Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bukan Hanya Kamu Saja yang Merasakan Kesedihan



Bukan Hanya Kamu Saja yang Merasakan Kesedihan

0Yu Jianmin tetap diam mengenai fakta bahwa hilangnya Yu Fang dilakukan oleh keluarga Mo. Dalam hatinya, dia juga tidak berpikir bahwa keluarga Mo bisa begitu keji, tetapi perselisihan antara keluarga Gu dan keluarga Mo memang membuat Yu Fang sangat menderita.     
0

Sedangkan Keluarga Mo sama sekali tidak mau tahu.     

Mendengar Kakek Yu berkata seperti itu, Xie Baoling tetap diam. Setelah beberapa saat kemudian dia berkata lagi, "Kakek Yu, terkait masa lalu, bukan hanya kamu saja yang merasakan kesedihan."     

Setelah mengatakan itu, Xie Baoling melepaskan genggamannya dari gagang pintu.      

"Aku mungkin akan ke sini lagi untuk melihat Xiaohan."     

Yu Jianmin melihat Xie Baoling yang pergi, ketika melihat Xie Baoling berjalan pergi sambil mengusap air matanya, entah kenapa dalam hati Yu Jianmin merasa sedih.     

Putrinya, Yu Fang, menghilang dan hingga saat ini keberadaannya masih belum diketahui.     

Meskipun sama sekali tidak ada kabar tentangnya, Yu Jianmin masih memiliki secerca harapan dan dia yakin bahwa putrinya akan kembali suatu hari nanti.     

Selain itu, putri dan cucu perempuan Xie Baoling…     

Yu Jianmin ingat, dulu dia sangat syok saat melihat berita itu di koran.      

Foto-foto putri Xie Baoling yang bernama Lin Lan dan cucu perempuannya yang bernama Mo Yao itu dilecehkan dan dibunuh dengan sangat kejam.     

Untungnya, berita itu dengan cepat dihapuskan dari koran, dan untungnya lagi Xie Baoling tidak berada di Seoul pada saat itu. Jika tidak, dia tidak akan tahan melihat putri dan cucunya dalam kondisi seperti itu.     

Jika hanya Xie Baoling, Yu Jianmin mungkin tidak akan menyembunyikan Xiaohan, tetapi ayah Xiaohan adalah Mo Qing yang merupakan anggota keluarga Mo.     

Jadi Yu Jianmin hanya bisa mempertahankannya seperti ini.      

Gu Xiaoran meletakkan Xiaohan ke dalam pelukan Yu Jianmin sambil berkata, "Aku akan mengantar Nenek Xie pulang."     

Gu Xiaoran menyusul Xie Baoling sembari berkata, "Nenek, biarkan aku mengantar nenek pulang."     

"Baiklah." Agar keberadaan Xiaohan tidak diketahui banyak orang, kedatangan Xie kali ini tidak diantar oleh sopirnya, jadi dia hanya menggunakan taksi.     

Gu Xiaoran melihat bahwa Xie Baoling baru saja mengusap air matanya dengan saputangan, sehingga dia merasa sedikit bersimpati dan berkata padanya dengan lirih, "Nenek, Kakekku memang sedikit mudah marah, tetapi sebenarnya dia sangat baik. Jadi Nenek tidak perlu menganggapnya serius."     

Xie Baoling menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya, lalu dia menyingkirkan saputangan sutra miliknya sambil tersenyum ringan, "Aku tidak benar-benar marah dengannya."     

"Kalau begitu aku lega." Gu Xiaoran merasa situasi saat ini sedikit tidak menyenangkan, lalu dia berkata lagi, "Nenek dulu kenal Kakekku, ya?"     

"Hmmm..."     

"Bagaimana bisa mengenalnya?"     

"Saat aku masih kecil, kesehatanku kurang baik. Tetua di keluargaku meminta seseorang untuk meramalkan nasibku. Orang itu mengatakan bahwa aku harus dibesarkan di pedesaan agar bisa hidup, karena ini orang tuaku mengirimku untuk tinggal bersama kerabat di pedesaan. Saat aku tinggal di pedesaan, aku baru berusia beberapa bulan, jadi aku menganggap rumah kerabatku itu adalah keluarga rumahku sendiri, dan menganggap orang tua angkatku sebagai orang tuaku sendiri. Sedangkan keluarga kakekmu adalah tetangga dari kerabatku. Saat itu dia juga mengira bahwa aku adalah anak dari keluarga itu."     

"Oh, jadi Nenek dan Kakekku adalah kekasih sejak masa kecil."     

"Di desa itu banyak sekali anak-anak, apa kamu juga menganggap semuanya adalah kekasih masa kecil, hah?" Meskipun Xie Baoling berkata begitu, tetapi wajahnya tetap memerah.     

"Ada begitu banyak anak, kenapa Nenek jatuh cinta pada Kakekku?" Beberapa saat yang lalu, Xie Baoling mengatakan, 'Kamulah yang menendangku', ini adalah kalimat seseorang yang pernah jatuh cinta.      

"Cinta membuatmu tidak bisa berpikir."     

"Nenek adalah wanita yang sangat cantik, Kakekku pasti akan memperlakukan Nenek seperti harta karun, tapi mengapa Kakek meminta putus dengan Nenek?"     

"Dia tahu bahwa aku bukan anak dari tetangganya, tetapi putri dari Keluarga Lin. Jadi dia memberitahuku bahwa takdir kami sudah berakhir. Kemudian malam itu, dia mengemasi barang-barangnya dan sejak saat itu dia pergi."     

"Wah, aku tidak menyangka Kakekku memiliki sisi mengerikan seperti itu."     

"Sebenarnya, dia tidak bisa disalahkan untuk itu."     

"Pria itu telah mencampakkan Nenek, tapi Nenek tidak menyalahkannya, bukankah Nenek terlalu baik hati?"     

"Aku bukan orang yang baik hati. Dulu aku sangat membencinya, tapi kemudian aku belajar sesuatu sehingga aku tidak membencinya lagi."     

"Apa itu, Nek?" Gu Xiaoran tidak menyangka Kakeknya yang kejam itu memiliki pengalaman seperti itu. Karena itulah Gu Xiaoran semakin tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.