Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Wibawa dan Kekuatan Tuan Mo (2)



Wibawa dan Kekuatan Tuan Mo (2)

0Gu Xiaoran duduk dan melirik Mo Qing yang ada di sampingnya. Dia bilang ingin menemaniku pulang ke rumah keluarga Gu?     
0

"Apa melihatku saja sudah merasa kenyang?"     

"Aku akan pulang sendiri ke rumah keluarga Gu."     

Mo Qing sangat membenci keluarga Gu. Jika dia menemani Gu Xiaoran pulang, Gu Xiaoran pasti takut jika sesuatu akan terjadi.     

Mo Qing mendongakkan kepalanya dan sedikit meliriknya, seketika seluruh tubuhnya memancarkan aura dingin yang tidak bisa diabaikan siapapun. Sehingga membuat Gu Xiaoran ingin kembali menarik kata-katanya.     

Di rumah keluarga Gu!     

Sejak diadopsi oleh keluarga Gu, kepulangan Gu Xiaoran ke keluarga itu selalu diwarnai pertengkaran dan adu mulut yang tidak menyenangkan. Jadi kali ini, Gu Xiaoran tidak berharap mendapat perlakuan baik.     

Gu Xiaoran melirik pria yang selalu bersikap acuh tak acuh yang ada di sampingnya itu, dan saat itu juga jantungnya langsung berdebar kencang.     

Dia bukanlah orang yang bisa digertak, apa mungkin jika dia marah, dia akan melenyapkan keluarga Gu?     

Saat itu ada beberapa wanita dari keluarga Gu sedang memetik bunga di taman bunga di dekat pintu. Ketika mereka melihat Gu Xiaoran masuk, mereka pun langsung memalingkan wajah mereka.     

Luo Meizhen berkata dengan geram, "Oh, kamu sudah menghilang selama lebih dari setahun tanpa alasan apapun, aku pikir kamu sudah mati di luar sana, kenapa kamu tiba-tiba kembali?"     

Gu Shiman meneruskan perkataan itu, "Kamu pasti tidak bisa hidup di luar sana, makanya kamu ke sini untuk meminta makanan dan minuman, kan?"     

Song Jiajia menatapnya dengan tajam, saat melihat ada seseorang yang mengikuti Gu Xiaoran, dia mengarahkan pandangannya ke belakang dan seketika dia merasa ketakutan. Dia sibuk menarik Gu Liwen yang hendak mencibir Gu Xiaoran.     

Gu Liwen melihat putrinya bersikap aneh, kemudian dia pun melihat sosok pria gagah yang ada di belakang Gu Xiaoran. Saat itu juga raut wajahnya tiba-tiba berubah.     

Dia adalah Mo Qing, Tuan Muda dari Imperial Grup!     

Song Jiajia pun langsung menarik perhatian ibunya dengan cara menyambut kedatangan Gu Xiaoran, "Xiaoran, lama sekali tidak pulang, ke mana saja kamu pergi? Nenek sangat mengkhawatirkanmu."     

Gu Liwen mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Xiaoran, tetapi matanya diam-diam menatap pria tampan yang berdiri di belakang Gu Xiaoran, "Dia…"     

"Hei, apa yang kalian berdua lakukan?" Luo Meizhen melihat Gu Liwen dan Song Jiajia bersikap aneh, lalu menarik Gu Liwen dan melihat Mo Qing yang melangkah masuk melewati pintu. Saaþ itu juga, seketika Luo Meizhen terkejut, seolah dia telah disambar petir.     

Pria itu tidak mengatakan apapun, tapi dengan tatapan matanya yang tajam, seolah ada aura dingin yang menyelimutinya.     

Gu Xiaoran hanya diam dan tidak mengatakan apapun. Dia khawatir mereka akan memprovokasi Mo Qing, tetapi hasilnya tidak seperti itu.     

"Dia…" Gu Xiaoran tidak tahu bagaimana cara memperkenalkan Mo Qing.     

"Aku adalah tunangannya." Kata Mo Qing dengan santainya.     

Gu Liwen pun tercengang dan segera mempersilakan Mo Qing masuk, "Silakan masuk, silakan masuk. Jiajia, panggil ayahmu, kita kedatangan tamu terhormat."     

Song Jiajia hampir menjadi gila saat melihat Mo Qing, tapi saat mendengarnya menyebut dirinya adalah tunangan Gu Xiaoran, perasaan Song Jiajia menjadi sesak seolah tertimbun pasir, terasa sangat tidak nyaman sehingga membuatnya semakin membenci Gu Xiaoran.     

Tapi setelah mendengar perintah ibunya, Song Jiajia pun segera bergegas pergi.     

"Tuan Mo." Luo Meizhen yang semula tercengang itu pun akhirnya kembali tersadar. Dia melihat Gu Liwen menyanjung Mo Qing, kemudian dengan cepat dia langsung menarik putrinya dan membiarkannya mengambil kesempatan ini untuk mendekati Mo Qing.     

Gu Shiman memikirkan tentang apa yang baru saja dikatakannya telah didengar Mo Qing. Seketika dia pun merasa malu dan gelisah, mana mungkin dia tiba-tiba menyanjungnya. Tetapi Mo Qing adalah orang yang sulit dihubungi. Jika dia melewatkan kesempatan saat Mo Qing ada di hadapannya, mungkin dia tidak akan bisa memiliki kesempatan untuk berbicara dengannya seumur hidup.     

Akhirnya Gu Shiman melangkah maju dan menyapa Mo Qing dengan kaku, "Tuan Mo."     

Mo Qing tidak melirik mereka sedikitpun dan dengan acuh berjalan mengikuti Gu Xiaoran.     

Ketika merasa diabaikan, Luo Meizhen dan Gu Shiman menahan marah sekaligus malu, mereka tidak menyangka akan dipermalukan seperti ini.     

Gu Xiaoran mengangkat alisnya dan kekhawatiran di hatinya perlahan menghilang.     

Dilihat dari sini, mereka bisa pergi dari rumah ini dengan tenang dan tanpa pertengkaran apapun setelah selesai menjenguk nenek.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.