Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Orangmu, Cheng Peini



Orangmu, Cheng Peini

0Gu Xiaoran mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto situasi Desa Quping saat ini, setelah itu dia pun naik ke mobil Mo Qing.     
0

Di dalam mobil, Gu Xiaoran dan Mo Qing hanya diam dan enggan untuk mengobrol, sehingga suasana di dalam mobil terasa hening.      

Setelah meninggalkan Desa Quping, mereka melewati jalan yang rawan longsor, kemudian Gu Xiaoran menggunakan ponselnya lagi untuk mengambil foto kedua sisi dinding perbukitan yang tidak diperkuat dengan terasering.      

Saat melihat hal itu, Mo Qing mengerutkan keningnya. Karena masalah ini rumit, dia tidak ingin Gu Xiaoran ikut campur dalam hal ini.     

Setelah melewati bagian yang rawan longsor, Mo Qing mulai membuka mulutnya dan berkata, "Kamu lapar?"     

"Hmmm..."     

"Kalau begitu, mari pergi makan."     

Gu Xiaoran menoleh ke kiri dan ke kanan, namun dia tidak melihat ada satu pun pemukiman penduduk di depannya. Selain itu dia juga tidak melihat ada ruko di sekitarnya, mana mungkin ada tempat makan.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran mengikuti Mo Qing keluar dari mobil dengan bingung, kemudian mereka berjalan menuju sungai kecil dan menemukan banyak jamur yang baru saja tumbuh di balik rerumputan.     

Gu Xiaoran merasa senang dan mulai memetik jamur tersebut.     

Dalam ingatan Gu Xiaoran, tidak pernah ada seseorang yang mengajarinya membedakan jamur mana yang beracun dan mana yang tidak. Namun ketika dia memetik jamur, secara alami dia langsung tahu jamur mana yang bisa dimakan dan tidak.     

Respon-respon naluriah ini membuat Gu Xiaoran semakin yakin bahwa dulu dia pernah ikut pelatihan bertahan hidup.      

Saat menyadari hal ini, Gu Xiaoran merasa sedikit bingung tentang apa yang sebenarnya pernah dia lakukan dulu.     

Mo Qing membiarkan Gu Xiaoran memetik jamur, sementara dia sendiri pergi mencari dahan kering dan memetik kelapa.      

Kemudian Mo Qing mengambil panci kecil dari dalam mobil, lalu dia pun membelah kelapa itu dan memisahkan daging kelapa dengan batoknya. Setelah itu dia memasukkan jamur yang sudah dicuci bersih itu ke dalam panci untuk di masak.      

Setelah itu Mo Qing menusuk beberapa jamur menggunakan ranting kecil, lalu membakar jamur tersebut di atas bara api. Tidak lama kemudian, aroma jamur panggang yang sedap mulai semerbak.     

Gu Xiaoran tidak sabar untuk mengambil jamur panggang yang diberi oleh Mo Qing dan dia pun langsung memakannya dengan lahap. Meskipun dimasak tanpa menggunakan garam dan tanpa bumbu apapun, namun jamur itu terasa sedikit manis dan memiliki rasa yang unik. Ditambah lagi jamur yang dimasak menggunakan santan pasti menggugah selera.     

Mo Qing makan dengan sikapnya yang elegan, seolah dia sudah bisa bersikap elegan dan anggun sejak dalam kandungan.     

Sedangkan Gu Xiaoran meniup sup yang panas itu dan dengan berisik langsung menyeruputnya. Gu Xiaoran tidak bisa bersikap elegan seperti Mo Qing, dan dia juga tidak berniat untuk melakukannya.     

Mo Qing melirik Gu Xiaoran. Ekspresi wajah Gu Xiaoran terlihat riang, sejak kecil Mo Qing sudah tahu sifat Gu Xiaoran yang seperti ini. Gu Xiaoran bersikap begitu santai dan sopan sama seperti saat dia masih kecil, namun jika dibanding dengan sikap Xiaopian yang selalu berpura-pura menjadi 'Qiqi', Mo Qing merasa sikap Gu Xiaoran yang seperti ini justru membuatnya merasa nyaman.      

"Kamu sangat kaya, mengapa kamu tidak menyumbangkan uangmu kepada mereka?" Gu Xiaoran mencoba menebak apa yang dia pikirkan. Karena terlalu lelah, jika dia tidak bertanya secara langsung, Mo Qing pasti hanya menjawab untuk menyenangkannya, dan menolak untuk mengatakan yang sebenarnya jika itu hanya akan memperburuk dibanding situasi saat ini.     

"Menyumbang ke siapa? Penduduk Desa Quping atau pejabat korup itu?" Tanya Mo Qing sambil menyeruput sup jamur dengan tenang.     

"Jika jalan itu tidak diperbaiki, longsor pasti akan sering terjadi, dan akan membahayakan kendaraan yang lewat atau pejalan kaki."     

"Itu akan diselesaikan."     

Gu Xiaoran tiba-tiba mendekati sisinya, "Akan diselesaikan bagaimana, apakah kamu sudah mencari seseorang untuk memperbaiki jalan dan membuat terasering dinding bukit?"     

"Kenapa aku harus melakukan itu?" Mo Qing meliriknya, ekspresinya tidak berubah dan masih bisa bersikap tenang sambil menyesap supnya.     

"Menggalakkan dana agar pemerintah memperbaikinya, tidak bisa. Sedangkan membayar seseorang untuk memperbaikinya sendiri juga tidak bisa, jadi bagaimana cara mengatasi masalah ini?"     

"Urus urusanmu sendiri saja." Kata Mo Qing sambil membuang batok kelapa yang digunakan untuk mangkuk. Kemudian mencuci panci dan memasukkannya ke dalam mobil, "Waktunya pergi."     

"Pengajuan proposal milikku dihalangi oleh orangmu, Cheng Peini. Urusan apa lagi yang aku punya?"     

"Sejak kapan Cheng Peini menjadi orangku?"     

"Karena dia masuk menjadi anggota Imperial Grup, bukankah itu berarti dia orang-orangmu?"     

"Masuk? Bagaimana mungkin?"     

"Jika dia bukan bagian dari Imperial Grup, lalu mengapa Cheng Peini bertugas memeriksa proposalku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.