Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Wibawa Dan Kekuatan Tuan Mo (4)



Wibawa Dan Kekuatan Tuan Mo (4)

0Mo Qing melirik Gu Xiaoran dengan curiga, kemudian dia pun mengambil apel itu dan berjalan pergi.     
0

Ketika mereka pergi, apel yang diletakkan di atas meja itu sama sekali tidak tersentuh.     

Ketika Gu Xiaoran dan Mo Qing keluar dari kamar nenek, para anggota keluarga Gu langsung berkumpul kembali.     

"Tuan Mo, karena sudah mampir, bagaimana kalau kita makan bersama dulu sebelum pergi."     

Mo Qing mengabaikan Gu Zhengdong, lalu dia memegang bahu Gu Xiaoran dan berkata, "Kamu ingin makan apa?"     

"Aku tidak ingin makan apa-apa." Gu Xiaoran sudah kehilangan nafsu makan setelah melihat wajah para penjilat dari keluarga Gu yang saat ini ada di depanya.      

"Di depan ada restoran ikan, mereka membuat hidangan ikan yang enak, bagaimana kalau kita pergi ke sana?" Kata Mo Qing sambil menatap Gu Xiaoran.     

"Iya benar, restoran Shuixiang sangat nyaman, kita bisa pergi ke sana." Sahut Gu Zhengdong.     

Perjalanan pulang-pergi dari Seoul ke kediaman keluarga Gu cukup jauh, sehingga mereka hanya bisa makan siang di sekitar sini.     

Hari ini Gu Xiaoran dan Mo Qing pergi ke kediaman keluarga Gu, awalnya mereka berniat untuk pergi ke Restoran Shuixiang untuk makan ikan, tetapi setelah melihat wajah Gu Zhengdong, mereka mengurungkan niat mereka untuk pergi makan.     

"Restoran ikan itu terlalu berisik, cari tempat lain saja."     

Dalam hati Gu Zhengdong diam-diam mengumpat. Dasar jalang yang banyak maunya.     

Kemudian Mo Qing berkata lagi, "Saat kita pergi, Yizhi menelepon dan mengatakan kalau dia sudah memesan makanan, dan hari ini mereka hanya membuka restoran untuk kita berdua, jadi tidak mungkin berisik."     

"Hanya kita berdua?" Gu Xiaoran dengan sengaja mengalihkan pandangannya ke arah para anggota keluarga Gu.     

"Hmmm… Kamu juga tahu kalau aku tidak suka keramaian." Mo Qing benar-benar mengabaikan orang-orang anggota keluarga Gu.     

Kata-katanya itu sangat jelas, sehingga Gu Zhengdong yang sedang mencari kesempatan untuk mendekati Mo Qing tiba-tiba langsung merasa kehilangan muka.     

Orang-orang keluarga Gu saling memandang, mereka sangat membenci Gu Xiaoran, tetapi mereka juga tidak mungkin mengikuti Gu Xiaoran dan Mo Qing pergi.     

Wajah Gu Zhengdong tiba-tiba terlihat malu dan raut wajahnya terlihat buruk.     

Saat melihat Gu Xiaoran dan Mo Qing meninggalkan kediaman keluarga Gu, mereka ingin mengutuknya, tetapi tidak berani dan hanya bisa menahan amarahnya.     

Ketika Gu Xiaoran sudah masuk ke dalam mobil, dia mengangkat alisnya dan senyuman puas tersemat di bibirnya.      

"Apa kamu sangat senang?" Tanya Mo Qing sambil mengenakan sabuk pengaman.     

Gu Xiaoran pun hanya tersenyum tanpa berkata-kata, setelah memikirkan raut wajah keluarga Gu yang dipermalukan, senyum di bibirnya itu menjadi semakin lebar.     

Setelah datang ke kediaman keluarga Gu berkali-kali, bagi Gu Xiaoran hari ini adalah momen kedatangan yang paling menyenangkan.     

"Kenapa kamu berpikir untuk pulang bersamaku?"     

"Ingin makan ikan."     

"Itu alasan yang konyol."     

Biasanya Mo Qing tidak banyak bicara, bahkan menjadi lebih pendiam saat mengemudi. Tetapi setelah masuk ke dalam mobil, Mo Qing tiba-tiba memulai pembicaraan.     

"Di dalam foto keluarga, mengapa tidak ada Gu Tianlei?"     

Gu Xiaoran sering ditindas oleh Keluarga Gu, jadi wajar kalau dia tidak ada di foto keluarga. Tapi Gu Tianlei sejak kecil sangat dihargai oleh keluarga Gu, tentu saja terlihat aneh jika tidak ada Gu Tianlei di foto keluarga itu.     

"Ibu Tianlei, yang juga merupakan ibu angkatku, mereka tidak pernah membiarkan dia berfoto dengan keluarga Gu."     

"Wanita seperti apa ibu angkatmu itu?" Mo Qing mengerucutkan bibirnya dan berbicara dalam hati, apa yang ditakuti Yu Fang?     

"Dia memiliki paras yang cantik dan temperamen yang baik, aku belum pernah melihatnya kehilangan kesabaran."     

"Selain itu?"     

"Kebanyakan ibu ingin anaknya menjadi terkenal, tapi dia hanya ingin kami hidup damai dan sederhana."     

"Kenapa dia pergi?"     

"Aku juga tidak tahu... dia tiba-tiba pergi begitu saja."     

"Benar-benar karena keinginannya sendiri?"     

"Hmmm…"     

"Kenapa kamu begitu yakin?"     

"Sebelum pergi, dia memberitahu sesuatu padaku dan Tianlei, kemudian keesokan harinya dia pergi."     

"Setelah itu, dia tidak menghubungimu sama sekali?"     

"Tidak."     

Gu Xiaoran menatap Mo Qing dengan pandangan curiga, entah kenapa Gu Xiaoran merasa bahwa alasan Mo Qing menemaninya datang ke kediaman keluarga Gu adalah untuk 'Menyelidiki musuh'.      

Setelah bertanya sampai di sini, Mo Qing berhenti berbicara dan mengemudikan mobilnya dengan hening.     

Gu Xiaoran tahu bahwa Mo Qing sedang mempertimbangkan sesuatu, tapi Gu Xiaoran juga tidak tahu kenapa Mo Qing tertarik untuk mencari informasi tentang ibu angkatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.