Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jangan Berpikir Berlebihan



Jangan Berpikir Berlebihan

0Dengan buru-buru Gu Xiaoran bersembunyi di balik pohon.     
0

Saat Mo Qing menoleh untuk melihat Gu Xiaoran melalui jendela mobil, dia hanya melihat pepohonan yang bergoyang tertiup angin.      

Kemudian Gu Xiaoran mengambil ponselnya yang bergetar. Dia menundukkan kepalanya melihat layar ponselnya, dan ternyata Mo Qing sedang meneleponnya. Dengan cepat Gu Xiaoran pun langsung menolak panggilan itu.      

Sebelum menolak telepon dari Mo Qing, sekilas Mo Qing mendengar dering ponsel Gu Xiaoran. Kemudian dia pun kembali menoleh ke belakang dan ternyata dia hanya melihat mobil Ferrari merah yang perlahan pergi.      

Gu Xiaoran menunggu mobil Rolls Royce itu pergi, setelah itu dia melangkah keluar dari balik pepohonan sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celana jinnya. Gu Xiaoran melangkah dengan hati-hati agar tidak tersandung batu dan menimbulkan suara.      

Gu Xiaoran sebenarnya tidak ingin berpikir berlebihan, namun bagaimana pun juga kerjasama antar kedua keluarga itu membuat banyak orang bergosip tentang Mo Qing dan Cheng Peini sebagai sepasang pangeran dan putri. Apalagi mereka akan sering bertemu di lingkungan kerja.     

Tiba-tiba sebuah mobil Ferrari yang warnanya sangat mencolok itu berhenti di samping Gu Xiaoran.     

Mobil Ferrari merah itu ternyata kembali menghampiri Gu Xiaoran, tatapan mata seseorang yang duduk di bangku pengemudi itu seketika langsung tertuju pada Gu Xiaoran.     

Tatapan matanya terlihat sinis dan penuh penghinaan, seolah dia ingin menganggap remeh orang lain.     

Dengan percaya diri Gu Xiaoran langsung menegakkan bahunya yang baru saja lemas, kemudian dia pun segera melangkah maju untuk menghampiri orang tersebut.     

Saat ini Gu Xiaoran mengenakan celana jin dan kaos kasual, dengan dibalut rasa percaya diri sehingga membuatnya terlihat bersinar.     

Cheng Peini yang duduk di dalam mobil itu menatap Gu Xiaoran dengan penuh kebencian dan bergumam dengan sikapnya yang dingin, "Kamu suka mengintip?"     

"Mengintip?" Gu Xiaoran mendengar kata paling konyol yang ditujukan pada dirinya.      

"Bukankah kamu bersembunyi di balik semak-semak untuk mengintip kami?"     

Gu Xiaoran menatap Cheng Peini dengan sikapnya yang dingin, namun karena dia sadar bahwa ada seseorang yang sudah mengetahuinya, dia pun tidak secara langsung mengakuinya dan membalasnya dengan kalimat provokatif.      

"Jika kamu berciuman dan bercumbu dengan seseorang di pinggir jalan, jangan salahkan orang lain yang melihatmu."     

Ketika Gu Xiaoran baru saja mengatakan kata 'mencium', seketika hatinya terasa sakit dan dia pun segera berbalik lalu pergi.     

Cheng Peini hanya terdiam, dia langsung menginjak pedal gas dan mobil Ferrari itu seketika langsung melaju dengan menyisakan emosi yang terpendam. Roda mobil itu melewati genangan air di jalan sehingga genangan air tersebut terciprat mengenai Gu Xiaoran.      

Gu Xiaoran melihat mobil Ferrari yang sudah melaju pergi itu dengan kesal. Dalam hati pengemudi mobil itu menabrak tiang yang ada di depannya, namun sayangnya mobil Ferrari merah itu melewati tiang dengan lincah.     

Di depan pintu gedung Imperial Grup. Mobil Ferrari berwarna merah milik Cheng Peini melewati Gu Xiaoran dan hampir saja menyerempetnya.     

Gu Xiaoran melihat mobil Ferrari yang berhenti di depannya itu dengan tatapan yang dingin. Bahkan sudut mulutnya menyematkan senyuman sinis.      

Tidak lama kemudian Cheng Peini turun dari mobil dengan anggun dan sama sekali tidak memedulikan Gu Xiaoran yang menatapnya dengan tatapan yang tajam. Namun sikap Cheng Peini yang menganggap remeh Gu Xiaoran itu tetap saja tidak bisa disembunyikan.     

Gu Xiaoran hari ini mengenakan pakaian berwarna krem ​​​​yang sangat cocok dengannya. Meskipun pakaian yang dia kenakan bukan produk bermerek, namun pakaian ini dibuat sendiri oleh Yu Fei. Produk yang dikenakan Gu Xiaoran ini memiliki kualitas kain yang sangat baik dan pengerjaan juga sangat rapi.      

Pakaian warna krem muda dengan sepatu yang juga berwarna krem itu membuat penampilan Gu Xiaoran terlihat lebih segar dan elegan. Dengan kerah terbuka yang berwarna merah muda dan kemejanya yang renda ungu, leher Gu Xiaoran yang ramping itu terlihat yang mulus putih. Sedangkan rambutnya yang panjang diikat menjadi satu di belakang kepalanya, dan beberapa helai rambutnya tampak terurai dengan rapi. Dua penjepit rambut disematkan miring di ikatan rambut, sehingga membuatnya terlihat semakin mempesona.      

Hari ini Imperial Grup membuka tender, dan kehadiran Cheng Peini di sini membuat Gu Xiaoran cukup terkejut.     

Ketika melihat tatapan Cheng Peini yang sinis, Gu Xiaoran juga melakukan hal yang sama.     

Saat ini Cheng Peini mengenakan pakaian yang rapi, pakaian yang dia kenakan itu dibuat oleh desainer terkenal. Meskipun pakaiannya bagus, namun tetap saja tidak bisa menutupi sikap aslinya yang picik.     

Meskipun keluarga Cheng sangat kaya, tetapi di mata Gu Xiaoran, Cheng Peini adalah orang yang miskin, miskin kepribadian.     

Sikap Gu Xiaoran yang berani itu membuat Cheng Peini marah, bahkan Cheng Peini hampir saja ingin meluapkan amarahnya.     

Tapi tidak lama kemudian sebuah mobil Rolls Royce berhenti di depan pintu.     

Setelah mobil terparkir, Mo Qing pun turun dari dalam mobil. Saat ini dia mengenakan busana buatan Italia yang terlihat cocok saat dia kenakan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.