Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Apakah Kamu Mencintai Xiaopian? (2)



Apakah Kamu Mencintai Xiaopian? (2)

0Gu Xiaoran terdiam.     
0

Dia tahu betapa menyakitkan kata-kata ini, tetapi dia masih ingin Mo Qing mengatakan padanya bahwa dia tidak mencintai Xiaopian dan tidak menggunakannya sebagai target untuk melindungi Xiaopian.     

Jika Mo Qing mengatakan itu padanya, bahkan jika truk besar itu menabraknya, atau bahkan jika dia mati sekali pun, dia tidak akan merasa bahwa ini semua tidak adil.     

"Kamu mungkin terlalu lelah dan pikiranmu kacau akhir-akhir ini, kembalilah untuk mandi air panas dan tidur dengan nyenyak."     

"Kenapa kamu tidak menjawabku?"     

"Ketika ingatanmu pulih sepenuhnya, mungkin kamu tidak akan menanyakan pertanyaan seperti itu lagi."     

"Bukankah kamu cukup memberitahuku apa yang tidak aku ingat?"     

Mo Qing tiba-tiba membanting setir dan menepikan mobilnya ke pinggir jalan, kemudian dia melepaskan sabuk pengamannya, lalu menyandarkan tangannya di kursi Gu Xiaoran sambil mendekat pada Gu Xiaoran. Dengan tatapan tajam dari jarak dekat dia bertanya, "Kamu ingin tahu?"     

"Iya."     

Tiba-tiba ada kilatan cahaya perak.     

Sebuah anak panah melesat dari samping dan mengarah lurus ke wajah Gu Xiaoran.     

Dengan spontan Gu Xiaoran ingin menghindarinya, tetapi tubuhnya tidak memberikan respon dan sama sekali tidak mengikuti pikirannya.     

Anak panah itu berhenti satu inci di depan alis Gu Xiaoran. Kemudian dia pun melihat tangan Mo Qing yang memegang anak panah itu dan seketika seluruh tubuhnya langsung terasa lemas, bajunya basah oleh keringat dingin.     

Mo Qing menghentikan anak panah itu dan sambil memegang anak panak dia berkata, "Qiqi pasti bisa menghindari panah ini. Gu Xiaoran, siapa kamu?"     

Sebuah suara yang tidak asing bergema di kepala Gu Xiaoran.     

"Mulai sekarang kamu akan dipanggil Qiqi, kamu harus bisa menjadi bayangannya."     

"Pria itu sangat kuat, kamu harus berusaha menjadi cukup kuat untuk memenuhi syarat menjadi bayangannya."     

"Apa yang terjadi jika aku tidak bisa menjadi bayangannya?"     

"Mati…"     

Mata Gu Xiaoran perlahan memerah, ternyata dia sudah tidak memenuhi syarat untuk bisa menjadi Qiqi.     

Jari-jari Mo Qing dengan lembut mengusap bulu matanya yang tebal dan panjang, "Gu Xiaoran, kamu sekarang hanya sebagai wanita milik Mo Qing. Selain itu, kamu bukan siapa-siapa. Tidak peduli dia adalah Xiaopian atau Qiqi, kamu jangan memprovokasi dia!"     

Gu Xiaoran menggigit bibirnya dan dadanya terasa sesak, seolah ada sesuatu yang menyumbatnya.     

Mo Qing memundurkan badannya, lalu mengencangkan sabuk pengamannya dan kembali mengendarai mobilnya di jalan raya.     

Saat tiba di Vila Teluk Selatan, Mo Qing menurunkan Gu Xiaoran dari mobil dan setelah itu dia langsung pergi. Gu Xiaoran memandangi mobil yang menjauh itu dengan perasaan sedih.     

Ternyata, malapetaka yang dialami Gu Xiaoran saat usianya dua belas tahun tidak hanya membuatnya hilang ingatan, tetapi juga kehilangan kepantasannya untuk selalu di sisinya dan bertarung bersamanya.     

Aku sudah tidak pantas lagi! Batin Gu Xiaoran.     

Kemudian Gu Xiaoran mengeluarkan ponselnya untuk melakukan menelepon seseorang.     

"Gu Xiaoran?" Zhuo Ran yang menerima telepon dari Gu Xiaoran itu berkata dengan suaranya yang terdengar sedikit terkejut.     

"Zhuo Ran, bantu aku!"     

"Bantu apa?"     

10 menit kemudian.     

Gu Xiaoran ganti pakaian olahraga dan masuk ke ruang gym. Vila Teluk Selatan memiliki fasilitas olahraga terbaik.     

Saat itu Zhuo Ran bersedekap tangan sambil menatap wanita yang berjalan menghampirinya.     

"Kerusakan pada saraf akan sangat sulit untuk pulih, bahkan hanya memiliki satu persen kemungkinan untuk bisa pulih."     

"Meskipun itu hanya satu persen, aku akan tetap mencobanya."     

"Aku tidak akan memberitahu Mo Qing sampai kamu bisa pulih kembali."     

"Terima kasih, Zhuo Ran!"     

"Tidak perlu berterima kasih, aku tidak melakukannya untukmu."     

"Kalau begitu, mari kita mulai."     

***     

Di sebuah bar bawah tanah!     

Gu Tianlei meninju hidung Raja Hantu.     

Raja Hantu sudah melihat tinjuan itu terbang ke arahnya, tetapi dia tetap tidak sempat menghindarinya. Akhirnya dia pun tersungkur ke lantai hanya dengan satu kali pukulan saja.     

Kemudian Gu Tianlei segera maju dan tidak memberinya kesempatan untuk berdiri, lalu dia mencengkeram kerahnya dan mengangkatnya, "Siapa yang ingin membunuh Gu Xiaoran?"     

"Sialan, apa kamu pikir hanya aku yang berbisnis di pasar gelap? Aku tidak tahu tentang itu."     

"Jika kamu tidak memberitahuku, aku akan menghajarmu sampai kamu mengatakannya."     

Gu Tianlei melemparkan Raja Hantu ke lantai dan menendangnya dengan keras.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.