Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Dalam Bahaya (Bagian 1)



Dalam Bahaya (Bagian 1)

0Sopir itu berkata, "Ada buldoser yang menghalangi jalan, dan sepertinya Han Ke ada di dalam kendaraan itu."     
0

"Mundurkan mobil!" Mo Qing dengan cepat membuka laci mobil dan mengeluarkan celana jeans untuk dilemparkan kepada Gu Xiaoran dan mengenakan pakaiannya kembali dengan sesegera mungkin.      

Meskipun Gu Xiaoran tidak tahu apa yang terjadi, tetapi setelah celana jeans itu dilemparkan kepadanya, Gu Xiaoran langsung segera mengenakannya tanpa menunggu Mo Qing menyuruhnya.     

Han Ke berdiri di dalam buldoser dan menunjuk ke arah mobil Roll Royce yang sedang berjalan mundur. Lalu dia menginstruksikan ke pengemudi buldoser itu, "Cepat tabrak pasangan brengsek itu."     

Setelah Han Ke dikeluarkan dari penjara, dia dikirim ke Xincheng.     

Ketika dia sampai di sini, dia baru tahu bahwa orang yang mengeluarkannya dari penjara itu adalah utusan dari ayahnya yang tidak pernah menampilkan diri itu.      

Orang yang menyelamatkannya itu merupakan orang kepercayaan ayahnya, dan orang-orang di sini memanggil orang itu Tuan Lei. Selain Tuan Lei, semua orang di sini juga sangat menghormati dirinya.     

Tuan Lei memiliki posisi yang kuat. Meski begitu, ketika Han Ke menginginkan sesuatu, Tuan Lei pasti akan memenuhinya, tapi dia tidak memperbolehkan Han Ke keluar dari Xincheng.     

Karena mendengar situasi di luar sedang genting, Tuan Lei khawatir akan sulit menjamin keselamatan Han Ke pergi dari Xincheng.     

Baru-baru ini, Han Ke mulai berkeliaran setelah kondisi tubuhnya sedikit pulih. Dan dia memiliki kebebasan mutlak di sini selama dia tidak meninggalkan Xincheng.     

Hari ini, Han Ke tidak sengaja menemukan seorang wanita yang diikat di dalam ruang bawah tanah, dan wanita itu ternyata Gu Xiaoran.     

Ketika Han Ke melihat Gu Xiaoran, semangatnya kembali muncul. Jika tidak berniat untuk melukai Gu Xiaoran, bukan Han Ke namanya.      

Karena itu Han Ke pergi ke ruang bawah tanah yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya. Tidak disangka, saat tiba di ruang bawah tanah, Han Ke dihentikan oleh Tuan Lei. Tuan Lei mengatakan bahwa wanita itu sangat berguna sehingga melarang Han Ke untuk menyentuhnya.      

Meskipun merasa kesal, tapi Han Ke takut kepada Tuan Lei, sehingga dia tidak berani memaksakan diri untuk masuk.     

Tapi selama Gu Xiaoran masih ada di tempat itu, dia selalu mencari kesempatan. Namun, sebelum kesempatan itu datang, Mo Qing sudah datang lebih dulu.      

Han Ke sangat membenci Mo Qing dan Gu Xiaoran, jadi dia meminta Tuan Lei untuk membunuh mereka berdua. Tapi Tuan Lei tidak menyetujuinya dan bahkan menegurnya.     

Han Ke kembali memikirkan penderitaan yang dia alami di penjara, bagaimana mungkin dia bisa menahan amarah ini. Sehingga saat dia melihat Tuan Lei tidak berbuat apa-apa saat Mo Qing dan Gu Xiaoran hendak meninggalkan Xincheng, niat tiba-tiba jahatnya muncul. Han Ke membayar orang kepercayaan untuk mengemudikan buldoser dan menunggu mereka di persimpangan jalan.      

Apapun yang dikatakan, Han Ke tidak akan membiarkan kedua orang ini pergi hidup-hidup. Pengemudi buldoser itu ditugaskan oleh Tuan Lei untuk mengikuti Han Ke.     

Jadi pengemudi buldoser tahu bahwa di dalam mobil Rolls-Royce itu adalah Tuan Muda dari Imperial Grup, yaitu Mo Qing. Bahkan Tuan Lei tidak berani menghadapi Mo Qing dengan seenaknya, sehingga ketika melihat Han Ke berniat membunuh Mo Qing, dia sedikit merasa ketakutan, "Tuan Muda, sepertinya ini bukanlah hal yang pantas, jika Tuan Lei tahu…"     

"Apa yang kamu takutkan? Cepat tabrak mereka! Jika Tuan Lei bertanya, aku akan menanggungnya."     

Pria itu tidak berani membangkang perkataan Han Ke, sehingga dia pun langsung menghidupkan buldoser dan mengemudikan buldoser itu dengan pelan karena dia tetap tidak berani menabrak mobil Roll Royce itu.     

"Lebih cepat, lebih cepat."     

Bukannya melaju lebih cepat, pria itu justru menghentikan kendaraan sambil berkata, "Tuan Muda, aku benar-benar tidak bisa menabraknya."     

Karena sikap anak buahnya itu, mobil Roll Royce itu menjadi semakin jauh. Karena takut Mo Qing melarikan diri, Han Ke langsung mendorong anak buahnya keluar dari kendaraan. Kemudian dia langsung mengemudikan buldoser itu sendiri untuk mengejar mobil Roll Royce milik Mo Qing itu.     

Karena kondisi jalan yang sempit dan berliku, mobil tidak bisa melaju mundur dengan cepat.      

Saat melihat buldoser itu semakin dekat, Mo Qing langsung berteriak, "Keluar!"     

Ketika melihat Mo Qing dan Gu Xiaoran turun dari mobil, Han Ke tersenyum dingin. Kemudian dia berteriak dengan garang, "Dasar jalang, pergilah ke neraka!"     

Buldoser itu mengamuk dan melaju kencang ke arah Gu Xiaoran. Anak buah Han Ke yang didorong keluar dari buldoser tadi sangat panik ketika melihat buldoser itu melaju kencang. Karena panik, dia segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Tuan Lei agar Han Ke tidak menerjang Mo Qing sampai mati, jika tidak dia akan ikut terlibat dalam kekacauan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.