Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kenaifan yang Membuat Orang Muak (1)



Kenaifan yang Membuat Orang Muak (1)

0"Jaga dirimu." Zhuo Ran melangkah maju dan mengambil kotak itu, "Kamu mungkin tidak akan setuju."     
0

Pria itu mengerti bahwa keputusan ini tidak bisa dijawab sederhana, tapi perlu sebuah komitmen. Mereka menjanjikannya masa depan, tapi dia juga harus memberikan kesetiaannya.     

Pria itu melihat Mo Qing yang sedang membawa Gu Xiaoran berjalan menuju mobil, lalu pria itu tiba-tiba berkata, "Aku setuju!"     

Membangun kembali Imperial Grup dalam waktu singkat tidak hanya bergantung pada strategi, tetapi juga pada karakter yang dapat meyakinkan orang lain.     

***     

Shao Hui menatap Gu Xiaoran yang masih setengah sadar, "Astaga, aku memintamu untuk membawanya ke sini untuk diperiksa, tapi kenapa kamu membawanya dalam keadaan seperti ini."     

"Tidak perlu kaget, cepat periksa dia." Mo Qing membaringkan Gu Xiaoran.     

Shao Hui berhenti basa-basi, lalu dia membuka mata Gu Xiaoran untuk diperiksa. Setelah memeriksanya, raut wajahnya langsung berubah menjadi muram, "Aku perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut padanya."     

Mo Qing menganggukkan kepalanya.     

Satu jam kemudian.     

Wajah Shao Hui tampak serius ketika dia memegang setumpuk kertas yang merupakan hasil tes dari laboratorium.     

"Sebagian besar obat yang dia konsumsi mengandung obat terlarang. Jika dugaanku benar, ini adalah obat yang sama yang pernah dia konsumsi beberapa tahun yang lalu."     

"Apa efek obat-obat ini."     

"Gejala yang paling langsung adalah kerusakan psikis, selain itu dapat menyebabkan beberapa kerusakan pada saraf otak hingga mengakibatkan kehilangan ingatan."     

"Apakah ada cara untuk menyembuhkannya?"     

"Sekarang aku sudah memberinya garam fisiologis untuk mengencerkan obat terlarang yang terlarut di dalam tubuhnya. Ini juga ditujukan untuk mengatasi kondisi psikisnya, sedangkan seberapa besar dampak yang akan ditimbulkan obat itu, aku belum bisa mengetahuinya dengan jelas."     

"Jadi maksudmu dia bisa saja kehilangan ingatannya lagi?"     

"Kemungkinan itu tetap ada. Meskipun obat-obatan terlarang yang dia minum sangat keras, tetapi dia mampu mengembangkan antibodi dengan mudah. Jadi tubuhnya sudah membangun tingkat resistensi terhadap obat ini pada takaran tertentu. Untuk sementara ini aku belum tahu seberapa efektif pengobatannya, dan aku juga belum tahu seberapa besar efek obat-obatan pada tubuhnya."     

"Jika dia kehilangan ingatannya lagi, apakah ada kemungkinan untuk disembuhkan."     

"Aku akan mencoba. Tapi...?"     

"Katakan secara langsung."     

"Aku tidak tahu apa yang Gu Xiaoran alami, tetapi tubuhnya terdapat bekas luka yang serius." Shao Hui memeriksa seluruh tubuh Gu Xiaoran, dan hasilnya itu membuatnya terkejut, dia tidak percaya bahwa seorang wanita muda bisa memiliki begitu banyak bekas luka di tubuhnya.     

Cedera ini tidak disebabkan oleh kecelakaan mobil atau kecelakaan lain, tetapi ini adalah murni tindakan manusia. Dengan kata lain, Gu Xiaoran telah mengalami kekerasan yang tidak manusiawi.     

Mo Qing menyerahkan salinan laporan medis itu kepada Shao Hui, "Gu Xiaoran pernah dipukuli saat dia tinggal di panti asuhan."     

Shao Hui menerimanya laporan itu dengan bingung. Setelah membacanya, raut wajahnya menjadi semakin serius.     

***     

Kepala Gu Xiaoran semakin terasa berat dan pusing, hingga akhirnya dia pun tertidur. Gu Xiaoran bermimpi bahwa dia sedang berbaring di atas salju sambil menarik-narik sudut celana pria itu, Gu Xiaoran bersikeras untuk tidak melepaskannya. Tetapi seberapa keras Gu Xiaoran mencoba, dia tidak bisa menarik pria itu kembali.      

Gu Xiaoran mengalami mimpi buruk, meskipun dia tahu bahwa itu hanya sebuah mimpi, namun dia tetap tidak ingin bangun. Gu Xiaoran bersikeras melihat pria yang ada dalam mimpinya itu dengan lebih jelas.      

Tapi Gu Xiaoran tidak bisa melihatnya, sehingga Gu Xiaoran memaksakan diri untuk bisa mengulangi mimpi itu lagi.     

Mengulangi mimpi itu lagi dan lagi.     

Akhirnya, Gu Xiaoran bisa melihat pria itu sedang berjalan pergi, tapi dia tidak melihat wajah pria itu, dan justru dia melihat pria itu pergi sambil memeluk seorang gadis muda di lengannya. Seluruh tubuh gadis itu berlumuran darah hingga membasahi pakaian pria itu.      

Tatapan gadis muda itu tertuju ke arah Gu Xiaoran yang sedang terbaring di tanah tanpa ada darah sedikitpun di tubuhnya.     

Maaf!     

Maaf!     

Maaf!     

Gu Xiaoran dapat memahami gerakan bibir lemah dan tak bersuara dari gadis muda itu.     

Tiba-tiba peristiwa yang ada dalam mimpinya itu beralih.      

Saat ini dalam mimpinya, Gu Xiaoran melihat wajah pucat gadis yang menyedihkan itu ada di depannya.     

Xiaopian menggenggam tangan Gu Xiaoran dengan tatapan panik dan takut yang tidak bisa disembunyikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.