Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Orang yang Menjijikan (3)



Orang yang Menjijikan (3)

0"Oh, aku sudah membaca proposalnya, tidak kreatif dan tidak cocok bagi kami." Cheng Peini langsung menyela pertanyaan Hua Zi.     
0

Seketika Hua Zi langsung melongo sambil menatap Cheng Peini dengan bingung. Sebelumnya Hua Zi sudah membaca proposal Gu Xiaoran, bisa dikatakan bahwa proposal perencanaan milik Gu Xiaoran itu sangat inovatif dan cukup berdampak besar dalam pemasaran. Bahkan bisa dibilang proposalnya paling kompetitif di antara semua proposal perencanaan yang terpilih, jadi tidak mungkin proposalnya seburuk seperti yang dikatakan Cheng Peini.      

Sebenarnya, ada kepentingan terselubung yang lebih penting dari tender ini, yaitu Mo Wanqin ingin mengambil kesempatan ini untuk membawa Gu Xiaoran ke dalam Imperial Grup.     

Tetapi agar Gu Xiaoran bisa sepenuhnya menunjukkan kemampuannya, informasi tentang kepentingan terselubung ini hanya diketahui oleh dirinya dan Mo Qing.     

Saat memikirkan sikap Cheng Peini yang arogan terhadap Gu Xiaoran barusan, Hua Zi menyadari ada sesuatu janggal. Kemudian dia pun segera pergi mendekati jendela, dan saat itu juga dia melihat Gu Xiaoran sudah masuk ke dalam taksi.     

Sebenarnya Hua Zi ingin menyusul Gu Xiaoran, namun dirinya dipanggil oleh asistennya dan bergegas untuk menangani beberapa urusan yang mendesak.     

Saat melihat pintu ruang konferensi tertutup, Hua Zi merasa sedikit cemas. Dia yakin bahwa pertemuannya dengan Mo Qing hari ini tidak akan selesai dalam waktu yang singkat.      

Apapun yang akan dikatakan oleh Hua Zi, tetap saja keputusan terakhir ada di tangan Mo Wanqin. Bahkan meskipun Hua Zi mengatakan bahwa Cheng Peini mempersulit Gu Xiaoran, tetap saja argumennya tersebut tidak akan membantu.      

Setelah meninggalkan gedung Imperial Grup, Gu Xiaoran langsung pergi ke kantor pos. Kemudian dia mengirim proposal perencanaan itu kepada Hua Zi.     

Pemikiran Gu Xiaoran sangat sederhana, meskipun Imperial Grup adalah tumpukan emas, tetapi jika atasannya adalah Cheng Peini, orang yang tidak bisa membagi mana urusan kerja dan mana urusan pribadi, bahkan jika proposal perencanaannya diterima, Gu Xiaoran tetap tidak akan mau.      

Gu Xiaoran tidak ingin membuang energinya hanya karena urusan cemburu. Akhir-akhir ini Hua Zi telah banyak membantunya tanpa imbalan apapun, jadi Gu Xiaoran berpikir bahwa proposal perencanaan ini adalah sedikit imbalan untuk Hua Zi. Setelah mengirim proposal itu, Gu Xiaoran merasa sedikit lega.     

Sejak dia mulai bekerja di studio, ditambah lagi dengan mengerjakan proposal perencanaan itu, Gu Xiaoran hampir tidak sempat meluangkan waktu bersama Xiaohan.     

Lagi pula, semua pekerjaannya hari ini sudah selesai. Sehingga Gu Xiaoran berniat pergi ke toko Luwei untuk membeli makanan siap saji dan pulang untuk menemani kakek makan siang, lalu bersantai di rumah bersama putranya.     

Gu Xiaoran menelepon Yu Fei dan mengatakan bahwa dirinya tidak kembali ke studio. Tapi Yu Fei berkata bahwa Mu Hua kembali pulang dan mengundangnya untuk makan malam di luar.     

Selama ini Mu Hua sering bepergian dan jarang meluangkan waktu untuk pulang, namun di sisi lain, jika hari ini Gu Xiaoran makan malam di luar lagi, Kakek Mu pasti akan merasa kesepian.      

Karena itulah Gu Xiaoran akhirnya memutuskan untuk mengajak mereka makan bersama di rumah. Kemudian Gu Xiaoran pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan, kemudian memasak makan malam yang lezat agar Mu Hua dan kakek bisa makan bersama di rumahnya.     

Setelah mendengarkan saran dari Gu Xiaoran, Yu Fei juga berpikir bahwa itu ide bagus dan membiarkan Gu Xiaoran pergi berbelanja sayuran terlebih dahulu. Sementara itu Yu Fei menyelesaikan pekerjaannya di kantor, setelah pekerjaannya selesai dia pun pulang untuk membantu memasak.     

Yu Jianmin dan Kakek Mu adalah teman, jadi ketika dia mendengar bahwa Mu Hua dan kakeknya akan datang untuk makan malam kali ini, Kakek Mu pun merasa senang.     

Setelah selesai makan siang, Kakek menyuruh Gu Xiaoran untuk pergi ke supermarket. Supermarket adalah tempat favorit Xiaohan karena terdapat berbagai barang dengan berbagai warna. Setelah Gu Xiaoran mencuci piring, dia mengajak Xiaohan belanja ke supermarket.     

Ketika pergi ke supermarket, tiba-tiba Gu Xiaoran mendengar suara yang tidak asing baginya, "Gu Xiaoran?"     

Seketika Gu Xiaoran pun berbalik badan dan melihat Xie Baoling yang sedang memandangi keranjang dorongnya dengan takjub.     

Gu Xiaoran merasa sedikit malu, "Nenek, lama tidak berjumpa."     

"Iya, saat kamu datang ke kediaman keluarga Mo, aku tidak sempat menemuimu." Xie Baoling terlihat kesal dan mengeluh, tetapi matanya tertuju lurus ke arah Xiaohan yang duduk di keranjang dorong sambil berkata, "Anak yang lucu, mirip dengan Qingqing ketika dia masih kecil, bahkan sangat mirip seolah dicetak dengan persis."     

Gu Xiaoran menggaruk kepalanya dengan canggung, namun dia tetap berusaha untuk tetap tersenyum sambil membalas, "Sekarang, kehidupan sudah lebih baik, banyak bayi bertubuh gemuk sehingga mereka terlihat mirip."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.