Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tidak Boleh Menginap (1)



Tidak Boleh Menginap (1)

0Kemudian Tianlei selalu mengancam Gu Xiaoran bahwa dia akan memanggil dokter agar membiusnya. Sehingga Gu Xiaoran ketakutan dan meraih tangan bocah itu hingga tertidur, tentu saja selama tidur Gu Xiaoran tetap tidak melepaskan tangannya karena takut Tianlei akan memanggil dokter.     
0

Gu Xiaoran terus bersikap seperti ini sampai pada akhirnya dia pulang dari rumah sakit dan pergi ke rumah keluarga Gu.     

Saat keluar dari rumah sakit, dokter masih berulang kali mengatakan bahwa Gu Xiaoran harus tidur yang cukup, jika tidak ingin mengalami masalah pada otaknya.     

Meskipun Tianlei tidak menjaga Gu Xiaoran sepanjang waktu, tetapi untuk menjaga agar ibunya tidak mengkhawatirkan Gu Xiaoran, Tianlei akan selalu datang ke kamar Gu Xiaoran saat malam hari. Dia meraih tangan Gu Xiaoran dan memaksanya untuk tidur. Perlahan-lahan, Gu Xiaoran meraih tangan Tianlei dan akhirnya dia bisa tertidur.     

Setelah Gu Xiaoran mengingat semua itu, seketika perasaannya terasa runtuh. Mungkin karena ini, meskipun Tianlei bersikap nakal dan selalu mengganggunya, tetapi Gu Xiaoran tidak pernah membencinya.     

"Bukankah kamu harus pergi ke kampus besok? Cepat tidur." Setelah mengatakan itu, Gu Tianlei langsung memejamkan mata.     

Gu Xiaoran melihat bahwa Tianlei benar-benar ingin tidur, dia berbaring miring dan melihat tangan yang dia pegang. Dan akhirnya dia menatap wajah tampan yang ada di sampingnya, dan sekali lagi dia merasakan kedamaian yang telah lama tidak pernah dia rasakan.     

Kemudian Gu Xiaoran melihat wajah Tianlei yang memar karena kejatuhan buku, saat melihat itu, Gu Xiaoran tidak bisa menahan senyum.     

"Apa maksud perkataanmu tadi?"     

"Perkataan yang mana?"     

"Kamu bilang kalau lebih baik aku tidak diadopsi oleh keluarga Gu."     

Gu Xiaoran menatap Gu Tianlei tanpa berkedip, seolah dia ingin melihat isi hatinya.     

"Dengan begitu, kita berdua tidak perlu berputar-putar." Gu Tianlei menjawab dengan santai.     

"Dengan begitu, kita tidak akan bertemu sama sekali." Jika Gu Xiaoran tidak diadopsi oleh ibu Gu Tianlei, mungkin dia akan mati di hutan itu.     

Gu Tianlei memalingkan kepalanya dan berhenti menatapnya, lalu dia kembali memejamkan matanya, "Aku sangat mengantuk, ingin tidur."     

Gu Xiaoran tiba-tiba teringat sehari sebelum Yu Fang pergi.     

Saat itu, setelah makan malam, Gu Xiaoran sedang mencuci piring sedangkan Ibunya sedang menyapu lantai. Kemudian ibunya memberinya nasehat seperti biasanya, "Xiaoran, ketika ibu pergi, awasi Tianlei untuk Ibu. Jangan biarkan dia berkelahi dan mencari masalah dengan berandalan kecil itu."     

Nasehat itulah yang selalu dikatakan ibunya, sehingga pada saat itu Gu Xiaoran pun tidak terlalu peduli akan hal itu. Tapi tidak disangka, ternyata itu adalah hal terakhir yang dikatakan ibunya kepadanya.     

Gu Xiaoran berbalik badan dan berbaring miring ke samping, diam-diam dia menatap wajah Gu Tianlai yang tampan.     

Dalam hati dia berkata, Ibu, Tianlei tidak menjadi anak nakal, sekarang dia sudah mengerti banyak hal.     

Meskipun pada kenyataannya Gu Tianlei tidak mau mendengarkan kata-kata ibunya dan memilih terjun ke industri musik.     

Mendengarkan napas Gu Tianlei yang teratur, Gu Xiaoran pun berpikir bahwa Gu Tianlei seharusnya sudah tertidur nyenyak.     

Diam-diam Gu Xiaoran berdiri, lalu dia pun mengambil tasnya dan perlahan dia perlahan ke pintu untuk pergi.     

Pintu kamar ditutup dengan sangat pelan agar Gu Tianlei tidak terbangun.     

Ketika Gu Tianlei membuka matanya, dia melihat ke kamarnya yang sudah sepi. Beberapa saat kemudian dia mendengar suara mobil di luar pintu, seketika perasaannya pun terasa hampa.     

Saat mobil itu baru saja meninggalkan area vila, Gu Xiaoran tiba-tiba menerima pesan masuk di ponselnya.     

Mo Qing, [Kamu tidak boleh menginap!]     

Setelah membaca pesan tersebut, Gu Xiaoran merasa kesal dan memilih untuk mengabaikannya.     

Bagaimana pun juga Vila Teluk Selatan bukanlah rumahku. Jadi jika aku pergi ke Vila Teluk Selatan, itu masih disebut menginap, oke? Batin Gu Xiaoran.     

Tetapi…     

Gu Xiaoran dengan ringan menggigit bibirnya, dia baru sadar bahwa saat ini dirinya tidak punya rumah. Di mana pun dia berada, baginya hanyalah tempat tinggal sementara.     

Setibanya di Vila Teluk Selatan, Gu Xiaoran merasa tubuhnya masih apek dan bau alkohol.     

Setelah selesai mandi, hari sudah pagi dan semalaman Gu Xiaoran tidak tidur. Kemudian Gu Xiaoran pun naik ke lantai atas untuk menemui Xiaohan, ketika melihat bahwa putranya sedang tidur dengan nyenyak, Gu Xiaoran pergi dengan lembut.     

Saat Gu Xiaoran turun ke lantai bawah, pelayan sudah menyiapkan sarapan.     

Saat ini rambut Gu Xiaoran terurai dan tidak dikuncir karena dia baru saja keramas, rambutnya masih terurai di belakang punggungnya.     

"Selamat pagi, Bibi Wang!" Gu Xiaoran duduk di meja makan sambil memikirkan pesan yang dikirim Mo Qing padanya, lalu berinisiatif bertanya, "Apakah tadi malam Tuan Mo pulang?"     

"Semalam Tuan Muda sudah pulang, baru saja pergi lagi." Kata Bibi Wang sambil menyiapkan sarapan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.