Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Xiaohan Adalah Anakku (4)



Xiaohan Adalah Anakku (4)

0Beberapa saat kemudian, Xie Baoling pun datang.     
0

Seketika Mo Qing dan Xiaoran langsung terdiam secara bersamaan.      

"Silakan kalian mengobrol, jangan pedulikan aku." Xie Baoling duduk di depan rumah-rumahan itu dan dengan hati-hati dia mendekati Xiaohan, "Xiaohan, sayang."     

Tanpa rasa takut Xiaohan menjulurkan kepalanya untuk menoleh ke orang yang memanggilnya.      

"Biarkan Nenek menemani Xiaohan, kita bicara di bawah." Kata Mo Qing.     

"Aku akan mengawasinya, jangan khawatir." Xie Baoling mendesak mereka untuk segera turun ke lantai bawah.     

Ada beberapa hal yang tidak bisa Gu Xiaoran katakan di depan Xie Baoling. Kemudian dia pun menghampiri Xiaohan yang ada di dalam rumah-rumahan itu sambil berkata, "Xiaohan bermainlah bersama Nenek, Mama dan paman akan…"     

Paman? Batin Mo Qing.     

Mo Qing pun langsung menyenggol Gu Xiaoran, sehingga Gu Xiaoran tersedak kata-katanya dengan sendiri.      

"Xiaohan, mama dan papa akan berbicara sebentar, nanti kami akan menyusul bermain denganmu." Kata Mo Qing.     

Dengan tatapan matanya yang tampak tidak percaya, Gu Xiaoran menoleh ke arah Mo Qing.     

Kapan dia bisa mendapatkan posisi sebagai papa?     

Kenapa tiba-tiba berubah menjadi papa?     

Mo Qing mengabaikan Gu Xiaoran yang menatapnya dengan tajam dan dia pun segera menyeret Gu Xiaoran pergi. Itu dia lakukan untuk menghindari Gu Xiaoran mengatakan hal-hal bodoh yang membuatnya tidak senang.      

Sesampainya di ruang perpustakaan, Mo Qing pun melepaskan tangan Gu Xiaoran tangan Gu Xiaoran yang dia genggam dengan erat.      

"Aku tidak akan memberikan anakku padamu." Kata Gu Xiaoran tanpa basa-basi.     

"Jangan berikan Xiaohan padanya." Sahut Yu Jianmin.     

"Kakek Yu, bisakah Kakek membiarkan aku berbicara dengan Xiaoran sendirian." Kata Mo Qing.     

Seumur hidup, baru kali ini Yu Jianmin diculik. Jadi bagaimana pun juga dia tidak bisa menahan amarahnya dan tetap mengabaikan Mo Qing.     

"Xiaohan ada di lantai tiga, Nenekku sedang mengawasinya karena dia belum pernah menggendongnya."     

"Kamu membiarkan orang yang belum pernah menggendongnya untuk mengawasinya, tidak masuk akal." Seketika Yu Jianmin langsung bangkit dan pergi.     

Setelah Yu Jianmin keluar, Mo Qing mengeluarkan setumpuk foto dari laci dan menyerahkannya kepada Gu Xiaoran, "Jika foto-foto ini jatuh ke tangan Ayahku, menurutmu apa yang akan terjadi?"     

Gu Xiaoran mengambil foto-foto itu dan melihatnya satu per satu. Semua foto-foto itu merupakan foto Xiaohan dari berbagai sudut.     

"Mengancamku?"     

"Jika menurutmu begitu, mungkin saja."     

"Aku akan membawa Xiaohan keluar dari Seoul."     

"Kamu pikir aku akan membiarkan anakku dibawa pergi?" Kata Mo Qing dengan nada tinggi dan tidak setuju dengan rencana Gu Xiaoran yang hendak membawa Xiaohan pergi.     

"Kapan kamu tahu dia adalah anakmu?" Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam dan berusaha untuk menahan amarahnya.     

"Sejak kamu masih di Amerika."     

Setelah membuka mulutnya, untuk sesaat Gu Xiaoran tidak bisa mengatakan apa-apa.     

Ketika Gu Xiaoran berada di Amerika Serikat, Mo Qing sudah tahu, tapi Gu Xiaoran dengan naifnya tetap berpikir bahwa dirinya bisa menyembunyikannya dari Mo Qing.     

"Tapi kenapa Ayahmu tidak tahu?" Jika Mo Qing bisa mengetahuinya, Mo Zhenzhong seharusnya juga akan mengetahuinya.     

Kemudian Mo Qing menyerahkan tas berisi dokumen kepada Gu Xiaoran. Lalu Gu Xiaoran pun mengambilnya dengan bingung. Ketika Gu Xiaoran membuka tas itu, dia melihat salinan rekam medis.      

Itu adalah rekam medis ketika dia melahirkan Xiaohan di Amerika Serikat. Semua catatan rekam medis itu tidak ada yang berubah, kecuali penulisan waktu yang telah diubah menjadi mundur dua bulan.     

"Kenapa bisa seperti ini?"     

"Aku mengutus seseorang untuk mengubah penulisan waktu rekam medis ini, karena perbedaan waktu. Meskipun Ayahku tetap curiga dengan kelahiran Xiaohan, tapi dia tetap tidak bisa memastikannya."     

Gu Xiaoran mengerti mengapa Mo Zhenzhong tidak bisa memastikan identitas Xiaohan.     

"Meskipun sudah melakukan semua ini, wajah Xiaohan tetap tidak mungkin disembunyikan lama-lama, ayahku pasti akan segera menyadarinya."     

"Aku tidak akan memberikan Xiaohan kepada keluarga Mo, Xiaohan adalah anakku."     

"Xiaohan juga anakku, karena kamu tidak ingin ayahku tahu tentang keberadaan Xiaohan, tempat di mana lagi yang paling aman dan paling tersembunyi dibanding Vila Teluk Selatan?"     

"Tempat ini bagus karena terisolasi dari dunia luar. Selain itu tidak ada orang yang bisa masuk sembarangan ke tempat ini. Tapi tempat ini juga terkesan seperti penjara."     

"Kakek Yu memiliki kebebasan yang mutlak di Teluk Selatan, dia bisa membawa Xiaohan keluar kapan pun dia mau. Tidak ada bedanya seperti di rumahnya di Jalan Lama Utara, hanya saja tempat ini jauh lebih aman."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.