Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Menculik Seluruh Keluarga (1)



Menculik Seluruh Keluarga (1)

0Gu Xiaoran hanya seorang mahasiswi yang sedang mengambil cuti belajar, sementara Mo Qing adalah pria yang sudah sukses.      
0

Jika Mo Qing benar-benar ingin bersikap keras padanya, Mo Qing bisa saja melakukan proses hukum dan hak asuh Xiaohan akan jatuh di tangannya dengan mudah. Dan itu adalah ancaman yang kuat.     

Memikirkan ini, tangan Gu Xiaoran yang memegang ujung baju tiba-tiba mengepal dengan erat.     

Dasar bajingan.     

Kemudian Gu Xiaoran kembali menuju ke lantai tiga.     

Saat itu Kakek Yu dan Nenek Xie sedang merangkak di tikar bersama Xiaohan dengan berpura-pura menjadi seekor anjing. Xiaohan dengan riang mengejar dan tertawa, menerkam Kakek dan mencakar Nenek Xie. Dua orang tua dan satu anak kecil itu bermain dengan senang dan harmonis.      

Melihat kegembiraan di antara mereka, Gu Xiaoran pun tidak ingin mengganggu.     

Tidak lama kemudian ponsel Nenek Xie berdering, dia pun bergegas mengangkat telepon, "Xiaoling, ke mana saja kamu, aku meneleponmu berkali-kali tapi tidak kamu angkat. Oh, lupa membawa ponsel saat belanja, tidak apa-apa, aku hanya mau bilang kalau hari ini tidak perlu memasak. Cepat segera mengemasi pakaian dan barang-barang sehari-hari milikku, nanti aku akan meminta seseorang untuk mengambilnya. Bukan, aku tidak sedang ingin pergi jalan-jalan, aku akan pindah ke rumah cucuku."     

Setelah menutup telepon, Yu Jianmin menatapnya dengan mata terbelalak, "Kenapa?"     

"Kamu akan tinggal di sini?"     

"Iya."     

"Apa yang akan kamu lakukan di sini?"     

"Untuk merawat bayi ini." Kata Xie Baoling sambil mencubit wajah kecil Xiaohan yang lucu, "Tentu saja aku akan membawa Xiaohan juga."     

"Kenapa kamu merawatnya?"     

"Apa maksudmu berkata seperti itu? Aku Nenek buyut Xiaohan, apakah hanya kamu yang boleh merawatnya?"     

"Aku adalah Kakek buyut Xiaohan, akulah yang seharusnya merawat Xiaohan. Aku beritahu ya, kamu jangan coba-coba menyentuh Xiaohan."     

"Apa maksudmu melarangku seperti itu?" Xie Baoling hendak membalas, tapi tiba-tiba dia ingat bahwa Mo Qing sudah berhasil 'mengundang' kakek tua ini ke sini. Jika dia marah, kemungkinan besar Xiaohan akan dibawa pergi bersamanya. Kakek tua ini sangat keras kepala dan tidak bisa diprovokasi. Setelah memikirkan hal ini Xie Baoling segera menghentikan ucapannya. Lalu dia tersenyum sambil berkata, "Aku hanya ingin menemani Xiaohan bermain."     

Mendengar Xie Baoling berkata demikian, amarah Yu Jianmin sedikit mereda, "Jika hanya untuk bersenang-senang, mengapa kamu perlu memindahkan barang-barangmu ke sini?"     

"Ini adalah rumah cucuku, wajar kalau aku datang atau tinggal di sini. Lalu, apa kamu dan Xiaohan juga akan tinggal di sini?"     

Yu Jianmin merasa canggung tinggal serumah dengannya, tetapi setelah melihat Xiaohan, dia tidak lagi menyangkal.      

Melihat ini, Gu Xiaoran sudah mengerti keputusan Kakek.     

Kakek adalah orang yang keras kepala, tapi demi Xiaohan dia bisa menurut. Dengan begini, Gu Xiaoran tidak bisa berkata apa-apa lagi.      

Tiba-tiba ponsel Gu Xiaoran berdering, lalu dia pun menerima panggilan dari Yu Fei.      

"Xiaoran, kenapa kamu belum kembali? Ayahku dan Xiaohan juga belum kembali, apakah ada masalah?"     

Gu Xiaoran sedang berpikir tentang bagaimana menjelaskan kepada Yu Fei, tapi ponselnya tiba-tiba diambil dari telinganya, "Yu Fei?"     

"Hah?" Suara seorang pria tiba-tiba terdengar di telepon Yu Fei, jadi dia sedikit bingung lalu bertanya, "Hmmm, ini Yu Fei, kamu siapa?"     

"Mo Qing!"     

"Tuan Mo?" Pikiran Yu Fei seketika menjadi kacau, meskipun dia mengenal Gu Xiaoran dan Mo Qing memiliki keterikatan, dan juga tahu bahwa Mo Qing pernah menculik Xiaohan untuk bermain. Tapi tetap saja dia baru pertama kali ini berbicara secara langsung dengan Mo Qing. Jadi Yu Fei pun dengan hati-hati bertanya, "Kamu sedang bersama Xiaoran?"     

"Iya, Xiaohan dan ayahmu juga ada di sini bersamaku."     

"Hah?" Yu Fei benar-benar bingung dan tidak dapat memahaminya.     

"Vila Teluk Selatan mengundangmu sebagai tamu, 15 menit lagi akan ada orang yang datang menjemputmu."     

Setelah itu Mo Qing menutup teleponnya, lalu melemparkan ponsel itu kembali kepada Gu Xiaoran dan langsung berjalan pergi.     

Gu Xiaoran mengambil ponselnya dan menatap Mo Qing yang berjalan pergi dengan terkejut, "Sepertinya kamu ingin menculik seluruh keluarga kami, hah?"     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.