Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Pria Penyendiri yang Merawat Anaknya (2)



Pria Penyendiri yang Merawat Anaknya (2)

0Sebagai Tuan Muda dari Imperial Grup, Mo Qing menjadi pusat perhatian setiap kali dia muncul di depan umum.     
0

Namun kali ini terdapat anak-anak dari daerah miskin yang ikut serta dalam acara keluarga ini. Jadi meskipun ada banyak awak media, seorang anak dari keluarga yang tidak biasa seperti Xiaohan pasti tidak akan menjadi fokus media.     

Meski begitu, untuk mengurangi tertangkap kamera para awak media, Yu Jianmin membawa Xiaohan masuk ke acara itu.     

Meskipun Xie Baoling sering bermain dengan Xiaohan, tapi dia juga bermain dengan anak lain. Ditambah Mo Qing yang menjadi perhatian utama, Xie Baoling tidak akan menjadi perhatian saat bermain dengan Xiaohan.     

Mo Qing sebagai pengadopsi, bersama dengan 'Tunangan' di acara ini pasti akan menjadi perhatian.     

Meski demikian Mo Qing tetap berinteraksi dengan anak-anak meskipun dia menjadi pusat perhatian. Dia akan mencoba untuk menutupi Xiaohan dengan tubuhnya agar wajahnya dan Xiaohan tidak tertangkap kamera pada saat yang sama, sembari bermain sesuka hatinya.     

Sebaliknya, Gu Xiaoran tampaknya tidak nyaman dengan anak-anak. Sehingga dia hanya menonton mereka bermain dari luar arena bermain.      

Yu Fei tiba-tiba menyenggol Gu Xiaoran dan berkata lirih, "Laki-lakimu benar-benar luar biasa."     

"Kapan dia menjadi lelakiku."     

"Ayah ibu mertuanya tinggal di Teluk Selatan, apa dia masih bukan lelakimu?"     

Mendengar ini, Gu Xiaoran langsung tersedak.     

Setelah ini, di arena bermain diadakan balapan merangkak, dalam satu permainan terdapat 6 bayi yang berlomba. Kompetisi ini terlihat sederhana, tapi ternyata cukup sulit.     

Enam bayi mulai merangkak mengikuti garis yang sama, mereka merangkak ke sisi yang berlawanan untuk mendapatkan mainan. Kemudian merangkak kembali, bayi yang pertama sampai akan menjadi pemenang.     

Di seberang jalur terdapat mainan sebagai godaan, mereka harus memanjat untuk mendapatkan mainan, dan ini adalah hal mudah, yang tersulit adalah saat mereka tidak mau mendengarkan orang tua untuk memanjat dan kembali ke garis finish.     

Sebagian besar anak pasti akan sibuk di tempat untuk memainkan mainan, jadi tidak mudah untuk mendapatkan posisi pertama dalam perlombaan ini.     

Xiaohan masuk ke arena. Gu Xiaoran juga baru pertama kali mengajak Xiaohan mengikuti kegiatan seperti ini, dia sangat tertarik untuk melihat penampilan Xiaohan.     

Tiba-tiba, ada seorang pria berdiri di belakangnya. Lengannya disandarkan pada pagar balok di kedua sisi tubuhnya. Sehingga tubuhnya yang tinggi menutupi dirinya. Seketika suasana pun menjadi ambigu.     

Mo Qing tidak peduli berapa banyak orang yang menatapnya, lalu dia menundukkan kepalanya dan berbisik di telinga Gu Xiaoran, "Bagaimana menurutmu, apakah putra kita bisa menempati posisi pertama?"     

Seketika tubuh Gu Xiaoran langsung terdiam membeku.     

Brengsek, apakah dia tidak tahu kalau dia menarik banyak perhatian?     

Dia akan menjadi sorotan utama dalam berita gosip besok, jika dia bersikap ambigu seperti ini. Batin Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran merasa sangat kesal, dia pun menggertakkan giginya dan hendak menginjaknya dengan keras supaya bisa membuatnya pergi. Dengan marah dia pun segera menoleh.     

Pria itu menjauh dari telinganya dan berkata sambil tersenyum, "Peringkat ke berapa?"     

"Aku tidak tahu." Melihat ada kamera yang menyorot mereka, Gu Xiaoran langsung mengambil napas dalam-dalam dan menahan amarahnya. Jika dia mendorong Qing, itu justru akan semakin menarik banyak perhatian.     

"Menurutku dia akan meraih peringkat pertama."     

"Apa yang membuatmu begitu percaya diri?"     

"Dia adalah putraku dan aku memiliki gen yang sangat baik. Eh, kecuali jika dia mengikuti gen ibunya."     

"Dasar sombong!" Gu Xiaoran langsung geram.     

Xiaohan tidak seperti anak-anak lain yang merangkak lurus untuk mendapatkan mainan di seberang jalur, tetapi dia justru langsung ke arah seorang gadis kecil yang ada di sebelahnya, gadis kecil itu terlihat putih, gemuk dan sangat imut.     

Xiaohan merangkak ke arahnya, tanpa disangka Xiaohan memeluk gadis kecil itu dan langsung menggigit-gigitnya.     

Melihat hal itu, Yu Fei pun langsung tersedak.     

Mo Qing mengangkat alisnya, "Kecenderungan anak itu normal!"     

Gu Xiaoran menutupi wajahnya dengan malu.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.