Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Lakukan Lagi



Lakukan Lagi

0Mo Qing menopang tubuh Gu Xiaoran dengan tangannya sambil menatap wajah Gu Xiaoran yang mulai memerah tanpa berkedip. Dia menyukai cara Gu Xiaoran meringkuk di bawahnya, terutama suara wanita itu yang tidak tahan dengan tingkahnya.     
0

Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya Mo Qing berhenti dan semakin menekan tubuhnya ke bawah. Napas pria itu berhembus di telinga Gu Xiaoran.     

Saat pria itu bernapas, dadanya yang kuat menekan tubuh Gu Xiaoran sedikit demi sedikit, sehingga membuat Gu Xiaoran merasa sedikit sulit untuk bernapas. Namun hal itu juga membuatnya merasa nyaman dan tenang.      

Lengan yang merangkul punggung pria itu menjadi sedikit berkeringat, punggung pria itu kencang dan kenyal, tanpa lemak sedikit pun, begitu sempurna hingga membuat orang lain yang melihatnya terpesona.     

"Raja!" Tangan Gu Xiaoran di punggungnya tiba-tiba menegang, sehingga membuat tekanan di tubuhnya menjadi semakin keras.     

Seketika Mo Qing pun langsung tertegun, kemudian dia pun memeluknya lebih erat dan menatap mata Gu Xiaoran dengan cermat.     

"Kamu memanggilku apa?"     

"Raja!"     

"Kamu sudah ingat?"     

"Sedikit."     

"Jika hanya sedikit, lebih baik berpura-pura tidak ingat apa-apa." Kata Mo Qing sambil mencium bibirnya dengan lembut.     

Karena sentuhan yang lembut itu, Gu Xiaoran tidak tahu sudah berapa kali dia merasa sedang melayang di atas awan malam ini. Tubuh Gu Xiaoran terkulai lemas seolah tidak ada tulang di dalam tubuhnya, pikirannya benar-benar melayang seolah malam ini dia akan mati di pelukan pria itu.     

Mo Qing pun merasa puas, kemudian dia pun melepaskan Gu Xiaoran. Setelah itu dia memeluk Gu Xiaoran sambil menempelkan wajahnya di pipi Gu Xiaoran yang berkeringat dan lembab.     

Saat itu juga ponsel Gu Xiaoran yang diletakkan di atas meja tiba-tiba berdering, setelah melihat layar ponselnya, ternyata ada sebuah pesan masuk.     

[Gu Xiaoran, aku mengutukmu ditunggangi sepuluh ribu orang dan kamu akan mati dengan menyedihkan!] Nomor ponsel pengirim pesan itu tidak dikenal.     

Melihat pesan tersebut tatapan Gu Xiaoran tampak sedikit muram, apa kamu pikir dengan menggunakan nomor tidak dikenal itu, lantas aku tidak tahu siapa kamu? Batinnya.     

Mo Qing merasakan pelukan Gu Xiaoran menegang, lalu dengan ringan dia menggigit telinganya sambil bertanya, "Ada apa?"     

"Tidak ada apa-apa." Gu Xiaoran menutup pesan itu dan kembali ke dalam pelukan Mo Qing. Tubuh mereka saling menempel dan saling bergesekan, sehingga menambah keintiman antara mereka berdua.     

Saat berada dalam posisi seperti ini jantung Gu Xiaoran berdebar kencang. Bola mata Mo Qing yang gelap tiba-tiba meredup, telapak tangannya menyusuri turun dari punggungnya lalu menekan tubuh Gu Xiaoran dengan erat.     

Gu Xiaoran merasakan bahwa hasrat Mo Qing muncul lagi, kemudian dia pun mendongakkan kepalanya arah Mo Qing, "Apa kamu tidak lelah?"     

Mo Qing tersenyum dan menciumnya, dia menjawab pertanyaan Gu Xiaoran dengan yang dia lakukan.     

Gu Xiaoran pun panik dan dia pun langsung mendorong Mo Qing, "Jangan."     

Gu Xiaoran merasa kesakitan di sekujur tubuhnya, setiap persendiannya begitu rapuh seolah akan hancur. Sehingga dia tidak mampu lagi menahan keganasan pria yang ada di depannya itu.     

"Aku tidak melakukan apa-apa." Mo Qing mencium bibirnya dengan ringan.     

Wajah Gu Xiaoran berangsur-angsur memerah. Meskipun mereka berdua telah bermesraan sepanjang malam, tapi posisi seperti itu tetap membuat Gu Xiaoran tersipu.     

Mo Qing membawa Gu Xiaoran ke dalam pelukannya sambil memejamkan mata.     

Gu Xiaoran melihat sosok Mo Qing di dalam kegelapan, garis bibir yang acuh dengan hidungnya mancung dan matanya yang terpejam dengan alis rapi.     

Bahunya lebar, lengannya besar dan kuat, otot-otot dadanya menonjol dan terlihat begitu seksi.     

"Apakah kamu sudah cukup melihatnya?" Mata Mo Qing terpejam dan dia berbicara dengan suara yang lirih dan serak, sehingga membuatnya semakin terlihat seksi.     

Gu Xiaoran pun menundukkan kepalanya karena tersipu malu.     

"Belum!" Gu Xiaoran menjawabnya dengan spontan tanpa berpikir.     

Mo Qing mengedipkan matanya dan menatap wanita itu dengan hangat.     

"Sepertinya itu tidak terlalu lelah, kita bisa melakukannya lagi." Mo Qing mengambil posisi untuk menekan tubuhnya lagi.     

"Tidur, tidur." Gu Xiaoran segera memejamkan matanya, saat berbalik memunggunginya, dia merasakan sesuatu yang keras.      

Gu Xiaoran ketakutan dan segera bergerak menjauh, dia berusaha menghindari bersentuhan dengan tubuhnya.     

Namun telapak tangan Mo Qing menekan bagian bawah perutnya, menekannya dengan keras ke dalam tubuhnya seolah benar-benar dia ingin memasukkan seluruhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.