Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Dalam Bahaya (2)



Dalam Bahaya (2)

0Setelah Mo Qing, Gu Xiaoran, dan sopir keluar dari mobil, buldoser itu langsung menghantam bagian depan mobil Roll Royce milik Mo Qing.      
0

Ketika Han Ke menyadari bahwa dirinya tidak menabrak siapapun, dia pun langsung menambah kecepatan dan mendorong mobil Roll Royce ke depan, bersamaan dengan mengoperasikan serok baja itu untuk menerjang ke arah Gu Xiaoran dan Mo Qing.      

Mo Qing mendorong Gu Xiaoran dan dirinya berguling ke sisi samping hingga menempel pada tebing gunung, dan bilah serok buldoser yang dikemudikan Han Ke itu menyerempet jaketnya.     

Saat Gu Xiaoran melihat Han Ke di dalam Buldoser, dia segera menyadari bahwa Han Ke ingin membunuh dirinya dan Mo Qing.     

Gu Xiaoran pun sangat gelisah dan marah, dia bersumpah bahwa jika dia lolos dari petaka ini, dia akan memastikan Han Ke akan mati mengenaskan.      

Saat melihat Mo Qing hampir saja tertabrak hancur, Han Ke menjadi lebih bersemangat. Dia segera memutar bilah buldoser itu untuk menghantamkan ke arah Mo Qing.      

Jalan ini dikelilingi tebing pegunungan di kedua sisinya. Jadi saat Mo Qing menghindar, dirinya sudah terpojok di tebing pinggir jalan. Sedangkan Buldoser itu melaju lurus sambil mendorong mobil Roll Royce ke arahnya.     

Bagaimanapun Mo Qing akan menghindar, dia tetap akan tertabrak oleh mobil itu. Gu Xiaoran yang baru saja membenci Mo Qing, seketika perasaannya berdebar khawatir ketika melihat Mo Qing dalam keadaan bahaya seperti ini.      

Kemudian Gu Xiaoran berteriak dengan gelisah, "Han Ke, apa kamu sudah gila?"     

Han Ke baru saja hendak menyerok Mo Qing menggunakan buldoser itu, tapi setelah mendengar suara Gu Xiaoran, pikirannya teralihkan sehingga bilah serok itu miring dan menabrak tebing berbatu.      

Pada saat itu juga Mo Qing langsung mengambil kesempatan untuk menghindar. Sekali lagi, Han Ke gagal menabrakkan buldoser itu kepada Mo Qing.     

Han Ke menggertakkan giginya dengan penuh kebencian, kemudian dia pun bergegas menarik kembali serok baja itu, tapi ternyata serok itu tersangkut pada batang pohon.      

Han Ke berusaha keras menarik serok itu beberapa kali, tetapi tetap saja tidak bisa terlepas. Pada saat itu juga dia melihat Mo Qing dan Gu Xiaoran berlari ke depan.     

Han Ke pun gelisah ketika dia melihat mereka berhasil lolos. Dengan tenaga yang dahsyat, akhirnya buldoser itu bisa tercabut dari pohon yang tersangkut di bilah serok hingga ke akarnya.      

Karena pohon itu tercabut, tiba-tiba sebuah batu besar yang kehilangan penahan tiba-tiba menggelinding hingga menabrak roda buldoser yang dikemudikan Han Ke. Seketika badan buldoser kehilangan keseimbangan sehingga membuat Han Ke terlempar dari buldoser dan jatuh ke tanah.     

Cedera yang dialami Han Ke belum sepenuhnya pulih, jadi saat dia jatuh seperti ini, tubuhnya benar-benar kesakitan sehingga dia tidak bisa bergerak.      

Tanpa ada yang mengemudikan, Buldoser itu terus mendorong mobil Roll Royce maju.     

Han Ke merasakan ada bayangan yang menutupi kepalanya, ketika dia mendongak, dia melihat mobil Roll Royce berguling ke arahnya.      

"Aaah…" Han Ke pun langsung menjerit, seketika darah Han Ke langsung muncrat karena tertimpa mobil Roll Royce milik Mo Qing, dan roda Buldoser itu masih terus melaju melindas tubuh Han Ke.      

Melihat itu, anak buah Han Ke hanya bisa tercengang.     

Gu Xiaoran menoleh ka arah teriakan itu, tapi Mo Qing mengulurkan tangan untuk menutup matanya. Lalu dia membawa kepala Gu Xiaoran ke dalam pelukannya agar Gu Xiaoran tidak melihat adegan yang mengenaskan itu.     

Setelah Buldoser melintas, terlihat Han Ke tergeletak dalam genangan darah. Roda buldoser itu terdapat bercak darah karena telah melindas dahi Han Ke, selain bekas darah di roda, kepala Han Ke juga sudah hancur hingga mengucurkan darah dan juga tampak keluar dari tengkoraknya.     

Anak buah Han Ke itu masih memegang ponsel di tangannya, dia melihat Han Ke tergeletak dengan hancur lebur, wajahnya tampak sangat ketakutan hingga menjadi pucat. Setelah itu dia segera berbalik dan melarikan diri.      

Mo Qing menatap mayat Han Ke sambil mengerutkan keningnya.     

Sopir berjalan ke samping Mo Qing sambil bertanya, "Tua Mo, bagaimana ini?"     

"Cari mereka untuk mengirimkan mobil." Mo Qing berbicara dengan sikapnya yang dingin.     

***     

Sepuluh menit sebelumnya…     

Di dalam sebuah bangunan kecil yang mewah.     

Tuan Lei mendengarkan gerak-gerik Mo Qing di dalam mobil sambil mendengarkan Snakehead menjelaskan respon Gu Xiaoran secara rinci.      

Orang kepercayaannya yang dijuluki Viper itu bertanya, "Mo Qing terkenal tidak dekat dengan wanita."     

Snakehead membalas perkataannya, "Gadis itu sangat cantik, aku melihat Mo Qing memeluk gadis itu, mana mungkin dia bisa menahannya?"     

"Bahkan jika dia ingin mempermainkannya, kenapa dia melakukannya di hadapanmu? Bukankah itu terlihat terlalu disengaja?" Viper mengerutkan keningnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.