Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Akan di Sini Bersamamu



Aku Akan di Sini Bersamamu

0Gu Tianlei melirik lengannya sendiri yang diperban sambil berkata, "Hanya sedikit terkilir, dua hari pasti sudah sembuh, tidak ada luka yang serius. Mengapa kamu di sini?"     
0

"Kecelakan ini disiarkan di berbagai berita."     

"Khawatir padaku?" Gu Tianlei melihat butiran keringat yang menetes dari dahi Gu Xiaoran dengan napasnya yang terengah-engah, Gu Tianlei pun tahu bahwa Xiaoran pasti merasa cemas selama perjalanan ke rumah sakit. Melihat ini, Gu Tianlei merasa senang karena Gu Xiaoran mengkhawatirkan dirinya.     

"Omong kosong." Akhirnya Gu Xiaoran merasa lega, tubuhnya tiba-tiba lemas karena selama di perjalanan dia sangat gelisah dan mengkhawatirkan Gu Tianlei.     

"Ya sudah, aku baik-baik saja." Gu Tianlei sedih ketika melihat Gu Xiaoran begitu khawatir padanya, lalu dia pun berjongkok di depannya dan mengelap keringat Gu Xiaoran dengan lengan bajunya.     

"Ada siapa di dalam?" Jika Gu Tianlei tidak memiliki cedera serius, untuk apa dia menjaga di depan ruang gawat darurat.     

"Orang yang menabrakku, dia terluka parah."     

"Kamu belum menghubungi keluarganya?" Gu Xiaoran melihat sekeliling dan tidak melihat siapa pun ada di sana.     

"Dia memiliki kartu identitas Amerika Serikat, memiliki paspor dan SIM, tapi tidak memiliki keluarga. Selain itu, di ponselnya tidak ada catatan panggilan, sepertinya telah dihapus. Jadi di waktu yang singkat ini akan sangat sulit untuk menghubungi keluarganya."     

Gu Tianlei menyerahkan ponsel yang dia ambil di tempat kejadian itu kepada Gu Xiaoran.     

Kemudian Gu Xiaoran pun mengambilnya dan membuka ponsel itu, di dalam ponsel itu tidak terdapat catatan panggilan dan bahkan tidak ada satu pun nomor telepon yang tersimpan di dalamnya.     

"Apa dia orang asing yang datang untuk jalan-jalan?"     

"Kamu pernah bertemu dengannya."     

"Siapa?"     

"Perempuan yang mengendarai Harley saat kita makan lobster waktu itu, perempuan yang sangat mirip denganmu."     

Mendengar ini, ponsel di tangan Gu Xiaoran seketika jatuh ke lantai.     

"Gu Xiaoran, kamu mengenalinya, kan?"     

Saat ruang operasi terbuka, dokter pun keluar. Ketika dokter itu melihat Gu Xiaoran berdiri di pintu ruang operasi, dia segera datang menghampirinya, "Kamu adalah keluarga pasien, kan?"     

"Saya…"     

Xiaopian terbaring di ranjang dan didorong keluar. Saat ini Xiaopian tidak memakai riasan di wajahnya, sehingga wajahnya yang seputih salju itu terlihat semakin mirip dengan Gu Xiaoran.      

Gu Tianlei memandang Xiaopian yang terbaring di ranjang rumah sakit, kemudian melihat Gu Xiaoran. Dia tidak percaya jika Gu Xiaoran mengatakan dia tidak memiliki hubungan kerabat dengannya.     

Gu Xiaoran menatap wajah Xiaopian yang matanya masih terpejam, kemudian dia teringat kembali tentang Xiaopian yang ada di hutan panti asuhan itu saat umurnya masih 12 tahun dan dia meninggalkan Xiaopian sendirian di sana. Saat teringat kejadian itu, Gu Xiaoran merasa dadanya terasa sesak.     

Akhirnya Gu Xiaoran pun menganggukkan kepalanya.     

"Silakan lengkapi prosedur rumah sakit."     

Gu Xiaoran mendongak dan melihat Gu Tianlei menatapnya dengan bingung.     

Saat ini Gu Xiaoran tidak punya waktu untuk menjelaskan dan dia pun segera mengikuti dokter menuju loket pelayanan.     

Pada kolom pengisian nama, Gu Xiaoran merasa ragu sejenak, sebelum dia menuliskan nama Xiaopian di kolom nama pasien dan menuliskan nama Gu Xiaoran di kolom anggota keluarga.     

"Namanya Xiaopian?" Suara Gu Tianlei terdengar dari sampingnya.     

"Hmm... Dia kakak kembarku, kami terpisah sejak kecil."     

"Kenapa kamu tidak pernah menceritakannya padaku?"     

"Aku hilang ingatan sehingga aku melupakannya, baru-baru ini beberapa ingatanku pulih."     

"Sudah kubilang kalau kalian mirip." Gu Tianlei merangkul bahu Gu Xiaoran dan berkata lagi, "Baru saja dokter mengatakan kalau operasinya berhasil dan dia tidak apa-apa, jadi jangan khawatir."     

"Hmmm…" Hal-hal yang terjadi dengan Xiaopian, Gu Xiaoran sendiri tidak dapat mengingatnya. Jadi dia sendiri tidak bisa menjelaskannya kepada Tianlei.     

Kemudian Gu Xiaoran pun kembali ke bangsal, saat menatap Xiaopian yang belum sadarkan diri, Gu Xiaoran sedikit menekan bibirnya.     

Gu Xiaoran hanya bisa mengingat beberapa peristiwa saat usianya 12 tahun, tapi sisanya ingatannya masih terlalu berantakan dan sangat sulit memilahnya, seolah tidak ada cara untuk mengembalikan semua ingatan itu.     

Tapi Gu Xiaoran yakin dengan satu hal, dia dan Xiaopian saat itu pasti sama-sama menderita.     

"Tianlei, kamu juga terluka, pulanglah dan istirahatlah dengan baik."     

"Aku baik-baik saja, aku akan di sini bersamamu."     

"Tidak perlu, kamu seorang artis terkenal. Jika kamu tetap di sini dan dilihat banyak orang, aku bisa repot, jadi lebih baik sekarang kamu pulang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.