Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bidak Atau Kekasih? (5)



Bidak Atau Kekasih? (5)

0"Aku tidak bisa? Semua orang di dunia ini tahu bahwa kamu, Gu Xiaoran, adalah wanita milikku." Setelah mengatakan itu, Mo Qing meraba ke dalam roknya, dan perlahan menyusuri pahanya sampai bagian terdalam. Pada saat yang sama Mo Qing juga menundukkan kepalanya untuk menggigit bibir Gu Xiaoran. Meskipun tindakan Mo Qing itu terbilang tidak senonoh, tapi Mo Qing melakukannya dengan sangat menggoda.     
0

Raut wajah Gu Xiaoran seketika langsung berubah drastis, dia menjepit kaki Mo Qing dan mencoba menampar wajahnya dengan keras. Tapi Mo Qing berhasil menghindar dengan memiringkan wajahnya. Sebelum Gu Xiaoran sempat menarik kembali tangannya, Mo Qing segera menyambar bibir Gu Xiaoran secepat kilat.      

Mo Qing memanjakan Gu Xiaoran dengan ciuman yang ganas, dia menggigit bibir Gu Xiaoran sehingga membuatnya tidak bisa tenang.     

Tangan Mo Qing meraba roknya tanpa henti. Meskipun Gu Xiaoran mencoba meronta, tapi secara naluriah tubuhnya tetap merespon.     

Mo Qing melepaskan bibirnya dan gerakan tangannya juga melambat, kemudian dia berkata sambil tersenyum, "Masih sangat sensitif."     

Mo Qing sama sekali tidak menyembunyikan curahan hasrat yang tersemat di matanya, sehingga dia terlihat begitu intens dan ganas.      

Wajah Gu Xiaoran tampak memerah dan menatapnya dengan penuh amarah. Gu Xiaoran merasa malu sekaligus marah. Setelah bibirnya digigit, Gu Xiaoran tidak mau mengatakan apapun lagi karena hanya akan membuat dirinya semakin dilecehkan.      

Tapi Mo Qing tidak mau membiarkan Gu Xiaoran diam saja, Mo Qing pun meliriknya sambil berkata padanya, "Apakah Xu Honghai menyentuhmu?"     

"Dasar kamu tidak tahu malu!" Kemarahan Gu Xiaoran seketika langsung melonjak, bagaimana bisa Mo Qing meragukanku? Batin Gu Xiaoran.     

Mo Qing bergumam dan jari-jarinya meraba tubuh Gu Xiaoran semakin ganas. Gu Xiaoran terengah-engah hingga menggertakkan giginya untuk menahan.     

Mo Qing sedikit mengangkat alisnya sambil tersenyum, setelah puas dengan tindakan yang dia lakukan, Mo Qing menundukkan kepalanya dan berkata di dekat telinga Gu Xiaoran, "Cepat katakan, apakah dia menyentuhmu atau tidak, jika iya, di bagian mana saja yang dia sentuh?"     

"Sekujur tubuhku sudah disentuh olehnya, apakah Tuan Mo sangat puas dengan jawaban ini?" Wajah Gu Xiaoran tampak memerah karena marah, seolah dia berharap bisa menusuk Mo Qing seribu kali dengan pisau.     

Wajah Mo Qing menjadi tampak muram dan marah, kemudian dia membuka ikat pinggangnya dan menekan Gu Xiaoran lebih keras. Lalu tangannya meraba jauh ke dalam rok dan melepaskan paksa celana dalam Gu Xiaoran hingga sobek.      

Wajah Gu Xiaoran langsung menjadi pucat, dia berjuang mati-matian, tapi usaha yang dia lakukan itu tetap saja tidak bisa menghentikan tindakan yang dilakukan Mo Qing padanya.     

Dari posisi Snakehead, dia hanya bisa melihat Mo Qing yang berada di atas pinggang Gu Xiaoran yang mulus itu, tapi tidak bisa melihat bagian bawah rok Gu Xiaoran. Tapi justru karena tidak kelihatan, dia merasa semakin penasaran dan tergoda.      

Saat melihat Mo Qing membuang celana dalam itu, mata Snakehead tampak berbinar-binar seolah menunggu pertunjukan yang segera dimulai.      

Mo Qing tidak bertindak lebih jauh, tapi dia justru menoleh ke arah Snakehead. Saat itu Snakehead memperhatikannya dengan puas, lalu dia terkejut sejenak ketika menyadari Mo Qing sedang melihatnya dengan tatapan dan senyum yang dingin.      

Mo Qing menatapnya dengan senyuman sinis, "Apa Snakehead berniat untuk melihat lebih lanjut?"     

"Oh, sebentar lagi aku akan turun." Jawab Snakehead.     

Tidak lama kemudian, ada sebuah mobil yang berhenti dan Snakehead menatap Gu Xiaoran dengan senyum yang dalam.      

Wanita ini sangat menggugah selera.      

Tidak heran Mo Qing sangat menyukainya, dan Han Ke tidak pernah bisa melupakannya.     

Sangat disayangkan bahwa wanita cantik itu mengalami nasib yang tidak bahagia, karena hanya dianggap sebagai bidak dan sebuah alat untuk dipermainkan. Batin Snakehead.     

Setelah Snakehead turun, mobil itu tetap melanjutkan perjalanan.      

Perasaan Mo Qing tenggelam setelah melihat rambut di sisi telinga Gu Xiaoran, kemudian merendahkan pinggangnya dan perlahan-lahan menekannya masuk ke dalam.      

Saat itu Snakehead sudah turun dari mobil, tetapi itu tidak berarti bahwa pengawasan terhadap mereka sudah berakhir.      

Mo Qing dan Gu Xiaoran masih dalam jangkauan pengawasan mereka, sehingga Mo Qing tidak bisa bersikap setengah hati.      

Napas Gu Xiaoran mulai terengah-engah disertai air matanya yang berlinang, "Kamu bajingan!"     

Mobil itu tiba-tiba berhenti mendadak. Sehingga Mo Qing dan Gu Xiaoran terpental ke depan, saat melihat kepala Gu Xiaoran akan membentur dinding mobil, Mo Qing dengan sigap memeluknya dengan erat. Saat terpental, Mo Qing menahan dinding mobil dengan tangannya, dan akhirnya kepala Gu Xiaoran mendarat di tubuhnya.     

Mo Qing menundukkan kepalanya untuk melihat kondisi Gu Xiaoran sambil menekan mikrofon, "Apa yang terjadi?"     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.