Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Siapa yang Ingin Membunuhnya (1)



Siapa yang Ingin Membunuhnya (1)

0Mo Qing berjalan menghampiri mereka berdua, dan saat itu juga Gu Xiaoran dan Yu Fei seketika langsung terdiam.     
0

Gu Xiaoran dan Mo Qing adalah pasangan yang belum menikah, ketika mereka tampil bersama di depan umum, mereka harus memberikan citra yang harmonis kepada orang lain.     

Selain berinteraksi dengan anak-anak, Mo Qing juga selalu di samping Gu Xiaoran selama mengikuti kegiatan orangtua dan anak itu. Dia berdiri di belakang Gu Xiaoran sepanjang waktu, meskipun tidak memeluknya, tapi dia selalu menyandarkan lengannya di pundak Gu Xiaoran, sehingga memberikan kesan sebagai pasangan yang harmonis.     

Di akhir acara, Mo Qing hanya pergi beberapa kali dari sisi Gu Xiaoran untuk membaur dengan yang lainnya.      

"Anak-anak akan pulang, lebih baik kalian pergi ke sana untuk mengucapkan selamat tinggal." Lengan Mo Qing melingkari pinggang Gu Xiaoran sambil menatap Yu Fei, "Nanti Zhuo Ran juga akan kembali, apakah kamu ingin ikut naik mobilnya untuk kembali?"     

"Ah, tidak perlu, aku mengendarai mobilku sendiri. Aku masih ada urusan lain, aku pamit pergi dulu." Yu Fei mencuri pandang ke arah Zhuo Ran dan dia pun segera melangkah dengan cepat.     

Semalam, Yu Fei salah masuk kamar. Untungnya kali ini dia tidak bertemu secara langsung dengan Zhuo Ran. Jika tidak, dia pasti akan merasa malu setengah mati.      

Yu Jianmin menggendong Xiaohan dan diantar kembali ke Vila Teluk Selatan oleh sopirnya. Ketika melihat Xiaohan pergi, Xie Baoling merasa sedikit tidak rela, tetapi dia juga merasa tidak nyaman jika berada di dalam mobil yang sama dengan Yu Jianmin. Kemudian Xie Baoling pun dengan buru-buru masuk ke dalam mobilnya sendiri dan menyusul Yu Jianmin ke Teluk Selatan.     

Gu Xiaoran menemani Mo Qing untuk mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anak yang lain. Ketika hendak pergi tiba-tiba dia ditelepon oleh pihak rumah sakit.     

"Permisi, apakah benar ini Nona Gu Xiaoran?"     

"Iya benar, bolehkah saya bertanya ada perlu apa?" Gu Xiaoran segera memikirkan Xiaopian dan perasaannya seketika menjadi tegang.     

"Jadi begini, polisi sedang menyelidiki sesuatu dari pasien yang bernama Xiaopian ini. Penyelidikan ini melibatkan Nona Gu, jadi saya mohon agar Anda segera datang ke rumah sakit."     

"Bolehkah saya bertanya ada apa?"     

"Terkait hal ini, saya juga tidak begitu tahu."     

Ketika melihat raut wajah Gu Xiaoran terlihat berbeda dari sebelumnya, Mo Qing pun langsung bertanya, "Ada apa?"     

"Aku harus pergi ke rumah sakit."     

"Qiqi?"     

Gu Xiaoran menatapnya dengan tidak yakin, apakah Mo Qing tahu atau tidak bahwa Xiaopian bukanlah Qiqi, lalu menjawab dengan ragu, "Iya."     

"Biarkan aku mengantarmu pergi."     

Gu Xiaoran tidak tahu apa yang terjadi pada Xiaopian, sehingga dia bergegas ke rumah sakit tanpa berdebat dengan Mo Qing. Kemudian mereka berdua masuk ke mobil Mo Qing.     

Ketika mereka tiba di rumah sakit, mereka bertemu dengan Gu Tianlei yang datang dengan tergesa-gesa.     

Begitu Gu Tianlei melihat Gu Xiaoran, dia segera menariknya dan melihatnya dari ujung rambut hingga ujung kaki, "Apakah kamu baik-baik saja?"     

"Memangnya apa yang bisa terjadi padaku?"     

"Tidak ada, baguslah kalau baik-baik saja." Gu Tianlei menghela napas lega, namun wajahnya tampak sedikit muram ketika melihat Mo Qing berdiri di belakang Gu Xiaoran.     

"Mengapa kamu datang ke rumah sakit, apakah kamu tahu apa yang terjadi?" Gu Xiaoran bertanya pada Tianlei sambil bergegas menuju bangsal Xiaopian.     

"Truk besar yang menyebabkan kecelakaan beruntun itu telah diketahui bahwa remnya rusak setelah terjadi kecelakaan."     

"Dengan kata lain, kecelakan itu bukan disebabkan rem blong?"     

"Benar!"     

Seketika Gu Xiaoran langsung terkejut. Jika bukan rem yang rusak, berarti kecelakaan beruntun itu disebabkan oleh pengemudi yang tidak dapat mengendalikan kendaraannya. Jika seperti ini, maka tanggung jawab pengemudi akan jauh lebih besar terhadap kecelakaan itu.     

Tapi meski demikian hal ini tetap saja tidak ada hubungannya denganku, jadi untuk apa polisi mencariku? Batin Gu Xiaoran.     

Kemudian Gu Xiaoran pun masuk ke dalam bangsal.     

Saat itu pihak kepolisian sedang meminta keterangan dari Xiaopian.     

Ketika melihat Gu Xiaoran datang, dia segera berkata, "Nona Gu, tolong ikut kami untuk dimintai keterangan."     

"Apa yang sedang terjadi?" Mo Qing berbicara dengan sikapnya yang dingin.     

"Tuan Mo, kami hanya ingin menanyai Nona Gu beberapa hal."     

"Silakan tanya, aku akan mendengarkan." Kata Mo Qing.     

"Ini…"     

"Harus dilakukan secara personal?"     

"Menurut aturan memang demikian."     

"Aturan adalah benda mati, sedangkan orang adalah makhluk hidup, kalau mau tanya sesuatu tanya saja langsung. Kalau tidak, tidak usah ditanya, dan kalau ada apa-apa bisa langsung bicara ke pengacara saya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.