Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tidak Ada yang Perlu Dikatakan



Tidak Ada yang Perlu Dikatakan

0Zhuo Ran terdiam.     
0

"Kenapa kamu tidak mengatakan apa-apa?"     

"Tidak ada yang perlu dikatakan." Zhuo Ran membuang rokoknya dan berkata lagi, "Jika tidak ada hal lain, aku akan pergi."     

Xiaopian tiba-tiba menghentikan Zhuo Ran dan menatap alisnya yang indah, "Kita sudah saling mengenal selama delapan tahun. Kita hidup dan mati bersama demi keluarga Mo selama enam tahun penuh, dan sekarang setelah kita tidak hidup seperti itu lagi, apakah lantas kita menjadi tidak saling berbicara seperti ini?"     

Zhuo Ran menundukkan kepalanya dan dengan tenang menatap wajah Xiaopian yang lembut itu, "Apakah aku harus menjawab?"     

"Hmmm...."     

"Qiqi, katakan padaku, apakah kamu adalah Qiqi atau Xiaopian."     

Seketika Xiaopian langsung tertegun.     

"Aku hanya bisa membantumu dengan mengatakan ini, kamu harus mengenal dirimu sendiri."     

Zhuo Ran berjalan melewati Xiaopian, lalu dia membuka pintu mobil dan masuk, kemudian pintu mobil itu ditutup dengan sedikit keras.      

Dalam sekejap, mobil Bugatti Veyron yang berwarna hitam pekat itu melesat ke dalam kegelapan malam tanpa jejak.     

Di sisi lain, aliran darah di seluruh tubuh Xiaopian seakan terhenti, dan seketika sekujur tubuhnya terasa dingin.      

Mo Qing tahu bahwa aku bukan Qiqi?     

Mustahil.     

Dia tidak mungkin tahu. Batin Xiaopian.     

Kemudian Xiaopian pun membuka pintu mobil dan langsung masuk ke dalam mobil, setelah itu dia pergi mengemudikan mobilnya menuju ke arah panti asuhan.     

Pikirannya sedang teralihkan, sehingga dia tidak sadar ada sebuah truk besar di depannya dari arah yang berlawanan.     

Saat sopir truk itu melihat sebuah mobil di depannya, dia segera menyalakan lampu jarak jauh dan membunyikan klakson berkali-kali.     

Ketika disilaukan oleh lampu truk itu, Xiaopian baru sadar kembali.     

Melihat truk besar yang melaju ke arahnya, Xiaopian panik dan segera membanting setir ke sisi samping untuk menghindarinya.      

Diikuti bunyi 'Duar', mobil yang dikendarai Xiaopian itu pun menabrak sebuah mobil bisnis yang ada di sebelahnya.      

Benturan keras itu mengaktifkan airbag di dalam mobil bisnis itu dan Gu Tianlei menghantam airbag dengan keras. Seketika lengannya langsung terasa sangat sakit dan sepertinya dia mengalami patah tulang, kemudian dia pun melihat kondisi orang-orang yang ada di dalam mobilnya.     

Lengan dan wajah sopirnya tersayat oleh pecahan kaca dan manajernya hanya mengalami pusing seperti yang dia rasakan, dan manajernya itu tidak mengalami luka parah.     

Kemudian Gu Tianlei menoleh ke arah luar mobil. Dia melihat mobil Ferrari berwarna merah telah menabrak mereka. Sebagian badan mobil Ferrari itu berserakan di mana-mana. Sedangkan wanita yang duduk di kursi pengemudi itu tampak tidak bergerak, entah apakah wanita itu masih hidup atau tidak.      

"Cepat panggil polisi dan ambulan!"     

Setelah pusing di kepalanya terasa mendingan, Gu Tianlei segera keluar dari mobil dan menghampiri mobil Ferarri itu.      

Kaca mobil Ferarri itu sudah pecah dan wanita itu tergeletak di kemudi mobil dengan setengah wajahnya berlumuran darah.      

Kemudian Gu Tianlei pun mengulurkan tangannya ke bawah hidung wanita itu dan ternyata wanita itu masih bernapas.     

Gu Tianlei tidak tahu di bagian mana wanita itu terluka, sehingga dia tidak berani mengeluarkannya dengan sembarangan.      

Beberapa saat kemudian, ambulan tiba di tempat kejadian kecelakaan dan wanita yang ada di dalam mobil itu pun segera dibawa keluar dari mobil.     

Wanita itu dibaringkan di atas tandu oleh petugas medis. Saat para petugas medis berjalan melewati Gu Tianlei, tiba-tiba wanita itu meraih lengannya.      

Gu Tianlei melihat separuh wajahnya yang tidak berdarah, ternyata dia adalah wanita yang mirip Gu Xiaoran itu.      

Ternyata dia!     

***     

Setelah menidurkan Xiaohan, Gu Xiaoran menyeret Mo Qing yang telah menjaga anaknya untuk keluar dari kamar bayi. Lalu Gu Xiaoran berkata lirih, "Aku berjanji untuk membiarkan Xiaohan tinggal di sini, tetapi kamu harus berjanji untuk mencegah ayahmu mengetahuinya."     

"Aku tidak bisa menjamin sepenuhnya, aku hanya bisa berusaha untuk melakukannya." Mo Qing menatapnya dengan tatapan yang dalam.     

Meskipun itu bukan jawaban yang diharapkan Gu Xiaoran, tapi dia tahu bahwa ini adalah janji terbesar yang bisa dikatakan olehnya. Gu Xiaoran mengangguk ringan, setelah itu dia turun dari lantai tiga dan langsung menuju ke kamarnya sendiri.     

Namun dengan cepat Mo Qing langsung meraih pergelangan tangan dan menyeret Gu Xiaoran kembali ke kamarnya.     

"Apa yang kamu lakukan?" Wajah kecil Gu Xiaoran seketika langsung tampak pucat, dengan gelisah dia berusaha untuk melepaskan diri dari genggaman Mo Qing.     

"Kembalilah ke kamar dan tidur."     

"Aku akan kembali ke kamarku sendiri."     

Mulai hari ini, Kakek Yu akan tinggal dalam waktu yang lama di Vila Teluk Selatan, Yu Fei juga menginap malam ini, selain itu masih ada Nenek Xie juga.     

Jika kakeknya tahu bahwa dia seruangan dengan Mo Qing, Kakek Yu pasti akan marah besar.     

Kemudian Mo Qing langsung membuka pintu dan mendorong Gu Xiaoran masuk ke dalamnya, setelah itu dia langsung menutup pintu kamarnya. Tangan Mo Qing menyangga di pintu tepat di sebelah telinga Gu Xiaoran, dan hal itu membuat Gu Xiaoran terjebak di antara pintu dan tubuh Mo Qing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.