Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tidak Ada Pilihan



Tidak Ada Pilihan

0Bibir Mo Qing terasa lembut saat berciuman. Bukan, lebih tepatnya menjadi semakin lembut.     
0

Gairah Mo Qing semakin memuncak saat dia memeluk dan mencium Gu Xiaoran. Kemudian tangan Mo Qing segera menyusup kembali masuk ke dalam baju Gu Xiaoran dan membela-belai punggungnya yang halus.     

"Aku ingin minum." Gu Xiaoran sangat gugup hingga tubuhnya terasa lemas. Dia berusaha menghentikan tangan Mo Qing di punggungnya yang hendak menyentuh bagian tubuhnya yang lain.     

Mo Qing tiba-tiba menghentikan belaiannya, kemudian dia mencium Gu Xiaoran di balik telinganya sambil berkata, "Sebentar."     

Setelah itu, Mo Qing turun dari tempat tidur dan pergi ke dapur sambil bertanya kepada Gu Xiaoran, "Kamu ingin minum apa?"     

"Kopi."     

"Akan aku buatkan segera."     

Gu Xiaoran melihat ke arah pintu dapur dan mendengarkan suara air gemericik yang sedang dituangkan. Wajah Gu Xiaoran tampak memerah dan tubuhnya kembali terangsang ketika dia mengingat kembali senyuman Mo Qing yang menawan. Padahal saat ini Gu Xiaoran dan Mo Qing hanya dipisahkan oleh satu pintu, namun Gu Xiaoran sudah merindukannya.      

Ketika Gu Xiaoran kembali tersadar dari lamunannya itu, dia segera bergegas mengancingkan bajunya dan melarikan diri dari gedung Imperial Grup     

Malam ini pikiran Gu Xiaoran dipenuhi oleh sosok Xiaopian yang frustasi dan sedang kesepian itu. Tentu saja tidak mungkin Gu Xiaoran berhubungan intim dengan Mo Qing dalam keadaan pikiran seperti itu.     

Dengan samar, Mo Qing mendengar suara pintu yang tertutup. Dia pun langsung membuka pintu dapur dan dia melihat Gu Xiaoran sudah tidak ada di kamar.      

Mo Qing meletakkan cangkir kopi, dan berusaha mengejarnya keluar gedung. Namun dia hanya melihat kendaraan yang berlalu-lalang tanpa melihat sosok Gu Xiaoran ada di sana.     

Di sisi lain, Gu Xiaoran sedang bersembunyi di balik papan reklame. Ketika melihat Mo Qing yang berusaha mengenarnya, jantung Gu Xiaoran berdebar kencang disertai rasa sakit.      

Angin malam yang sejuk berhembus meniup rambutnya yang masih basah. Gu Xiaoran masih bisa merasakan dengan jelas, bagaimana rasanya dicium oleh Mo Qing. Seolah-olah dia masih bisa merasakan kehangatan belaian pria itu saat menyentuh tubuhnya.     

Gu Xiaoran mengangkat tangannya dan dengan lembut membelai bekas ciuman di bibirnya yang masih merah. Saat itu juga Gu Xiaoran merasakan sentuhan hangat dalam hatinya, dan ini adalah bukti bahwa dia telah memberi ciuman indah ke Gu Xiaoran.     

Setelah 2 hari berlalu.     

Hua Zi memberi setumpuk berkas kepada Yu Fei dan Gu Xiaoran, "Lihatlah, apakah kamu tertarik."     

Gu Xiaoran mengambilnya dan membolak-balik halaman demi halaman. Dia tampak sangat terpesona saat melihat konten yang ada dalam berkas itu.      

"Perusahaan kami membuka penawaran ke luar negeri supaya bisa menjadi industri busana teratas di China."     

"Jadi ini adalah formulir untuk waralaba?" Gu Xiaoran melihat berkas itu yang berisi tentang kontrak kerja sama.     

"Iya, jadi pemenang tender memiliki hak penuh dalam mengembangkan bisnisnya, tetapi perusahaan kami akan memberikan jaringan penjualan yang maksimal dan modal untuk mendukung bisnisnya."     

Hua Zi menatap mata Gu Xiaoran dan Yu Fei yang tampak tercengang itu sembari bertanya, "Apakah kalian tertarik untuk mencobanya?"     

Yu Fei dan Gu Xiaoran saling memandang, namun mereka berdua tidak ada yang memberi respon dan hanya diam saja.     

Yu Fei mendorong formulir kerja sama itu kembali, "Siapa pun akan tertarik dengan kesempatan yang bagus ini, tetapi aku tidak bisa berpartisipasi dalam hal ini."     

Memiliki toko busana bermerek adalah impiannya, tetapi perusahaan Hua Zi dinaungi oleh Imperial Grup.     

Sedangkan Gu Xiaoran dan Mo Qing tidak akan mengakhiri hubungan gelap mereka. Jika bergabung dengan Imperial Grup, maka itu hanya akan semakin mempersulit Gu Xiaoran.     

Hua Zi tahu apa yang mereka khawatirkan, kemudian dia pun menatap Gu Xiaoran sembari bertanya, "Kamu juga berpikir begitu?"     

Seketika Gu Xiaoran langsung terdiam.     

"Xiaoran, menghindarinya bukanlah cara yang baik. Jaringan ekonomi Imperial Grup sudah menyeluruh di berbagai bidang bisnis, apa mungkin kamu bisa menghindarinya?"     

Tidak peduli di bidang bisnis apa yang dia kerjakan, hanya ada dua cara untuk menghadapi Imperial Grup, yaitu menjadi saingan Imperial Grup atau menjadi sekutu.     

Gu Xiaoran masih tetap diam tanpa memberikan respon apapun.     

Selain mencari penghasilan untuk merawat Xiaohan, Gu Xiaoran juga bertekad untuk membantu bisnis yang dijalankan Yu Fei saat ini.     

Gu Xiaoran ingin membangung pondasi yang kokoh dalam dunia bisnis. Ketika dia rasa dia cukup kuat, Gu Xiaoran akan merebut kembali perusahaan 'Shengtang' milik ibunya dari Imperial Grup.     

Jika bisa memilih, tentu saja Gu Xiaoran akan memilih menjadi pesaing Imperial Grup. Tapi saat ini 'Shengtang' ada di tangan Imperial Grup. Jika Gu Xiaoran memilih menjadi pesaing Imperial Grup, maka itu artinya dia juga harus berhadapan dengan 'Shengtang'. Karena itulah, Gu Xiaoran tidak memiliki pilihan lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.