Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tidak Bisa Menahan Emosi



Tidak Bisa Menahan Emosi

Saat jam pulang kantor, Gu Xiaoran berjalan keluar dari Perusahaan Zenith, tiba-tiba sebuah mobil Ferrari berwarna merah melaju kencang ke arahnya, mobil Ferrari itu berhenti dengan hanya berjarak satu langkah di depannya.      

Cheng Peini yang duduk di dalam mobil itu menatap Gu Xiaoran dengan arogan, bahkan jika dia bisa, sebenarnya dia sangat ingin menabrak Gu Xiaoran.     

Ini sudah yang kedua kalinya! Batin Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran mengepalkan kedua tangannya karena kesal. Dia mengambil napas dalam-dalam untuk menekan amarahnya, kemudian dia menatap tajam ke arah wanita yang duduk di kursi pengemudi mobil itu.      

Meskipun ingatannya belum sepenuhnya pulih, tetapi beberapa ingatannya sudah kembali. Jadi Gu Xiaoran masih memiliki reflek yang bagus jika ada sesuatu yang mendadak terjadi, refleknya begitu tanggap bahkan orang lain jarang bisa melakukannya.      

Gu Xiaoran ingat bahwa dulu dirinya sangat pandai berkelahi, dia juga tahu seberapa lincah dirinya pada saat itu.      

Namun karena waktu itu Gu Xiaoran pernah dikeroyok saat masih tinggal di panti asuhan, otot dan tulangnya mengalami cedera yang sampai saat ini belum sembuh total. Itulah yang membuatnya kondisi fisiknya tidak sebagus dulu.     

Meskipun kondisi fisiknya tidak bagus, namun Gu Xiaoran tidak akan membiarkan orang lain meremehkannya.      

Gu Xiaoran mengetuk jendela mobil dengan sedikit kasar, "Cepat minta maaf!"     

"Meminta maaf?" Cheng Peini seolah mendengar kata-kata paling konyol di dunia, "Aku minta maaf padamu? Memangnya kamu siapa?"     

"Kamu hampir menabrakku untuk yang kedua kalinya, bukankah kamu harus meminta maaf?"      

"Aku tidak menabrakmu sama sekali." Cheng Peini berkata dengan merasa jijik, "Bahkan jika aku menabrakmu, aku akan mengganti rugi dengan membayar sejumlah uang dan yang penting jumlah uang yang kuberikan sedikit lebih banyak daripada menabrak seekor anjing. Jadi, apa masalahnya dengan menyuruhku meminta maaf? Gu Xiaoran, kamu baru saja diculik, bukankah kamu masih belum bisa berpikir jernih?"     

Gu Xiaoran menatapnya tanpa berkata-kata. Perkataan Cheng Peini itu membuat Gu Xiaoran tidak bisa menahan emosinya.     

"Turun dari mobil!" Gu Xiaoran menatapnya dengan tajam dan sikap yang dingin.     

Menyuruhku turun dari mobil? Cheng Peini tidak menyangka Gu Xiaoran berani berbicara padanya dengan nada seperti itu.     

Kemudian Cheng Peini menurunkan jendela mobil dan membalas, "Gu Xiaoran, kamu memang memalukan, pasti kamu bekerja di sini karena tidak diterima di Imperial Grup."     

"Aku menyuruhmu turun." Gu Xiaoran menggertaknya tanpa perasaan.     

"Menurutmu aku akan turun jika kamu menyuruhku turun, begitu?"     

Gu Xiaoran berhenti berdebat dengannya dan langsung mengulurkan tangannya ke jendela mobil untuk membuka pintu.     

Dengan cepat Cheng Peini langsung berusaha menutup jendela mobil, tapi Gu Xiaoran sudah berhasil membuka pintu dan langsung menarik bahu Cheng Peini keluar dari mobil.      

Sejak Cheng Peini bertemu Gu Xiaoran, biasanya Gu Xiaoran akan membalasnya dengan lidahnya yang tajam, tapi kali ini Gu Xiaoran benar-benar sudah berani main tangan kepadanya.     

Cheng Peini berusaha mendorong Gu Xiaoran sambil berkata, "Apa yang kamu lakukan?"     

Gu Xiaoran dengan gesit menghindar sehingga Cheng Peini jatuh dari mobil.     

Saat ini Cheng Peini mengenakan sepatu hak tinggi, sehingga sekali diseret keluar dari mobil, tubuhnya akan langsung kehilangan keseimbangan dan tersungkur ke tanah.      

Kemudian dengan cepat Gu Xiaoran langsung duduk di kursi pengemudi dan menutup pintu mobil.     

"Apa yang kamu lakukan dengan mobilku, apa kamu ingin merampok mobilku hah?" Kata Cheng Peini. Tangan dan kakinya masih terasa sakit karena terbentur tanah, namun dia tidak terluka parah, sehingga dia masih mampu untuk kembali berdiri.      

Raut wajah Gu Xiaoran terlihat acuh tanpa mengatakan apapun, tiba-tiba Gu Xiaoran menyalakan mobil dan mengemudikan mobil Cheng Peini berjalan mundur dengan lalu mengerem dengan tajam.      

"Gu Xiaoran, kamu sudah cari mati, beraninya kamu merampok mobilku terang-terangan." Kata Cheng Peini sambil mengeluarkan ponselnya untuk menelepon polisi yang dikenalnya.     

Sebelum panggilan itu terhubung, dia melihat Gu Xiaoran yang tiba-tiba mengemudikan mobilnya ke arahnya dengan kecepatan tinggi. Mobil melaju begitu kencang, sehingga dia tidak sempat menghindarinya. Cheng Peini hanya bisa berdiri tak bergerak karena ketakutan dan menjerit.      

Di saat Cheng Peini mengira dirinya akan mati, mobil itu berhenti tepat di depannya hingga menyentuh pakaiannya. Bahkan Cheng Peini bisa merasakan bemper mobilnya yang terasa keras dan dingin.      

Cheng Peini sangat ketakutan, hingga air seninya mengalir ke bawah kakinya.      

Kemudian Gu Xiaoran membuka pintu dan keluar dari mobil, dia berjalan mendekati Cheng Peini, saat melihat air seni Cheng Peini yang mengalir hingga ke kakinya, Gu Xiaoran melihatnya dengan tatapan jijik.      

"Bagaimana perasaanmu ketika nyawamu dipermainkan, menyenangkan bukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.