Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Menginginkan Seorang Wanita Dari Mimpinya (2)



Menginginkan Seorang Wanita Dari Mimpinya (2)

0Setelah masuk ke dalam mobil, pria itu melihat ke arah jendela di mana Yu Fei berada. Setelah melihatnya dengan sekilas, pria itu segera menutup pintu mobilnya.      
0

Dari pandangan itu, Yu Fei akhirnya bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Wajah pria itu sangat halus, bersih, dan tampan.      

Meskipun tadi malam Yu Fei tidak bisa melihat wajah pria itu, tapi entah kenapa saat pria itu menoleh ke arahnya, sosok itu langsung membuat perasaannya membara. Sehingga dia yakin bahwa pria itu adalah orang yang bersamanya tadi malam.      

Mobil itu pergi tanpa jejak diikuti dengan iring-iringan mobil yang lainnya. Pria itu tidak lagi melihat ke luar dari jendela.      

Saat melihat iring-iringan mobil itu sudah menjauh, Yu Fei merasakan kesedihan yang tak terlukiskan dalam hatinya.      

Setelah itu Yu Fei pun diantar kembali ke New York. Semenjak kejadian itu, dia tidak pernah melihat pria itu lagi.     

Yu Fei tidak tahu siapa sebenarnya pria itu, bahkan dia pun tidak tahu siapa nama pria itu. Mungkin, sama halnya dengan Yu Fei, pria itu juga tidak tahu namanya atau bagaimana wajahnya.      

Seperti yang pria itu katakan, bahwa pria itu hanya menginginkan seorang wanita dari mimpinya. Jadi siapa namanya atau bagaimana rupanya, dia tidak perlu mengetahuinya.      

Saat kembali ke New York, Yu Fei kembali menjalani kehidupan lamanya. Dan itulah akhir pertemuannya dengan pria itu.     

Tapi Yu Fei masih sering memikirkan suara lirih pria yang tidak dia kenal di malam yang gelap itu.     

Bahkan Yu Fei sering membayangkan bahwa dia bisa bertemu pria itu lagi. Setelah empat tahun berlalu, dia tidak pernah melihatnya lagi. Tapi tidak disangka, kini dia bertemu lagi dengan pria itu di sini.      

Sosok pria itu masih seanggun lukisan bambu yang sederhana, wajahnya tirus dan tampan. Tapi pria itu terlihat asing saat melihat Yu Fei. Sepertinya pria itu sama sekali tidak mengenali Yu Fei.     

Yu Fei merasa kecewa, setelah mengambil napas dalam-dalam akhirnya dia memberanikan diri untuk membalasnya, "Hai…"     

"Silakan naik helikopter." Zhuo Ran menunjuk ke arah pintu helikopter.     

Yu Fei melihat wajahnya lagi sambil berjalan untuk naik ke dalam helikopter.     

Zhuo Ran ikut masuk ke dalam helikopter dan duduk di sampingnya, lalu menutup pintu palka.     

Seketika Yu Fei merasa gelisah dan jantungnya berdebar kencang.     

Zhuo Ran melirik Yu Fei yang duduk dengan gugup, lalu dia pun memejamkan matanya untuk beristirahat sejenak.     

Setelah turun dari helikopter, Zhuo Ran mengangguk ringan kepada Yu Fei dan setelah itu dia langsung pergi.     

Yu Fei memandangi Zhuo Ran yang berjalan pergi. Kepergiannya disertai dengan daun-daun yang berhamburan tertiup angin di sekitarnya, seolah pria itu merasakan kesepian yang mendalam.      

Pelayan yang menunggu di samping tiba-tiba mendekat dan berkata, "Nona Yu, silakan ikuti saya."     

Yu Fei masih menatap punggung Zhuo Ran yang pergi itu dengan pikirannya yang masih kacau.     

Yu Fei yakin bahwa dialah orangnya, tapi empat tahun lalu, pria itu tampaknya memiliki posisi yang tinggi di dalam sebuah organisasi yang kuat.      

Sedangkan Zhuo Ran hanyalah orang yang diutus Mo Qing untuk menjemputnya.      

Perbedaan latar belakang pria itu dengan Zhuo Ran terlalu besar.     

Apakah Zhuo Ran hanya mirip dengan pria itu? Batin Yu Fei.     

Dengan ragu Yu Fei pun bertanya kepada pelayan, "Apakah dia juga seorang bawahan di sini?"     

Pelayan itu tersenyum dan membalas, "Dia bukan bawahan, dia adalah orang kedua yang bertanggungjawab di sini."     

"Orang kedua?" Mata Yu Fei seketika langsung terbuka lebar karena terkejut.     

"Iya."     

Zhuo Ran adalah anak angkat dari Zhuo An, meskipun dia bukan bawahan keluarga Mo, tetapi dia adalah orang yang bisa berbicara langsung dengan Mo Qing di keluarga Mo.     

Yu Fei menarik Gu Xiaoran yang sedang menunggu di depan pintu, dia memandangi vila di pulau ini yang tampak seperti kastil impian.     

"Apakah ada orang yang tinggal di tempat seperti ini?"     

"Saat pertama kali aku datang ke sini, aku juga merasa bahwa tempat ini tidak seperti ditinggali manusia, tapi seperti kastil berhantu." Gu Xiaoran berbisik di telinga Yu Fei.     

Yu Fei merasa sepemahaman dengan Gu Xiaoran, lalu dia pun mengedipkan mata kepada Gu Xiaoran.     

"Ayahku dan Xiaohan ada di mana?"     

"Di dalam."     

"Sebenarnya apa yang terjadi?"     

"Mo Qing tahu bahwa Xiaohan adalah putranya."     

"Benarkah, aku sudah menduga kalau dia pasti juga sudah tahu." Yu Fei tidak ragu sedikitpun tentang itu, "Jadi apa maksudnya membawa kita semua ke sini?"     

"Dia ingin Xiaohan tinggal di sini."     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.