Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Terlalu Bersih Justru Terlihat Janggal



Terlalu Bersih Justru Terlihat Janggal

0Dasar orang brengsek, lebih baik kamu pulang jalan kaki, batin Gu Xiaoran kesal.     
0

Mo Qing melihat mobil pikup yang sudah pergi menjauh darinya, lalu dia pun mengeluarkan ponselnya, "Gu Xiaoran, kembalilah."     

Gu Xiaoran pun langsung mematikan ponselnya dan tetap tidak berbalik arah, bahkan dia menginjak pedal gas semakin kencang, sehingga mobil itu pun melaju lebih cepat.      

Kali ini Mo Qing tidak tahu harus tertawa atau menangis. Gadis kecil ini benar-benar meninggalkannya sendirian di tempat yang jauh dari desa dan tidak ada toko apapun di sekitarnya.     

Gu Xiaoran kembali ke Seoul dan langsung membawa mobil Yu Fei ke bengkel, setelah itu Gu Xiaoran memarkirkan mobil pikup di tempat parkir gedung Imperial Grup, lalu dia pun berjalan ke meja lobi.     

Gu Xiaoran meletakkan kunci mobil di meja lobi dan berkata, "Berikan kunci ini kepada Ding Jian dan katakan padanya untuk memberikannya kepada Mo Qing."     

Setelah mengatakan hal itu, Gu Xiaoran langsung berbalik dan pergi.     

Ding Jian adalah sekretaris Mo Qing dan memiliki posisi yang tinggi di perusahaan. Sedangkan wanita ada di meja lobi tidak mungkin tidak mengenal Ding Jian.      

Gu Xiaoran kembali ke rumah. Sesampainya di rumah dia langsung membuka komputer dan mulai meretas sistem pemerintah.     

Benar saja, dalam folder delapan tahun yang lalu, dia menemukan berkas pendanaan untuk pembangunan jalan yang rawan longsor. Saat itu, orang yang menerima dana tersebut bernama Xu Honghai.     

Tapi delapan tahun berikutnya tidak ada proyek perbaikan jalan di Desa Quping. Diketahui bahwa uang itu hilang tanpa jejak, dan tidak ada tindak lanjut apapun.     

Sedangkan setahun kemudian, Xu Honghai mengunggah berkas yang menyatakan perbaikan itu sudah dimulai sejak setahun yang lalu, dan akhirnya perbaikan jalan di Desa Quping telah selesai.      

Gu Xiaoran fokus dengan orang bernama Xu Honghai. Dia pun segera menyelidiki orang yang bernama Xu Honghai. Ternyata Xu Honghai pergi ke luar negeri, tapi tidak tahu kemana harus mencarinya.     

Gu Xiaoran melihat foto resmi dari Xu Honghai, saat menatap wajahnya sangat berminyak, seketika tubuh Gu Xiaoran langsung terdiam membeku.     

Dia adalah sampah dari panti asuhan!     

Gu Xiaoran pun segera mencari informasi mengenai Xu Honghai lebih lanjut, namun hasil yang dia dapatkan sama sekali tidak terduga, informasi tentang Xu Honghai yang pergi ke luar negeri itu seolah lenyap ditelan bumi.     

Jika kondisinya seperti ini, biasanya orang itu hilang dan tidak diketahui. Atau bisa juga dia sudah mati.     

Mungkinkah orang sampah itu sudah mati? Batin Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran merenung sejenak, kemudian dia membuka berkas Kepala Biro Keamanan Publik yang baru dilantik.     

Penampilan keduanya berbeda, tetapi ekspresi matanya terlihat sama dan wajahnya juga sama-sama berminyak.      

Gu Xiaoran mencoba menggali informasi lebih detail tentang Kepala Biro Keamanan Publik yang baru dilantik itu, dan dia tidak menemukan ada sedikitpun noda dalam identitasnya.     

Setiap orang, baik itu orang biasa atau pejabat tinggi, tidak mungkin terbebas dari kesalahan. Dan kali ini, berkas Kepala Biro Keamanan Publik yang baru dilantik itu tidak memiliki tindak kesalahan sedikitpun.      

Jika terlalu bersih seperti ini, justru terlihat ada yang janggal. Informasi ini pasti telah dimanipulasi oleh seseorang.     

Berdasarkan informasi tersebut, Kepala Biro Keamanan Publik yang baru dilantik itu tidak memiliki hubungan apapun dengan Xu Honghai.     

Tetapi entah kenapa, saat Gu Xiaoran melihat Kepala Biro Keamanan Publik, dia tiba-tiba teringat dengan Xu Honghai.     

Apakah hanya karena mereka memiliki mata yang sama?     

Alasan ini terlalu mengada-ada.     

***     

Keesokan harinya, Gu Xiaoran pergi ke Universitas A untuk melanjutkan studinya.     

Bahkan jika ada masalah besar yang dia pikirkan, dia lebih memilih mengesampingkannya untuk sementara.     

Gerbang Universitas A sangat ramai dan banyak orang-orang yang berkerumun di sana dan di sana juga ada wartawan yang membawa mikrofon dan kamera.     

"Apa yang sedang terjadi?"     

Gu Xiaoran merasa terintimidasi ketika terhalangi seperti ini, kemudian dia pun menarik seorang reporter dan bertanya sambil berbisik.     

Reporter itu melihat Gu Xiaoran dari atas ke bawah, dia melihat Gu Xiaoran yang berpakaian seperti seorang siswa, sehingga akhirnya wartawan itu pun tidak menahan dirinya untuk berkata.      

Wartawan itu berkata, "Aku mendengar kabar bahwa hari ini ada dua siswa baru yang datang."     

Semua media yang berkumpul di sini adalah media besar.     

Para wartawan itu datang dari berbagai surat kabar dan stasiun radio. Mereka semua segera berkerumun ke sini, karena takut ketinggalan berita besar hari ini.     

Gu Xiaoran tidak mengerti, padahal hanya dua siswa, tapi kenapa ada banyak orang yang datang untuk menonton?     

Tiba-tiba sebuah mobil Rolls Royce panjang berhenti di depan kampus.     

Pengawal wanita keluar dari dalam mobil dan membukakan pintu. Tidak lama kemudian seorang wanita yang mengenakan sepatu hak tinggi keluar dari dalam mobil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.