itu adalah hal yang sangat luar biasa. Tetapi karena mengingat beberapa peristiwa yang pernah dialami sebelumnya, dia merasa bisa memahami lebih jelas akan hal ini.     

Saat di kamp pelatihan, Mo Qing seperti anak ajaib. Disaat yang lainnya sudah kelelahan setelah melakukan latihan fisik, Mo Qing justru meningkatkan latihannya dua kali lipat, sehingga kemampuan fisiknya benar-benar sangat bagus.     

Saat itu Gu Xiaoran juga meningkatkan latihan dua kali lipat, tetapi selain kebugaran fisik, dia tidak mampu menyelesaikan terlalu banyak latihan. Jadi hanya kemampuan dalam bidang pemrograman saja yang bagus sedangkan dalam bidang yang lain kemampuannya biasa-biasa saja.     

Setelah Mo Qing meninggalkan kamp pelatihan dan memasuki kampus, itu sama halnya dia sedang mengulang apa yang pernah dia pelajari di kamp. Jadi saat di kampus dia tidak butuh belajar banyak lagi.     

Memikirkan hal ini, Gu Xiaoran juga menjadi semakin memahaminya dengan jelas. Meskipun Mo Qing tidak menghadiri kelas di Universitas A, tapi dia tetap bisa lulus. Dan tentu saja bukan hal yang aneh jika dulu dia biasa datang ke warung mie ini.     

Setelah selesai makan Gu Xiaoran bisa langsung pergi ke kampus, pantas saja Mo Qing mengatakan padanya bahwa tidak akan membuatnya terlambat.     

Saat memakan telur goreng itu, Gu Xiaoran memiliki perasaan dejavu yang serupa. Kemudian Gu Xiaoran pun menyisihkan telur goreng, lalu memakan mie Yangchun. Tiba-tiba seluruh tubuh Gu Xiaoran membeku dan dia pun langsung menatap Mo Qing yang duduk di seberang meja.     

Mo Qing pun menatapnya, dan alisnya yang tampan terlihat jelas. Ketika dia menatap Gu Xiaoran yang sedang sedang menatapnya, tiba-tiba pandangan Mo Qing tampak sedikit meredup.     

Tidak lama kemudian bibi membawa dua mangkuk sup lagi, sup bening dan jernih, ditambah beberapa daun bawang mengambang di permukaan sup. Sup yang dibawakan oleh bibi itu adalah sup ikan!     

Sebuah kilatan peristiwa muncul di dalam benak Gu Xiaoran.     

Selama Gu Xiaoran berlatih, tubuhnya selalu mengalami cedera. Dalam ingatannya itu dia melihat saat pagi hari dirinya pergi untuk makan di warung ini, dan bibi itu selalu memberikan tambahan semangkuk sup ikan di depannya.     

Kemudian Gu Xiaoran pun menatap wajah lembut bibi itu, tatapan sederhana yang tidak mungkin tidak menarik perhatiannya.     

Kemudian dia mengungkapkan bahasa isyarat dengan tangannya, "Bisakah aku tidak perlu makan sup ikan?"     

Bibi tersenyum tipis dan memberi isyarat kepadanya, "Untuk sekarang masih belum bisa."     

"Lalu berapa lama aku masih harus memakannya?"     

"Ketika kamu tidak memiliki luka lagi di tubuhmu."     

Bibi menyelesaikan gerakan tangannya, kemudian dia menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada Gu Xiaoran, setelah itu dia langsung berjalan pergi.     

Ketika Gu Xiaoran menatap Mo Qing lagi, Mo Qing tidak lagi menatap dirinya selain hanya menundukkan kepalanya untuk memakan mie.     

Saat itu Gu Xiaoran juga menundukkan kepalanya untuk makan mie miliknya.     

Di seberang mejanya, tiba-tiba terdengar suara lirih dari Mo Qing, "Jika suatu hari kamu butuh bantuan dan tidak dapat menemukan aku, kamu bisa datang kepada Bibi Xiao."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.