Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Xiaohan Adalah Anakku (2)



Xiaohan Adalah Anakku (2)

0Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam, lalu dia pun menerima panggilan telepon tersebut.     
0

Alih-alih mendengar suara Mo Qing, dia malah mendengar kata-kata kasar dari Kakeknya, "Kalian telah melakukan penculikan, aku akan menuntutmu."     

"Hei, apa yang kamu lakukan? Mengapa Kakekku bersamamu?"     

"Ingin tahu? Datanglah ke Teluk Selatan!" Tanpa menunggu, Gu Xiaoran bertanya lagi, Mo Qing pun langsung menutup teleponnya.     

Setelah ingat dengan apa yang dikatakan Yu Fei, Gu Xiaoran pun langsung meraih tasnya dan berlari keluar pintu, "Nenek, aku ada sesuatu untuk dilakukan. Aku pergi dulu, aku akan mampir lagi lain kali."     

"Apa yang terjadi dengan Kakekmu?"     

Xie Baoling juga mendengar apa yang dikatakan Gu Xiaoran saat dia menerima telepon. Dalam hati Xie Baoling yakin bahwa telah sesuatu terjadi dengan Yu Jianmin, sehingga dia pun berlari mengejar Gu Xiaoran.     

"Aku juga tidak tahu apa yang terjadi, aku harus ke sana dulu untuk mengetahuinya."     

"Biarkan aku ikut bersamamu."     

Gu Xiaoran berpikir dalam hati, Mo Qing takut dengan Nenek, mengajak Nenek maka sama seperti membawa kartu as untuknya.      

Setelah memikirkan hal ini, Gu Xiaoran pun tidak menolak Xie Baoling untuk ikut bersamanya.      

Gu Xiaoran mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi karena masalah kali ini melibatkan anak dan juga kakeknya.     

Xie Baoling sangat ketakutan sehingga wajahnya tampak pucat. Ketika Gu Xiaoran mengerem mobil dengan tajam saat memarkir mobil di gerbang Vila Teluk Selatan, Xie Baoling ketakutan setengah mati, bahkan dia hampir saja mau pingsan.     

Saat Gu Xiaoran membantunya keluar dari mobil, kaki Xie Baoling masih gemetar karena ketakutan, "Xiaoran, dari mana kamu belajar mengemudi? Untung aku tahu kamu sedang mengemudi. Jika tidak, aku pasti mengira kamu sedang menerbangkan pesawat."     

"Aku belajar dengan binatang buas."     

"Binatang buas?"     

"Nenek tarik napas dulu pelan-pelan, aku akan masuk dulu untuk melihatnya." Gu Xiaoran menyerahkan Xie Baoling kepada pelayan yang berlari keluar untuk menyambutnya.     

"Nenek, ada apa dengan Nenek?" Zhuo An melihat Xie Baoling dan buru-buru berlari menuruni tangga.     

"Aku baik-baik saja." Xie Baoling mengambil napas dalam-dalam beberapa kali, dan kini dia sudah jauh lebih tenang daripada sebelumnya.     

"Paman An." Meskipun Gu Xiaoran merasa cemas, namun dia masih bersikap sopan.     

"Nona Gu!" Zhuo An menjaga sopan santunnya seperti biasa.     

"Di mana Mo Qing?"     

"Di ruang perpustakaan!"     

Gu Xiaoran pernah tinggal di Vila Teluk Selatan, jadi dia tahu bahwa selain ruang perpustakaan Mo Qing pribadi, di Vila ini juga terdapat perpustakaan besar yang bisa digunakan untuk rapat atau juga bisa digunakan melakukan berbagai hal.     

Gu Xiaoran pergi meninggalkan Zhuo An, lalu dia pun langsung menuju ke perpustakaan besar yang ada di lantai satu.     

Ketika Gu Xiaoran membuka pintu ruang perpustakaan besar, dia melihat Kakek sedang duduk di sofa panjang seperti seekor ayam yang marah. Kakek Yu minum air sambil menatap tajam ke arah Mo Qing yang dengan santai bersandar di rak buku.     

Sepertinya Kakek Yu sangat haus.      

Saat perjalanan menuju ke sini Gu Xiaoran merasa sangat cemas, namun setelah melihat pemandangan ini, dia merasa malu pada dirinya sendiri.      

Saat Gu Xiaoran muncul di depan pintu, Mo Qing dan Yu Jianmin melihat ke arahnya secara bersamaan.     

Gu Xiaoran melihat sekeliling ruangan itu, namun dia tidak melihat Xiaohan ada di sana.     

"Xiaohan di mana?"     

"Di lantai atas."     

Gu Xiaoran tidak bertanya apa yang sedang terjadi, dia pun langsung berbalik dan membuka pintu ruang belajar lalu berlari keluar. Ketika dia baru saja berjalan tiga langkah keluar dari ruang belajar, tiba-tiba dia ingat bahwa di gedung utama ini terdapat banyak sekali ruangan. Gu Xiaoran merasa kesulitan jika harus mencarinya satu demi satu.      

Kemudian Gu Xiaoran pun berbalik dan bertanya pada Mo Qing, "Kamar yang mana?"     

"Di lantai tiga!" Mo Qing berkata dengan acuh tak acuh.     

Gu Xiaoran tidak lagi memperhatikannya, dia pun segera berlari menuju lift dan naik ke lantai tiga.      

Gu Xiaoran pernah tinggal di Vila Teluk Selatan selama beberapa hari, tapi dia belum pernah pergi ke lantai tiga.      

Sesampainya di lantai tiga, Gu Xiaoran tercengang saat melihat dekorasi yang ada di sana.      

Jika kamar anak-anak yang didekorasi oleh Xie Baoling adalah dunia dongeng dengan tema lautan, maka kamar ini adalah seluruh dunia dongeng yang menjadi satu.     

Dinding warna-warni dicat dengan berbagai pola tokoh kartun, ditambah berbagai fasilitas bermain anak-anak di dalam ruangan. Gu Xiaoran memandang ruangan itu dengan terpukau.     

Saat itu Xiaohan sedang merangkak di dalam rumah-rumahan yang ada di sana.     

Ketika keempat pengasuh yang bermain dengan Xiaohan melihat Gu Xiaoran ada di sana, mereka segera berdiri dan membungkuk hormat padanya, "Nona Gu."     

"Xiaohan!" Gu Xiaoran merasa lega ketika melihat Xiaohan baik-baik saja, tapi kemudian amarah dalam hatinya kembali melonjak.     

Ketika Xiaohan mendengar suara Gu Xiaoran memanggilnya, dia pun langsung keluar dari rumah-rumahan itu dan menoleh ke arah Gu Xiaoran. Kemudian Xiaohan merangkak mendekati Gu Xiaoran sambil menarik-narik roknya untuk mengajak Gu Xiaoran bermain bersamanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.