Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Apakah Kamu Mencintai Xiaopian? (1)



Apakah Kamu Mencintai Xiaopian? (1)

0"Aku harus pergi untuk rekaman." Gu Tianlei melepaskan tangannya dari Gu Xiaoran.     
0

"Oh, baiklah kalau begitu."     

Gu Xiaoran selalu merasa enggan ketika melihat Gu Tianlei pergi, kemudian dia pun mengeluarkan ponsel untuk menelepon manajer Gu Tianlei.     

"Halo, ini Gu Xiaoran."     

"Nona Gu, apakah kamu melihat Serigala Malam?"     

"Hah?"     

"Dia menerima panggilan telepon dan keluar dengan tergesa-gesa, katanya dia ditelepon pihak rumah sakit."     

"Eh, aku sedang di rumah sakit, aku baru saja bertemu dengannya."     

"Bagus kalau begitu, Nona Gu, dia sangat menurut padamu. Tolong katakan padanya untuk cepat kembali, ada rekaman mendadak yang sudah menunggunya di sini."     

"Dia baru saja pergi ke sana, jika dia tidak datang dalam beberapa saat, kamu bisa meneleponku lagi."     

"Baiklah."     

Gu Xiaoran meletakkan ponselnya dan menyadari Mo Qing sedang menatapnya, lalu dia pun menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku akan pergi menemui Qiqi."     

"Dia tidak akan mau bertemu denganmu." Mo Qing memasukkan tangannya ke dalam saku celana, gaya yang sederhana itu terlihat gagah jika Mo Qing yang melakukannya. Pantas saja Xiaopian juga jatuh cinta pada pria seperti dia.     

"Aku tahu." Setelah kejadian salah sasaran ini, tentu saja Xiaopian tidak ingin bertemu dengan Gu Xiaoran, tetapi bagaimana pun juga Gu Xiaoran harus menemuinya.     

Ketika Gu Xiaoran sampai di pintu bangsal, Mo Qing tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berkata, "Aku tidak akan masuk, aku akan menunggumu di sini."     

Gu Xiaoran mengangguk ringan, kemudian dia pun membuka pintu bangsal.     

Saat itu Xiaopian sedang duduk di ranjang rumah sakit dan menatap Gu Xiaoran dengan tatapan yang dingin, "Gu Xiaoran, kamu benar-benar pantas dibenci, ke mana pun kamu pergi, selalu ada orang yang tidak tahan dengan sikapmu."     

"Jika kamu tahu aku pantas dibenci, pergilah untuk melakukan operasi plastik agar kamu tidak lagi mirip denganku. Aku rasa kamu bukan orang yang kekurangan uang untuk melakukan operasi plastik. Selain itu, jangan mengaku Qiqi lagi, karena kamu lebih cocok dengan nama Xiaopian."     

"Gu Xiaoran, kamu sangat menjijikkan."     

"Jika menurutmu aku menjijikkan, jangan temui aku lagi seumur hidupmu."     

Setelah Gu Xiaoran selesai berbicara seperti itu, dia membuka pintu bangsal dan keluar dari bangsal dengan geram.     

Xiaopian, menjauhlah dari Qiqi, menjauhlah dariku agar kamu aman.      

Saat mendongakkan kepalanya, Gu Xiaoran melihat Mo Qing yang sedang menatapnya. Tatapan matanya tampak begitu dalam dan gelap tanpa ada cahaya sedikit pun tersemat di dalamnya.     

Dari ekspresinya itu, Gu Xiaoran tahu bahwa Mo Qing telah mendengar percakapan antara dirinya dengan Xiaopian.     

Gu Xiaoran sedikit mengerucutkan bibirnya sebelum berkata, "Aku sangat egois, aku tidak ingin kamu berada di dekatku, apa kamu tidak peduli terhadap wanita lain yang wajahnya mirip denganku?"     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran dalam diam, tanpa mengatakan apapun.     

Qiqi, sebenarnya seberapa banyak yang kamu ingat? Kata Mo Qing dalam hati.     

Mo Qing tidak mengatakan apa-apa, dan Gu Xiaoran juga terdiam. Dengan santai Gu Xiaoran menatap pria yang ada di depannya itu tanpa berkedip sedikit pun.     

Ziyan, apa sebenarnya yang ada dalam pikiranmu? Kata Gu Xiaoran dalam hati.     

Kamu pernah mengatakan padaku, jika aku tidak bisa mengingat semuanya, maka lebih baik berpura-pura tidak mengingatnya sama sekali.      

Apakah itu berarti kamu tahu bahwa aku adalah Qiqi yang sebenarnya?     

Jika kamu tahu bahwa aku adalah Qiqi, lalu mengapa kamu tidak membongkar kebenaran ini kepada Xiaopian, tetapi malah membiarkan Xiaopian terus berpura-pura menjadi Qiqi?     

Mengapa?     

Sebenarnya apa alasannya?     

Setelah beberapa saat kemudian, Mo Qing mengulurkan tangan dan memegang pundak Gu Xiaoran, "Ayo pergi."     

Gu Xiaoran tidak mengatakan apapun ketika meninggalkan rumah sakit bersama Mo Qing.     

Mobil yang mereka naiki melaju dengan mulus di jalan raya, Mo Qing menyetir dengan santai seperti biasanya, menatap ke depan, dan suasana di dalam mobil menjadi tenang dan sunyi.     

"Ziyan." Gu Xiaoran menoleh dan melihat wajah tampan Mo Qing yang ada di sampingnya.     

"Hm?"     

"Apakah kamu mencintai Xiaopian?"     

"Mengapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?"     

"Kamu selalu sengaja menjaga jarak darinya, tapi bukankah terkadang menjaga jarak merupakan bentuk perlindungan?"     

Wanita yang ada di samping Mo Qing pasti selalu menjadi target.     

Dengan menjauh dari Xiaopian, apakah mungkin Mo Qing tidak ingin Xiaopian terluka karena dirinya? Batin Gu Xiaoran.     

"Apakah menurutmu orang yang mengutus sopir truk itu masih ada hubungannya denganku? Atau apakah menurutmu dengan membuatku selalu berada di sisimu, kamu hanya menggunakanku sebagai sasaran musuh demi melindungi Xiaopian?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.