Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Menebar Fitnah



Menebar Fitnah

0Gu Tianlei takut banyak wartawan sudah menanti di sekitar kediamannya, sehingga dia pun memilih memesan kamar di Imperial Hotel. Selain itu, lokasi restoran Simei juga ada di dekat Imperial Hotel.     
0

Sehingga setelah menaruh barang bawaan di hotel, mereka hanya perlu berjalan sebentar untuk pergi makan lobster di restoran itu.     

Ketika Gu Tianlei dan Gu Xiaoran baru saja turun dari mobil. Sopir taksi itu menerima telepon dari stasiun utama tempatnya bekerja. Seseorang yang meneleponnya itu menyuruhnya kembali menuju ke tempat stasiun.     

***     

Sopir taksi itu memandang wanita yang duduk di kantor tempat dia bekerja dengan perasaan gelisah. Dia pernah mendengar bahwa ayah wanita itu adalah pemegang saham dari perusahaan mereka. Sopir itu tidak tahu kenapa dirinya bisa berurusan dengan wanita kaya seperti itu.     

Kemudian Cheng Penni mengeluarkan foto Gu Xiaoran dan meletakkannya di atas meja semabri bertanya, "Kamu kenal dengannya, kan?"     

"Saya tidak mengenalnya, tapi dia baru saja naik mobilku hari ini."     

"Apa kamu ingat seorang laki-laki yang bersama dengannya?"     

"Iya saya ingat, seorang remaja laki-laki yang sangat tampan."     

"Di mana mereka turun?"     

"Imperial Hotel."     

Apa mungkin mereka memesan kamar? Saat memikirkan hal itu, tatapan mata Cheng Peini tampak berapi-api. Gu Xiaoran, kamu menyeret dirimu sendiri ke lubang kematian, jadi jangan salahkan aku.      

"Apa kamu ingat apa yang mereka lakukan di mobil, misalnya berciuman atau yang lainnya?"     

"Mana mungkin mereka melakukan hal itu, karena mereka selalu bertengkar." Dalam benaknya, sopir itu bertanya-tanya mengapa wanita ini mengajukan pertanyaan aneh seperti itu.     

Kemudian Cheng Peini mengeluarkan setumpuk uang 20 juta dari dalam tasnya, lalu dia pun meletakkannya di atas meja, "Aku mendengar istrimu sakit dan membutuhkan uang. Jika kamu mau melakukan satu hal untukku, uang ini akan menjadi milikmu."     

"Melakukan apa?" Sopir tahu bahwa tidak ada makan siang gratis di dunia ini.     

"Aku ingin kamu membuat berita agar dimuat di surat kabar, setelah itu uang ini akan menjadi milikmu."     

"Berita apa."     

"Katakan saja Gu Xiaoran sebagai tunangan Tuan Muda Imperial Grup Mo Qing, diam-diam menjalin hubungan gelap dengan seseorang, tambahkan kalimat saling mencintai dan intim agar berita itu menjadi heboh."     

"Maaf, saya tidak bisa menyebarkan berita tentang hal ini." Tidak ada yang tidak menginginkan uang, tetapi ada uang yang tidak bisa diambil begitu saja.      

"Kenapa?"     

"Karena mereka berdua sama sekali tidak memiliki hubungan seperti yang Nona Cheng pikirkan."     

"Bagaimana hubungan mereka yang sebenarnya, itu bukan urusanku."     

"Maaf, saya tidak bisa melakukan hal semacam ini."     

"Sepertinya kamu sudah tidak menginginkan pekerjaanmu sebagai sopir taksi ini."     

"Nona Cheng, mengapa Anda harus mempersulit seorang sopir rendahan seperti saya."     

"Aku akan semakin mempersulit hidupmu, jika hari ini kamu menolak untuk menyebarkan berita ini, atau aku juga bisa saja menyuruhmu keluar dari perusahaan ini."     

Mendengar hal tersebut sang sopir pun kehilangan kesabarannya, "Saya tidak tahu ada apa dengan keluarga kaya seperti Anda. Tetapi setidaknya jika saya tidak bisa lagi melakukan pekerjaan ini, saya tetap tidak mau melakukan hal-hal buruk dengan menyebarkan fitnah terhadap hubungan kakak-beradik orang lain."     

Keluarga Cheng adalah salah satu pemegang saham perusahaan mereka, tetapi keluarga Mo memiliki saham yang lebih besar daripada keluarga Cheng, sedangkan masalah ini melibatkan tuan muda dari keluarga Mo.     

Kekuasaan keluarga Mo mencakup semua lapisan masyarakat, baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah di seluruh penjuru Seoul.     

Jadi jika tuduhan itu benar, mengabaikannya adalah cara terbaik.      

Jika itu hanya berita bohong dan berita itu diketahui oleh keluarga Mo, kemungkinan besar sopir itu tidak hanya sekedar kehilangan pekerjaannya. Bahkan, mungkin sopir itu tidak akan bisa mencari pekerjaan lain di seluruh Seoul.     

Kakak-beradik?     

Mendengar hal itu, Cheng Peini seketika langsung tercengang.     

Wajah sopir itu tampak marah, tiba-tiba dia menyadari ada yang salah.     

"Bagaimana kamu tahu mereka adalah kakak-beradik?"     

Sopir itu melihat wanita yang ada di depannya itu, semua barang-barang yang dipakai oleh wanita itu adalah produk bermerek. Kemudian sopir berkata dengan nada menghina, "Meskipun saya tidak banyak membaca, tetapi saya masih mengerti bahasa manusia. Mereka berdua bermarga Gu, saya ingat anak laki-laki itu bernama Gu Tianlei, dan kuberitahu bahwa Nona Gu ini adalah seorang ibu. Jadi maaf, aku tidak bisa membantu Nona Cheng."     

Setelah mengatakan hal itu, sopir tersebut langsung beranjak pergi.     

Setelah keluar dari pintu, dia melihat manajer perusahaan berdiri di depan pintu. Sepertinya manajer itu mendengar percakapannya dengan Cheng Peini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.