Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Apakah Janjimu Masih Berlaku?



Apakah Janjimu Masih Berlaku?

0"Tapi merepotkan orang lain adalah hal yang tidak baik." Manajer melihat jam tangannya dan saat ini waktu menunjukkan pukul dua malam.     
0

"Terserah, aku hanya ingin makan telur goreng buatannya." Gu Tianlei mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Gu Xiaoran.     

"Kasihan sekali dia punya adik seperti kamu." Manajer tidak tahan dengan sikap Gu Tianlei yang kekanak-kanakan.      

"Apa-apaan ini, dia tidak membalas pesanku!" Gu Tianlei menatap layar ponselnya dengan kesal.     

"Sudah jam segini, dia pasti juga sudah tidur. Mari kita pulang saja, aku akan membuatkanmu telur goreng."     

"Tidak mau." Saat Gu Tianlei dalam perjalanan menuju studio rekaman, manajernya turun dari mobil untuk membeli air mineral. Saat di dalam mobil dia tidur sejenak dan menunggu manajernya kembali. Saat itu dia merasa Gu Xiaoran tiba-tiba sedang memanggilnya, kemudian saat membuka matanya dia hanya melihat sebuah mobil van lewat, tapi dia tidak melihat Gu Xiaoran.     

Kemudian Gu Tianlei bertanya kepada sopirnya apakah ada orang yang memanggilnya, tapi sopir itu tidak mendengar apapun. Lalu dia pun bertanya kepada manajer apakah dia melihat Gu Xiaoran saat naik mobil atau tidak, tapi manajer itu juga mengatakan tidak.     

Gu Tianlei menduga itu hanya halusinasi dari mimpinya, sehingga dia tidak terlalu memikirkannya.      

Tapi malam ini dia merasa sangat gelisah, tadi saat rekaman dia juga tidak bisa fokus. Sehingga proses rekaman yang seharusnya bisa selesai dalam waktu dua jam, dia baru bisa menyelesaikannya hingga sekarang.     

Manajer mengira bahwa Gu Tianlei kelelahan karena perjalanannya akhir-akhir ini, sehingga dia tampak linglung. Karena itulah manajernya mengurangi agenda perjalanan Gu Tianlei agar dia bisa beristirahat.     

Tetapi jika Gu Tianlei tidak bisa bertemu Gu Xiaoran, perasaannya tidak akan bisa tenang.      

[Gu Xiaoran, aku lapar!]     

[Gu Xiaoran, apa kamu sudah tidur?]     

[Gu Xiaoran, cepat balas pesanku ya?]     

Setelah pesan itu dikirim, Gu Tianlei masih tidak menerima balasan.     

Perasaan Gu Tianlei menjadi semakin gelisah. Karena tidak tahan, akhirnya dia pun mencoba menelepon Gu Xiaoran.     

Mo Qing saat itu sedang menyandarkan kepalanya pada kursi dan mengabaikan ponsel Gu Xiaoran yang berdering di atas meja. Beberapa saat kemudian, akhirnya Mo Qing menjawab panggilan telepon itu.      

Suara Gu Tianlei yang lega segara terdengar, "Gu Xiaoran, akhirnya kamu menjawab teleponku, kamu tidak ada apa-apa kan malam ini?"     

Mo Qing terdiam sejenak sebelum akhirnya dia menjawab, "Dia hilang."     

"Apa?" Gu Tianlei tercengang.     

"Dia diculik dan kini sedang dalam proses pencarian."     

"Kapan itu terjadi?"     

"4 jam yang lalu."     

"Bagaimana perkembangannya sekarang?"     

"Belum ada kabar." Setelah mengatakan ini, Mo Qing langsung menutup teleponnya, lalu dia meletakkan ponsel itu kembali ke atas meja dan mengepalkan tangan.      

"Halo… Halo…" Tubuh Gu Tianlei seketika langsung gemetar. Tepat empat jam yang lalu adalah saat dia merasa tidak nyaman, lalu dia berpikir dan berkata kepada manajernya, "Kakak, bantu aku menggunakan semua relasimu untuk mencari Gu Xiaoran, dia diculik."     

"Diculik?" Manajer itu pun langsung kaget.     

"Hmmm…" Gu Tianlei sangat gelisah seolah hatinya hancur terbakar. Dengan relasi yang dimiliki sekelas Mo Qing saja, selama empat jam ini masih belum menemukan kabar apapun.     

Gu Tianlei tidak bisa memikirikan ada orang di Seoul yang mempunyai kemampuan seperti itu. Dia juga tidak bisa memikirkan mengapa pihak lain menculik Gu Xiaoran.     

Jika itu demi uang, mengapa tidak ada kontak selama empat jam?     

Jika bukan untuk itu, lalu untuk apa?     

Tenang, aku harus tenang.     

Gu Tianlei mencari nomor telepon di ponselnya untuk dihubungi seseorang, itu adalah nomor yang dia tidak berpikir akan meneleponnya. Dengan sedikit ragu-ragu, akhirnya dia pun menekan nomor itu dan melakukan panggilan.      

Setelah ponsel berdering beberapa kali, akhirnya terdengar suara seorang wanita, "Halo…"     

"Halo!" Gu Tianlei menarik napas dalam-dalam dan agar nada suaranya terdengar tenang.     

"Tianlei?" Wanita itu merasa tidak yakin dengan suara yang didengarnya. Wanita yang diteleponnya itu tidak lain adalah ibu kandungnya, Bai Mei.     

"Apakah janjimu dulu masih masih berlaku?"     

Dulu, ketika Gu Tianlei menjadi seorang pecandu alkohol, wanita itu meneleponnya dan berkata, "Selama Gu Tianlei memantapkan dirinya dan berhenti dari industri hiburan, wanita itu akan memenuhi semua permintaannya. Bahkan jika ada sesuatu yang tidak ada yang bisa melakukannya di dunia ini, wanita itu bisa melakukannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.