Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Perjanjian Berakhir



Perjanjian Berakhir

0Bos pasar gelap, atau biasa disebut Raja Hantu saat ini sedang bermain dengan ponselnya dan menunggu tawaran pembelian informasi. Dia menyipitkan matanya dalam kegembiraan ketika memikirkan banyak uang yang akan segera dia dapatkan.      
0

Tiba-tiba sebuah moncong pistol menekan bagian belakang kepala Raja Hantu, "Aku mendengar bahwa kamu menyebarkan identitas Serigala Malam."     

Perkataan itu disertai dengan suara 'Klek'.     

Ponsel yang ada di tangan Raja Hantu itu pun seketika langsung jatuh ke lantai, kemudian dia mengangkat tangannya tanpa berani bergerak sedikit pun. Lalu dengan hati-hati dia berkata, "Aku adalah orang yang menggantungkan hidup dengan menjual informasi, jadi menjual beberapa informasi adalah hal yang wajar."     

Raja Hantu adalah orang yang sudah lama hidup di jalanan, dia sudah sering terlibat dalam perkelahian, namun tanpa disadari ada seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya.     

Jika hal itu terjadi, berarti hanya ada satu kemungkinan, semua anak buahnya yang berjaga di luar sudah dihabisi terlebih dahulu. Orang yang tiba-tiba datang seperti itu benar-benar sangat menakutkan.     

Pada saat seperti ini, jika Raja Hantu salah bicara sedikit saja, peluru yang ada di dalam pistol itu bisa saja menembus bagian belakang kepalanya dan langsung mengubahnya menjadi mayat.     

"Aku tidak peduli jika kamu menjual informasi orang lain, tapi jangan menjual informasi tentang Serigala Malam!"     

"Bolehkah aku bertanya? Apa hubunganmu dengan Serigala Malam?"     

Pistol yang ditekan di belakang kepala Raja Hantu itu masih belum juga dilepaskan, tidak lama kemudian ada seorang wanita yang tiba-tiba menghampirinya dan duduk di depannya.     

Wanita itu terlihat elegan dan anggun.      

Dia mengenakan topi kempa dengan rendah dan kacamata hitam menutupi separuh wajah dan hidung kecil yang indah. Ditambah lagi dengan lipstik merah di bibirnya, wanita itu tidak tampak muda tapi masih terlihat sangat cantik.      

Raja hantu yakin bahwa dirinya masih belum pernah mengenal wanita tersebut.      

Wanita itu menyalakan rokok dan menyemburkan asap rokok ke wajahnya, "Kamu belum menjawab pertanyaanku, tapi ingin tahu identitas kami, benar-benar licik."     

Wanita tersebut adalah ibu kandung dari Gu Tianlei, yaitu Bai Mei. Sedangkan orang yang memegang pistol di belakang kepala Raja Hantu adalah orang kepercayaannya, Zou Jue.     

Raja Hantu merasa sedikit ketakutan saat rencananya terbongkar, "Nyonya sudah berpikir berlebihan, aku mengatakannya itu karena kebiasaan saja."     

"Aku memberimu dua pilihan. Pilihan yang pertama, aku akan memberimu uang tutup mulut dan aku tidak ingin mendengar kabar apapun yang tidak mau aku dengar. Jika tidak, lain kali ketika aku datang, aku hanya menginginkan nyawamu. Dan pilihan kedua, atau aku akan merenggut nyawamu sekarang. Silakan pilih…"     

Raja Hantu sudah terbiasa dengan urusan semacam ini, dia sering melihat orang yang bersikap arogan. Namun, dia jarang bertemu dengan orang yang searogan ini.      

Namun, jika ada pihak lain bisa datang di depannya tanpa dia sadari, itu berarti dapat dipastikan bahwa mereka adalah orang yang kuat.      

Meskipun Raja Hantu berani mempermainkan mereka tanpa rasa takut, namun pilihan yang terbaik adalah tidak mengambil resiko untuk mempertaruhkan nyawanya sendiri.      

Kemudian Raja Hantu segera menjawab, "Tentu saja, aku memilih yang pertama."     

Saat itu juga Bai Mei langsung melemparkan sebuah koper kulit di depan Raja Hantu.      

Melihat dari bentuk koper dan bobot koper itu ketika dilempar ke atas meja, Raja Hantu sudah bisa membayangkan bahwa isi yang ada di dalam koper itu merupakan barang berharga.      

Koper itu berisi emas batangan dalam jumlah banyak.     

Nyawanya selamat dan ditambah lagi mendapatkan koper tersebut sebagai ganti untuk menyuruhnya tutup mulut. Dengan posisi ditodong pistol, jangankan diberi uang, tanpa diberi uang sekali pun Raja Hantu tetap akan memilih keselamatannya.     

Selain itu, koper yang berisi emas batangan ini jauh lebih berharga daripada uang yang didapatkan dari hasil penjualan informasi tersebut.      

Kemudian Raja Hantu berkata, "Nyonya, jangan khawatir, aku tidak akan mengatakan apapun tentang Serigala Malam."     

Bai Mei mengangguk ringan sembari berkata, "Ayo pergi, A Jue."     

A Jue menarik pistolnya, lalu dia mengeluarkan saputangan sutra, kemudian dia pun membersihkan moncong pistolnya yang telah menyentuh bagian belakang kepala Raja Hantu. Setelah itu dia langsung membuang saputangan tersebut dan mengikuti Bai Mei keluar.     

Kemudian Raja Hantu mengambil saputangan itu dan membentangkannya, ketika dia melihat sulaman bunga plum di atas saputangan itu, dia langsung ketakutan.      

Setelah Bai Mei meninggalkan pasar gelap, ponelnya tiba-tiba berdering, ketika dia melihat identitas penelepon, dia menarik napas dalam-dalam dan mulai menjawab, "Tianlei!"     

"Gu Xiaoran sudah kembali, tetapi bukan diselamatkan olehmu. Perjanjian kita berakhir di sini." Kata Gu Tianlei.     

"Baik!" Bai Mei menjawab dengan datar, tapi perasaan dalam hatinya tidak begitu tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.