Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Ingin Menjadi Sang Ratu Serigala



Ingin Menjadi Sang Ratu Serigala

0Gu Xiaoran terdiam sejenak. Sebelum ingatannya kembali, mungkin dia memang berpikir demikian. Tapi karena dia ingat bagaimana dia bertemu Xiaopian di panti asuhan saat itu, dia tidak pernah berpikir seperti itu lagi.     
0

"Jika kamu memanggilku ke sini hanya untuk mengatakan itu, aku akan pergi." Gu Xiaoran pun langsung berbalik badan dan hendak pergi.     

"Aku tahu bahwa dia yang tidak akan membiarkanmu pergi, tetapi apa kamu tahu bahwa dia hidup di neraka karena melakukan itu? Jangan pernah beralasan karena kamu tidak bisa meninggalkannya untuk keegoisanmu sendiri."     

Gu Xiaoran berhenti, "Aku tidak membuat-buat alasan, aku memang tidak mampu meninggalkannya."     

"Kamu bukan satu-satunya orang yang mencintainya, aku juga mencintainya. Tapi aku bisa berdiri di sudut yang tidak dilihat olehnya, kenapa kamu tidak bisa?"     

"Bukan tidak bisa, tapi aku tidak mau. Mungkin aku terlahir sebagai wanita yang egois dan kejam, aku menyukainya dan aku akan mati-matian mendapatkannya, sampai kapan pun, aku akan bersamanya."     

Gu Xiaoran meninggalkan rumah sakit dengan pikiran yang bingung, dia melihat ke langit dan mendengar suara di telinganya, "Aku tidak ingin dia menjadikanmu sebagai ratu serigalanya."     

Seketika air mata Gu Xiaoran langsung menggenang di bagian bawah matanya dan Gu Xiaoran pun memaksakan diri untuk menahan kesedihan itu.     

Gu Xiaoran memang orang yang seperti itu. Egois dan keras kepala!     

Taksi berhenti di depannya, "Nona, ingin pergi ke mana?"     

Gu Xiaoran berkata dengan sedikit ragu-ragu, "Teluk Selatan."     

Sopir itu menatapnya dengan terkejut, seluruh Teluk Selatan merupakan area kepemilikan pribadi.     

Tidak ada seorang pun yang pernah naik taksi untuk pergi ke Teluk Selatan. Bahkan taksi itu tidak akan bisa mendekati area Teluk Selatan.     

Gu Xiaoran duduk di kursi belakang tanpa tahu apa yang sopir itu pikirkan, bahkan tidak menyadari bahwa sopir itu sedikit kebingungan.     

Sopir itu segera menyalahkan mobil. Dia mengira mungkin Gu Xiaoran adalah tipe wanita yang memiliki fantasi untuk bertemu dengan pria kaya.     

Dalam hati sopir itu menghina. Hanya karena cantik, apakah lantas kamu bisa bertemu dengan pria kaya hanya dengan pergi ke area Teluk Selatan?      

Kemudian Gu Xiaoran menurunkan jendela mobil dan cahaya rembulan menyinarinya, tetapi tubuhnya begitu dingin sehingga dia tidak bisa merasakan kehangatannya. Gu Xiaoran bersedekap tangan dan meringkuk seperti bola, dia menatap ke arah luar jendela dengan pikiran yang kosong.     

Ketika sampai di gerbang masuk Teluk Selatan, Taksi itu memelankan lajunya karena di hadang oleh beberapa orang di depan     

Dengan cepat sopir itu menghentikan mobil dan hendak meminta uang kepada Gu Xiaoran. Tapi setelah penjaga keamanan itu melihat Gu Xiaoran sedang duduk di kursi belakang, mereka memberi hormat dan mundur dua langkah, kemudian memberi isyarat kepada sopir untuk melanjutkan perjalanannya.     

Sopir itu benar-benar terkejut ketika diizinkan untuk lewat. Sopir itu pun mengemudikan mobilnya untuk masuk dengan panik dan takjub seolah dia sedang bermimpi.      

Ketika tiba di pulau utama, dia melihat Gu Xiaoran turun dan berjalan ke vila mewah itu. Diam-diam sopir itu merasa bersyukur karena tidak jadi mengatakan apa yang seharusnya tidak dikatakan tadi.     

Gu Xiaoran merasa kelelahan sehingga dia bahkan tidak naik ke lantai tiga untuk menemui Xiaohan. Dia justru langsung pergi ke kamar Mo Qing, dan menyuruh pelayan yang mengantarkan lebih baik pergi dan setelah itu dia pun langsung tidur.     

Setelah tertidur cukup lama, akhirnya Gu Xiaoran selalu bermimpi tentang Mo Qing.     

Keringat di kulit Gu Xiaoran yang berwarna cokelat gandum menempel di tubuhnya.     

"Hmmm…" Gu Xiaoran terbangun dan merasa tubuhnya tertekan.     

Seketika dia pun langsung membuka matanya. Saat ini Mo Qing sedang berbaring di sampingnya, tapi ketika melihat Gu Xiaoran bangun, dia langsung menindih seluruh tubuhnya dan mencium bibirnya dengan perlahan.      

Gu Xiaoran pun terkejut, diikuti sensasi kesemutan di tubuhnya yang semakin terasa kuat.     

Tiba-tiba suara Xiaopian terdengar di telinganya, "Mo Qing harus hidup di neraka karena bersamamu."     

Bukankah dia tidak sendirian di neraka? Batin Gu Xiaoran.     

Lengan Gu Xiaoran memeluk pinggang Mo Qing yang kuat dan gagah. Gu Xiaoran memeluknya erat-erat hingga tubuhnya benar-benar menempel pada tubuh Mo Qing.     

Raja, aku tidak ingin menjadi bayanganmu, aku ingin menjadi Ratu Serigala bagimu meski hanya untuk sesaat.     

Aku pasti bersedia! Batin Gu Xiaoran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.