Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Salah Tempat Tidur



Salah Tempat Tidur

0Zhuo Ran sendiri tahu bagaimana kekuatannya.     
0

Meski Yu Fei tidak terluka parah saat dibanting, tapi tetap saja dia merasa kesakitan.     

Zhuo Ran bukanlah orang yang memiliki belas kasihan, tetapi mereka yang datang di Vila Teluk Selatan adalah orang-orang yang diundang Mo Qing. Jadi bagaimanapun juga dia harus memperlakukan mereka dengan baik.      

Kemudian Zhou Ran menggendong Yu Fei dengan posisi telentang.      

Saat Yu Fei digendong oleh Zhou Ran, napasnya seakan tercekik dan detak jantungnya berdebar kencang seolah akan jantungnya akan melompat keluar. Seketika Yu Fei tidak lagi merintih kesakitan, dia hanya bisa terdiam tanpa berani bergerak.      

Kemudian Yu Fei menyadari bahwa Zhuo Ran berjalan ke arah rumah paviliun, sepertinya dia akan dibawa kembali ke kamar tamu.     

Ketika Yu Fei membayangkan bahwa dirinya akan sendirian di sana, dia pun segera berkata, "Aku tidak ingin tidur di sana."     

"Kenapa?" Zhuo Ran sedikit terkejut.     

"Aku hanya sendirian di rumah itu, jika aku mati tidak akan ada orang yang tahu."     

"Vila Teluk Selatan sangat aman." Zhuo Ran mengerutkan keningnya.     

"Aku tetap tidak mau."     

"Jika sesuatu terjadi, kamu hanya perlu membunyikan bel dan pelayan akan segera datang dalam hitungan menit."     

"Aku bukan takut kepada orang jahat."     

"Lalu apa yang kamu takutkan?"     

"Aku takut hantu! Rumah besar dan kosong seperti itu adalah tempat yang paling menarik bagi hantu."     

Zhuo Ran menatap wanita yang ada di lengannya dengan raut senang, "Apakah tubuhmu masih sakit?"     

"Tidak." Jawab Yu Fei dengan spontan.      

Zhuo Ran mengendurkan pelukannya dan melepaskan Yu Fei begitu saja, kemudian dia berjalan ke rumah tempat dia tinggal.      

"Pinggangku…" Yu Fei memegang pinggangnya sambil menatap pria yang berjalan meninggalkannya itu.      

Pria ini sangat tidak berperasaan, sepertinya pria yang aku temui empat tahun lalu bukanlah dia. Batin Yu Fei.     

Ketika Zhuo Ran sampai di depan pintu samping, Yu Fei pun merasa gelisah ketika tahu pintu itu terkunci dengan kata sandi.      

Pepohonan yang rimbun di sekitarnya membuat Yu Fei mulai ketakutan.     

Yu Fei merasa bahwa vila di pulau ini tidak lebih baik dibandingkan rumahnya.     

Tidak lama kemudian seorang pelayan pria datang, "Nona Yu, ikuti saya."     

Yu Fei sedikit malu karena telah ketahuan berkeliaran di tengah malam.     

Pelayan itu tidak mengantarnya kembali ke paviliun, tetapi mengajaknya berjalan menuju sebuah rumah yang tidak terlalu besar yang ada di sebelahnya.     

Ketika Yu Fei masuk ke dalam aula, pelayan pria itu hanya berdiri di depan pintu tanpa ikut masuk ke dalam, "Anda bisa tinggal di kamar pertama di lantai dua. Di rumah ini masih ada orang lain, jadi Anda tidak perlu khawatir lagi karena tempat ini tidak terkesan kosong."     

"Siapa yang tinggal di sini?"     

"Pelayan tinggal di lantai satu dan Tuan Zhuo ada di lantai dua."     

"Zhuo Ran?"     

"Iya. Tuan Zhuo menyukai tempat yang tenang dan tidak suka diganggu."     

Yu Fei mengangkat alisnya dan berkata dalam hati, meskipun Zhuo Ran kasar tapi sepertinya dia masih punya perasaan.     

Meskipun tidak banyak orang yang tinggal di rumah ini, tetapi di sini lebih baik daripada berada sendirian di paviliun.     

Ketika pelayan itu pergi, Yu Fei naik tangga menuju ke lantai dua dan melihat bahwa di lantai dua hanya ada dua kamar. Pantas saja pelayan itu mengatakan bahwa rumah ini tidak terkesan kosong.     

Akhirnya Yu Fei pun merasa sedikit lega.     

Tapi kamar mana yang dimaksud pelayan itu kamar pertama?     

Pertama dari kiri atau pertama dari kanan?     

Setelah memikirkannya, Yu Fei memilih kamar pertama dari kanan.     

Kemudian dia pun masuk ke dalam kamar itu.     

Ruangan di kamar ini didekorasi dengan warna hitam dan putih yang sederhana, sehingga memberikan kesan ringkas dan rapi.     

Meski terlihat lebih maskulin, tapi dibandingkan dengan kamar tamu bergaya Eropa yang mewah, Yu Fei merasa lebih nyaman berada di sini.      

Saat berbaring di tempat tidur, Yu Fei memejamkan matanya dengan nyaman.     

Pada saat yang bersamaan, tina-tiba dia mendengar suara pintu terbuka.     

Yu Fei menoleh dan menatap pria yang keluar dari kamar mandi.     

Setelah mandi, ujung rambut sehitam tinta pria itu masih meneteskan bulir-bulir air dan alisnya yang basah membuatnya semakin terlihat bersih.      

Bahunya lebar, kakinya panjang, bahkan otot-otot di tubuhnya terlihat sangat seksi, pria itu telanjang dada dengan hanya mengenakan handuk di bagian pinggang ke bawah.     

Dalam sekejap Yu Fei langsung diam seperti batu.     

Zhuo Ran terkejut ketika melihat ada seorang wanita sedang berbaring di tempat tidurnya.      

Dari ekspresi heran wanita itu, Zhuo Ran bisa melihat dengan jelas bahwa wanita itu telah masuk ke ruangan yang salah.      

Kemudian Zhuo Ran pun berjalan mendekat dan langsung naik ke atas ranjang.     

Yu Fei terpesona dengan tubuh bagian atasnya yang telanjang saat melihatnya dari jarak dekat. Dia menikmati aroma sabun mandi dari tubuhnya, sebelum akhirnya Yu Fei tiba-tiba sadar dan segera turun dari ranjang dengan panik, lalu dia berlari keluar kamar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.