Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tidak Perlu Penjelasan



Tidak Perlu Penjelasan

0Gu Tianlei pergi ke Universitas A dan mengetahui bahwa Gu Xiaoran dibawa pergi oleh 'Keamanan publik'. Setelah itu Gu Tianlei memberikan sejumlah uang kepada Raja Hantu di pasar gelap untuk membeli informasi.      
0

Meskipun Raja Hantu adalah orang jahat, namun dia adalah orang yang tahu balas budi. Gu Tianlei juga pernah menyelamatkan nyawa Raja Hantu bos pasar gelap itu.     

Namun, karena penculikan itu melibatkan Xu Honghai, Raja Hantu itu tidak berani menjual informasi keberadaan Gu Xiaoran kepada Gu Tianlei.     

Tapi diam-diam Raja Hantu mengirim pesan kepada Gu Tianlei dan mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin menggunakan relasi Gu Xiaoran dan Gu Zhengrong untuk menguji Mo Qing.     

Setelah mendengar hal ini Gu Tianlei langsung memberikan sekantong uang kepada Raja Hantu sambil berkata lagi, "Bantu aku melakukan sesuatu, kamu pernah berhutang budi kepadaku, jadi anggap saja ini sebagai balas budi."     

Tentu saja Raja Hantu mau membalas budi, apalagi dia juga mendapatkan uang. Gu Tianlei meminta Raja Hantu untuk mengirimkan pesan kepada pihak lain bahwa dirinya adalah putra Gu Zhengrong.     

Idenya sederhana, karena pihak lain melihat identitas Gu Xiaoran sebagai putri angkat Gu Zhengrong, maka dirinya sebagai putra kandung Gu Zhengrong akan dianggap lebih berharga.     

Sesuai rencana Gu Tianlei, beberapa saat kemudian ada seseorang yang menodongkan pistol ke belakang kepala Gu Tianlei dan langsung memaksanya masuk ke dalam mobil.     

Setelah mereka menangkap Gu Tianlei, mereka langsung menghubungi Mo Qing seperti yang Gu Tianlei harapkan. Karena itu Gu Tianlei tahu bahwa dirinya sudah membuat langkah yang benar.      

Orang-orang ini ingin menggunakan dirinya dan Gu Xiaoran untuk menguji Mo Qing, karena orang-orang ini tidak tahu bahwa Gu Tianlei bukanlah putra kandung Gu Zhengrong, jadi mereka tidak berani mengancamnya.     

Selain itu, identitas Gu Tianlei yang asli juga masih dirahasiakan. Tidak ada yang tahu bahwa Gu Tianlei adalah penyanyi terkenal, kecuali dirinya sendiri yang mengatakannya. Meskipun mereka tidak tahu, tapi tentu saja Mo Qing tahu.     

Jadi ketika Mo Qing menerima telepon dari pihak lain, dia langsung tahu bahwa Gu Tianlei sengaja membuat dirinya ditangkap oleh mereka.      

Gu Tianlei melibatkan dirinya dalam bahaya untuk mengingatkan Mo Qing bahwa dia ingin mencari tahu informasi.      

"Jika kamu sangat mengkhawatirkan Gu Xiaoran, mengapa kamu tidak pergi menemuinya?" Tanya manajernya.     

"Dia di rumah sakit."     

"Bagaimana kamu tahu?"     

"Dia tidak memberitahuku di mana dia berada, itu berarti hanya ada dua kemungkinan, yaitu dia ada di rumah sakit atau sedang bersama Mo Qing. Sekarang dia pasti sedang di rumah sakit bersama Mo Qing."     

Menjenguk Gu Xiaoran pada saat ini hanya akan membuat Gu Xiaoran merasa terganggu.     

Gu Tianlei tidak tahu harus berbuat apa selain membiarkan Gu Xiaoran memulihkan diri dengan tenang.      

***     

Tiba-tiba Mo Qing mengambil ponsel yang dipegang Gu Xiaoran, "Sudah tenang?"     

"Ziyan, sebelumnya pikiranku sangat kacau."     

"Aku tahu, tidak perlu dijelaskan." Mo Qing meletakkan ponselnya, kemudian dia menyelimuti Gu Xiaoran, "Bagaimana jika kamu tidur istirahat sejenak?"     

"Aku… Aku ingin ke kamar mandi."     

Mo Qing beranjak berdiri dan menggendong Gu Xiaoran, lalu menurunkannya dari tempat tidur dengan perlahan. Kemudian Mo Qing membantu Gu Xiaoran berjalan dengan melingkarkan tangannya di bahu Gu Xiaoran dan tangannya yang lain memegang cairan infus.      

"Aku bisa berjalan sendiri."     

"Shao Hui bilang kamu bisa mengalami pusing saat pertama kali bangun."     

"Aku tidak pusing." Gu Xiaoran tidak ingin pergi ke kamar mandi bersama dengan Mo Qing.     

Mo Qing menatapnya dengan acuh dan tidak peduli meskipun Gu Xiaoran menolaknya untuk mengantarkan ke kamar mandi. Sehingga Mo Qing tetap membantunya berjalan menuju kamar mandi.     

Saat melihat Mo Qing menatapnya dengan tajam, Gu Xiaoran sedikit merasa ketakutan dan tidak berani lagi menolaknya. Lalu Gu Xiaoran diam-diam mengambil ponselnya yang diletakkan di sebelah bantal.      

Saat di depan pintu kamar mandi, Gu Xiaoran tidak ingin Mo Qing masuk ke kamar mandi bersamanya.      

Ketika Mo Qing menyadari tangan Gu Xiaoran terlepas dari lengannya, Mo Qing tidak lagi bersikeras untuk mengantarkan hingga masuk ke dalam. Kemudian dia pun berkata, "Aku akan menunggumu di depan pintu, panggil aku jika terjadi sesuatu."     

"Baik." Gu Xiaoran merasa lega dan segera menutup pintu kamar mandi. Di dalam kamar mandi, dia duduk di toilet sambil mengirim pesan kepada Yu Fei.     

[Aku rindu dengan Xiaohan, kirimkan foto Xiaohan kepadaku.]     

Peristiwa penculikan terhadap Gu Xiaoran tidak terpublikasi di media massa, sehingga Yu Fei mengira Gu Xiaoran masih berada di kampusnya hingga saat ini. Tidak lama kemudian, Yu Fei membalas pesan itu. [Bagaimana jika langsung melakukan panggilan video?]     

[Tidak usah, foto saja sudah cukup.]     

Gu Xiaoran saat ini sedang berada di rumah sakit dan mengenakan pakaian pasien, sehingga dia tidak berani melakukan panggilan video dengan Yu Fei.      

Yu Fei tidak merasa curiga, dia pun segera mengambil foto Xiaohan dan langsung mengirimkannya kepada Gu Xiaoran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.