Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Anakku Memiliki Masa Depan yang Cerah (1)



Anakku Memiliki Masa Depan yang Cerah (1)

0Gadis kecil itu terkejut saat digigit oleh Xiaohan dan langsung menangis.     
0

Xiaohan meraih ujung rok gadis kecil itu untuk mengusap air matanya, lalu dia pun merangkak pergi.     

Setelah selesai menggigit lalu pergi?     

Mengganggu gadis kecil kemudian lari adalah sikap yang buruk. Batin Gu Xiaoran.     

Melihat hal itu, Gu Xiaoran pun tidak sabar untuk menarik Si Kecil itu keluar untuk dan langsung menepuk pantatnya dua kali. Lalu memberitahunya bahwa pria harus bertanggung jawab dan tidak boleh mempermainkan gadis kecil lain.     

Ketika telinganya memanas, dia mendengar Mo Qing yang tiba-tiba berbicara, "Setelah melakukan hal buruk langsung lari, ini mengikuti sikap ibunya."     

Omong kosong, bagaimana mungkin sikap buruk ini dari ibunya?      

Bukankah sudah jelas bahwa sikap itu mengikuti ayahnya? Gu Xiaoran geram hingga amarahnya seolah akan meledak.     

Tapi karena saat ini mereka sedang berada di depan umum, Gu Xiaoran pun tidak berani memarahinya. Jadi dia tetap menjaga senyum yang murah hati dan bersikap sopan.     

Dengan membelakangi kamera, Gu Xiaoran mengulurkan tangan untuk menyentuh perut Mo Qing yang rata dan kencang, lalu perlahan menggerakkan jari-jarinya di kulitnya.      

Tangannya menyentuh kulit pria itu dengan lembut dan menggelitiknya. Seketika Mo Qing langsung mengangkat alisnya.     

Tangan Gu Xiaoran akhirnya bergerak ke sisi pinggangnya dan memilin kulitnya dengan keras!     

Mo Qing merasa kesakitan sekaligus geli!     

Mo Qing pun meringis sambil menggertakan giginya. Otot-ototnya mengencang agar Gu Xiaoran tidak bisa mencubitnya lagi.     

Gu Xiaoran masih belum puas, dia masih ingin mencari bagian lain untuk dicubit.     

Kemudian Mo Qing berkata, "Xiaohan mulai bergerak lagi."     

"Apa?"     

Gu Xiaoran kembali fokus di arena lomba, melihat Xiaohan tiba-tiba menarik kaki kecil anak yang merangkak di depannya, dengan tarikan kuat anak lain langsung turun.     

Kemudian, Xiaohan melangkah dengan lompatan cepat lalu memanjat.     

"Anak nakal itu sangat mendominasi permainan."     

"Dia akan melakukan apa saja untuk menang, sikap ini juga mengikuti ibu."     

"Bagaimana mungkin aku begitu mendominasi? Jelas-jelas mirip…" Gu Xiaoran menelan kembali kata 'Ayah' yang hendak dia ucapan. Jika Mo Qing berkata ibu sedangkan dirinya berkata ayah, keduanya akan terlihat mesra.     

"Jelas-jelas apa?" Mo Qing menatap Gu Xiaoran sambil tersenyum.     

"Jelas-jelas mengikuti sikap orang yang tidak tahu malu dan sombong." Gu Xiaoran membusungkan dada dan menatapnya.     

"Gu Xiaoran, tidak perlu menyangkalnya, baik kamu atau aku, kita berdua sama-sama orang yang sombong."     

Setelah dia mengatakan itu, Gu Xiaoran tidak lagi membantah.     

Kemudian Mo Qing pun melanjutkan, "Meskipun Xiaohan menyerang anak itu, tetapi setelah menyeret anak itu ke bawah, dia tidak melakukan tindakan lebih lanjut. Anak itu bisa melawan jika dia cukup kuat, tetapi anak itu tidak melakukan apa-apa."     

"Itu karena anak itu memiliki temperamen yang baik."     

"Mungkin!" Sudut mulut Mo Qing sedikit terangkat, seorang anak dengan temperamen yang baik tentu saja lucu, tetapi dia lebih suka putranya mendominasi.     

Enam anak sudah memasuki arena, meskipun mereka semua mulai di garis start yang sama, tetapi ada beberapa anak masih duduk dan tidak bergerak di garis start karena terpengaruh penonton yang melihatnya.      

Meskipun Xiaohan sempat tertunda karena menggigit gadis kecil lain, tapi dia adalah anak urutan ketiga yang hampir mencapai seberang.     

Saat Yu Jianmin dan Xie Baoling melihat Xiaohan mengambil mainan itu, mereka berseru dengan keras, "Xiaohan, cepat kemari."     

Saat Xiaohan mendengar suara itu, dia hanya memandang kedua orang tua itu dan mengabaikannya.     

Mereka berdua berpikir bahwa Xiaohan hanya akan duduk di tempat dan bermain dengan mainan itu seperti anak-anak lain. Sehingga mereka pun cemas dan bertepuk tangan sembari bernyanyi untuk mendapatkan perhatian Xiaohan.     

Hasilnya, Xiaohan meletakan dua mainannya dan membuang semua mainan yang ada. Karena tindakannya itu, anak-anak lain yang akan datang harus merangkak lebih jauh untuk mendapatkan mainan itu. Dan salah satu anak menjadi tidak bisa mendapatkan mainan.     

Setelah Xiaohan melakukan ini, dia membawa kembali kedua mainannya dan merangkak ke garis finish.     

Sikapnya terlalu licik. Bahkan membuat para penonton tercengang!     

Saat melihat tindakan Xiaohan yang seperti itu, Mo Qing pun tersenyum tipis dan bertanya, "Kamu yang mengajarkan ini?"     

"Bawaan dari lahir!" Gu Xiaoran mengelus dahi, seharusnya dia sudah menduga anaknya yang nakal itu akan melakukan hal ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.