Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Sesuatu Terjadi pada Xiaoran (4)



Sesuatu Terjadi pada Xiaoran (4)

0Gu Xiaoran bersikeras untuk tidak menelan pil yang tersangkut di tenggorokannya, sehingga tenggorokannya terasa sangat sakit seperti tercekik.      
0

Ini adalah pil yang sama seperti yang dulu pernah dia lihat.     

Tapi, kapan aku melihatnya?     

Di mana?     

Dan siapa orang-orang itu? Berbagai pertanyaan muncul dalam benak Gu Xiaoran.     

Saat jawaban itu hampir terucap dari mulutnya, tiba-tiba kepalanya terasa sakit luar biasa.      

Tidak peduli seberapa keras dia berusaha untuk tidak menahannya, namun pil itu akhirnya melarut dari tenggorokannya dan akhirnya tertelan.      

Kemudian orang-orang itu melepaskan mulut Gu Xiaoran yang dicengkram dan langsung kembali memasang lakban pada mulutnya.     

Kesadaran Gu Xiaoran perlahan menjadi kabur. Gu Xiaoran tidak bisa mengontrol pikirannya, namun perasaan takut yang tidak asing muncul semakin kuat.      

Dalam keadaan linglung, Gu Xiaoran mendengar ada orang lain yang masuk ke dalam ruangan itu.     

Orang itu masuk sambil menutupi hidungnya karena merasa jijik dan tidak tahan dengan bau apek di dalam ruangan itu.      

Orang-orang itu memanggilnya, Snakehead.     

Snakehead berjalan menghampiri Gu Xiaoran dan menatapnya sejenak, "Apakah kamu sudah memakan obatnya?"     

"Makan obat?"     

"Tuan Xu sebentar lagi datang, cepat bawa dia keluar, hati-hati jangan sampai ketahuan siapapun!"     

Mereka melepaskan ikatan Gu Xiaoran dari kursi, lalu mengikat tangan dan kakinya untuk dibawa pergi.      

Gu Xiaoran merasa kepalanya sangat pusing, namun dia masih memiliki sedikit tenaga sehingga dia tidak sepenuhnya pingsan.     

Sekeras apapun Gu Xiaoran berusaha menahan untuk tetap sadar, tetap saja semakin lama kepalanya terasa semakin berat, bahkan dia hampir tertidur.     

Lalu Gu Xiaoran seolah mendengar bisikan lirih dari alam bawah sadarnya, "Ingat, jika kamu dibius, apapun yang terjadi jangan sampai tertidur. Selama kamu masih sadar, kamu masih memiliki kesempatan. Tapi jika tertidur, maka semua kesempatan itu akan sirna."     

Raja Serigala!     

Itu adalah suara dari Raja Serigala.     

Gu Xiaoran berulang kali berkata dalam benaknya, Raja, aku akan melakukan apa yang kamu katakan, aku tidak akan tertidur!      

Gu Xiaoran dibawa ke ruangan lain yang tidak lagi bau apek, tetapi bau tidak enak seperti bekas darah yang tidak dibersihkan dan bau cairan tubuh seseorang yang tertinggal.     

Di ruangan itu terdapat kerangka kayu yang aneh, dan kerangka itu dilumuri darah kering berwarna merah tua, dilengkapi dengan rantai dan tali.     

Gu Xiaoran digantung pada kerangka kayu yang aneh itu dengan kedua pergelangan kakinya diborgol. Borgol pergelangan kaki memakai tali di bagian atas, dan tali itu diikatkan pada katrol.     

Begitu katrol itu diputar, maka tali itu akan menarik kedua kakinya dan kedua kakinya akan meregang ke samping. Itu merupakan peralatan mesum yang sudah tua.     

Gu Xiaoran merasa kakinya ditarik perlahan ke kedua sisi. Saat itu juga dalam benaknya Gu Xiaoran melihat mayat seorang gadis yang mati dengan tragis. Seketika itu Gu Xiaoran pun tahu apa yang akan terjadi padanya.      

Meskipun dalam kondisi setengah sadar, Gu Xiaoran masih bisa merasakan ketakutan yang luar biasa. Semua peristiwa dan semua apa yang dia rasakan seolah terulang kembali. Gu Xiaoran pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya.     

Beberapa orang itu pergi setelah selesai mengikatnya. Kemudian lampu menjadi padam dan pintu tertutup rapat, seketika sekelilingnya menjadi gelap gulita dan sunyi senyap.     

***     

Gu Tianlei meninggalkan studio rekaman dan masuk ke dalam mobil, "Aku sangat lapar!"     

Manajernya itu pun menoleh sembari berkata, "Kamu mau makan apa? aku akan membelinya untukmu."     

"Aku ingin makan telur goreng buatan Gu Xiaoran. Kakak, ayo makan telur goreng buatan Gu Xiaoran."     

"Hei, semua restoran ada menu telur goreng, untuk apa kamu harus mengganggu Nona Gu. Ini adalah hari pertamanya kuliah, jadi Nona Gu pasti tinggal di asrama." Manajer itu sangat bersimpati kepada Gu Xiaoran.     

"Selama kondisi ekonominya mencukupi, mahasiswa mana yang masih mau tinggal di asrama kampus, hah?"     

"Siapa pun yang ingin meningkatkan kemampuan belajar mereka pasti akan tinggal di kampus." Setelah mengatakan ini, Manajer itu sadar bahwa Gu Tianlei bisa mendapatkan nilai sempurna hanya dengan membaca buku beberapa kali, sehingga dia pun menambahkan, "Kecuali kamu!"     

Gu Tianlei tersenyum puas, "Kakak, aku beritahu ya, Gu Xiaoran adalah tipe orang yang seperti itu. Dia jarang membaca buku, tapi di akhir semester dia akan belajar dengan giat, dan saat ujian dia bisa mendapatkan peringkat pertama. Jadi, kita tidak perlu khawatir tentang cara belajarnya."     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.