Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Penolakan



Penolakan

0"Bagaimana kalau aku akan meminta seseorang untuk menemanimu, agar kamu bisa lebih santai." Gu Tianlei sadar diri bahwa identitasnya akan menjadi perhatian publik.     
0

"Untuk saat ini tidak perlu, ketika dia sudah bangun, aku bisa mencari sendiri jika diperlukan."     

"Kalau begitu aku pamit pergi dulu."     

"Pergilah."     

Setelah Tianlei pergi, Gu Xiaoran mengeluarkan ponsel Xiaopian lagi, saat melihat kontak di ponselnya kosong, perasaannya menjadi masam dan sedih.     

Di ponsel ini tidak ada yang bisa dihubungi, bukankah dia sangat kesepian? Batin Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran menggunakan ponsel Xiaopian untuk menelepon Mo Qing.     

Tidak lama kemudian Mo Qing langsung mengangkat teleponnya, "Ada apa?"     

Rupanya Mo Qing tahu nomor ini, Gu Xiaoran ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya dia berbicara, "Ini aku."     

"Gu Xiaoran?" Mo Qing sangat terkejut.     

"Qiqi kecelakaan!"     

"Kapan itu terjadi?" Saat ini Mo Qing dan Zhuo Ran sudah berada di gerbang keberangkatan dan akan naik ke pesawat.     

"Tadi malam."     

"Bagaimana dia bisa kecelakaan?"     

"Ada sebuah truk besar yang kehilangan kendali dan menyebabkan kecelakaan beruntun."     

"Kamu ada di mana sekarang?"     

"Di rumah sakit."     

Kecelakaan beruntun merupakan kecelakan besar yang tentu saja hal itu akan diberitakan di berbagai media massa. Karena itu, Mo Qing sudah tahu mengapa Gu Xiaoran sedang ada di rumah sakit dan menggunakan ponsel Xiaopian untuk meneleponnya.     

"Apa yang terjadi?" Tanya Zhuo Ran kepada Mo Qing.     

"Qiqi kecelakaan."     

Zhuo Ran terkejut sejenak, "Apakah lukanya serius?"     

Gu Xiaoran mendengar percakapan mereka dan suara pengumuman dari kabin pesawat, karena itu Gu Xiaoran tahu bahwa saat ini mereka sedang berada di dalam bandara.     

Mo Qing dan Zhuo Ran pergi ke bandara dengan buru-buru di tengah malam, ini bisa dipastikan bahwa mereka sedang ada urusan penting.     

Gu Xiaoran berkata lagi tanpa ingin mengganggu urusan mereka, "Dia baru saja keluar dari ruang operasi, dia masih dalam kondisi dibius jadi belum sadarkan diri, tetapi dokter mengatakan kalau dia tidak mengalami cedera yang serius."     

"Bagus kalau begitu, Zhuo Ran dan aku sedang ada urusan penting, jadi kami harus keluar. Kamu bisa menghubungi Paman An dan memintanya mengutus seseorang untuk menjaganya."     

"Baiklah, aku mengerti."     

Setelah menutup telepon, Gu Xiaoran meletakkan ponsel milik Xiaopian itu di atas meja. Kemudian dia pun membuka paspor Xiaopian yang dia ambil dari ruang perawat.     

Gu Xiaoran merasa asing dengan informasi yang tertera, terutama di waktu pembuatan paspor itu yang menunjukkan dibuat saat umurnya 18 tahun.     

"Apakah kamu merasa senang saat membuka barang milik orang lain?" Tiba-tiba Xiaopian bertanya dengan nada bicara yang serak.     

Gu Xiaoran pun terkejut, seketika dia pun menoleh dan melihat bahwa Xiaopian sedang menatapnya dengan tajam. Kemudian dia pun menutup paspor itu dan berkata padanya, "Bukannya aku ingin melihatnya, tapi aku harus melengkapi prosedur rumah sakit untuk keperluan pengisian data diri."     

"Mengapa kamu di sini?"     

"Orang yang kamu tabrak adalah adikku."     

Xiaopian ingat pria itu ketika keluar dari mobil dan berjalan ke arahnya, lalu membalas, "Ah, anak itu. Dunia ini sungguh sempit. Dia masih bisa berjalan, jadi seharusnya dia baik-baik saja."     

"Tangannya terkilir, tapi itu bukan masalah besar."     

"Apakah kamu ingin menghubungi seseorang, biarkan aku meneleponnya untukmu."     

Jika Gu Xiaoran tidak bersikeras untuk melarangnya pergi, dan jika Gu Xiaoran tidak meninggalkannya bersama pembunuh itu, Xiaopian mungkin tidak akan menderita seperti ini.     

Gu Xiaoran ingat bahwa meskipun dia merasa bersalah terhadap Xiaopian. Tapi saat bersamanya, dia merasa ada penolakan yang tidak terucapkan dengan kata-kata.      

Gu Xiaoran berjalan keluar, menelepon Zhuo An dan memberitahunya tentang cedera yang dialami Xiaopian.     

Zhuo An pun segera mengutus seseorang untuk pergi ke rumah sakit.     

Saat ini Xiaopian berada di depan pintu bangsal untuk menunggu utusan Keluarga Mo datang, setelah itu dia ingin cepat-cepat pergi meninggalkan rumah sakit.     

Keesokan harinya, Gu Xiaoran kembali ke perusahaan, setelah mengikuti workshop, dia berjalan-jalan sambil memeriksa apakah model baru yang sudah dipesan sebelum perjalanan bisnis telah dikirim atau belum.     

Gu Xiaoran mengambil beberapa potong produk jadi yang telah disetrika, namun dia pun terkejut karena ada yang aneh dengan produknya.     

Kemudian dia segera memeriksa produk-produk lainnya dan seketika dia pun langsung tercengang.     

Pakaian yang telah didesain sendiri oleh Gu Xiaoran itu tidak dibuat sesuai dengan kain yang sudah ditentukan. Selain itu, setiap model terdapat beberapa perubahan kecil, baik adanya penambahan renda atau pengurangan jumlah kancing.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.