Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bermain Secara Totalitas (1)



Bermain Secara Totalitas (1)

0"Ya Tuhan, apakah ini kasus korupsi besar?"     
0

"Apakah itu nyata?"     

"Sangat mengerikan."     

Gu Xiaoran tidak tahu bahwa video pendek ini muncul di semua iklan TV di Seoul secara bersamaan. Apalagi saat ini adalah jam kerja. Trotoar sangat ramai dengan pejalan kaki pada saat-saat seperti ini.      

Dalam waktu singkat, video pendek tersebut tersebar hingga ke seluruh kota. Jika konten video pendek tersebut adalah kejadian baru-baru ini, maka video itu akan menyebabkan ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah, dan ketidakpercayaan antara pemerintah dan rakyat akan menimbulkan kerusuhan.     

Tapi ini adalah kasus yang sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, bahkan jika itu adalah kasus korupsi besar, tapi pelakunya adalah mantan pejabat pemerintah. Jadi meskipun publik mempertanyakannya, tetap saja hal itu tidak akan berdampak banyak pada masyarakat saat ini.     

Sementara itu masyarakat akan mengutuk mantan pejabat yang sudah korupsi tersebut, lalu masalah di Desa Quping akan menjadi pembicaraan banyak orang dan akan menjadi masalah yang diketahui banyak orang.      

Ada seseorang yang sengaja menggunakan video pendek buatan Gu Xiaoran untuk memprovokasi otoritas pemerintah.     

Jantung Gu Xiaoran berdebar kencang, siapa yang melakukannya? Batin Gu Xiaoran.     

***     

Kantor Walikota!     

Sekretaris baru saja meletakkan telepon. Kemudian dia memberikan informasi kepada yang lainnya, "Semua sistem komputer di pusat perbelanjaan lepas kendali dan mereka bahkan tidak bisa mematikannya. Jadi video itu tidak bisa dihapus untuk saat ini."     

Walikota Seoul sangat marah sehingga wajahnya tampak memerah, dia mengusap kepalanya karena merasa pusing. Dia dipindahkan ke Seoul empat tahun setelah Xu Honghai pergi.     

Saat pertama kali tiba di Seoul, masih banyak noda yang ditinggalkan Xu Honghai. Pejabat sebelumnya sudah pergi, dipindah lalu mendapat promosi.     

Hampir semua pejabat pemerintah yang bertugas saat ini adalah orang-orang baru yang dipindahkan. Mereka telah berusaha keras, tetapi tidak mungkin untuk membersihkan noda dari kerja pejabat sebelumnya. Dan noda itu kini menjadi permasalahan yang harus mereka hadapi.     

"Walikota…" Sekretaris itu gemetar, baru saja membuka mulutnya. Xu Honghai yang saat ini menggunakan nama samaran Ji Quankun itu datang ke kantor walikota dengan tergesa-gesa.     

"Omong kosong, ini pasti sengaja dibuat untuk menciptakan kerusuhan."     

"Saya sangat menyesal bahwa ini terjadi ketika Anda baru saja tiba di Seoul." Walikota tenang.     

"Peretas ini harus segera diidentifikasi dan diberi hukuman berat."     

"Tentu saja, kita perlu menyelidikinya, tetapi hal utama yang harus kita lakukan saat ini adalah menangani permasalahan Desa Quping terlebih dahulu."     

"Jika sekarang kita menangani masalah di Desa Quping, bukankah sama saja mengakui bahwa kita korupsi?"     

"Ini kasus yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Bagaimana kita bisa dianggap korupsi? Meski amarah publik mudah tersulut. Tapi mereka masih bisa memikirkan mana yang benar dan mana yang salah."     

Walikota tertegun sejenak, dia menyadari bahwa dia telah melewatkan sesuatu. Kemudian dia pun menambahkan, "Maksud saya, karena ini sudah terjadi, kita harus segera menangani permasalahan yang terjadi di Desa Quping. Bagaimana mungkin ini akan dianggap sebuah pengakuan bahwa pemerintah kita salah?"     

"Bahkan jika kita dianggap bersalah, lebih baik memperbaiki kesalahan daripada hanya menyesalinya. Jika tidak memperbaikinya, masyarakat justru akan semakin tidak mempercayai pejabat pemerintah kita. Jika hal itu terjadi, saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi."     

Xu Honghai alias Ji Quankun itu tidak dapat menyangkal kata-kata walikota, "Bagaimana dengan peretas ini?"     

"Masalah ini semakin memperburuk keadaan. Tentu saja dia harus diselidiki. Sebagai Kepala Biro Keamanan Publik, masalah ini ada ditangan Anda."     

"Jangan khawatir, saya pasti akan mencari tahu siapa pelakunya."     

Xu Honghai alias Ji Quankun itu tidak sabar untuk menemukan peretas ini dengan segala cara.     

Walikota menganggukkan kepalanya sembari berkata, "Selidiki juga masalah tentang Xu Honghai."     

Tatapan Xu Honghai alias Ji Qunkun seketika langsung berubah. Ketika dia melihat foto itu, dia langsung merasa gelisah. Dia merasa bahwa peretas itu sengaja memilih identitas aslinya agar menjadi perhatian publik. Peretas itu kemungkinan besar adalah musuh lamanya.     

"Setelah saya melihat video pendek itu, saya memeriksa catatan tentang Xu Honghai, bukankah dia dipindahkan ke luar negeri?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.