Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Mungkin Kamu Tidak Lelah, Tapi Aku Lelah



Mungkin Kamu Tidak Lelah, Tapi Aku Lelah

0Gu Tianlei kembali merangkul bahu Gu Xiaoran, mereka berdua berjalan pergi sambil bercanda dan tertawa.     
0

Saat itu juga Zou Jue berjalan menghampiri wanita itu, "Nona!"     

"Mari kita pergi." Bai Mei menghela napas panjang dan sedikit merasa lega. Selama ini dia selalu merasa gelisah. Namun kini dia menyadari bahwa Yu Fang telah membesarkan Gu Tianlei dengan baik.     

Saat Gu Xiaoran dan Gu Tianlei sedang menunggu taksi, Su Shanshan yang sedang mengendarai mobil Porsche berwarna ungu kebetulan berpapasan dengan mereka.     

Su Shanshan tidak berhenti di depan mereka karena tidak terlalu memperhatikan, namun ketika dia tanpa sengaja mengalihkan pandangannya ke arah Gu Tianlei, dia merasa melihat seseorang yang tidak asing baginya. Setelah itu dia baru menghentikan mobil yang dia kendarai dan langsung menoleh ke arah mereka.     

Saat itu juga, kebetulan Gu Tianlei dan Gu Xiaoran sudah masuk ke dalam taksi, sehingga saat Su Shanshan menoleh, dia hanya melihat pintu taksi yang baru saja tertutup.      

Su Shanshan hanya bisa memandangi taksi yang perlahan pergi.     

Apa mungkin aku salah lihat?     

Su Shanshan sudah menanyakan tentang jadwal Gu Tianlei pulang ke tanah air. Sehingga dia sangat yakin bahwa seseorang yang baru saja dia lihat di bandara saat ini adalah Gu Tianlei.     

Namun Su Shanshan merasa bahwa seseorang yang baru saja dia lihat itu sangat mirip dengan Gu Tianlei. Kemudian dia pun segera menelepon Cheng Peini, "Peini, bisakah aku meminta tolong menanyakan kapan Tianlei akan pulang?"     

"Bukankah kamu sudah pernah menanyakannya?"     

"Iya, tapi aku khawatir informasi itu tidak akurat."     

"Kalau aku membantumu, apa timbal-balik yang akan aku dapatkan?"     

"Jika kamu nanti membutuhkan bantuanku, aku akan melakukan yang terbaik."     

"Baiklah, aku akan membantumu."     

Beberapa menit kemudian.     

"Penerbangan kepulangannya besok pagi pukul 11 jam."     

"Apa kamu yakin?"     

"Tentu saja, aku baru saja menelepon manajernya."     

"Aku baru saja melihat Gu Xiaoran." Su Shanshan meyakinkan, "Dia terlihat sangat mesra dengan seorang pria tampan."     

"Apa kamu melihat dengan jelas siapa pria itu?" Cheng Peini langsung memikirkan Mo Qing yang secara terbuka menghabiskan malam bersama Gu Xiaoran di kediaman keluarga Mo. Saat memikirkan hal itu, seketika Cheng Peini langsung menggertakkan giginya dengan penuh kebencian.     

"Aku tidak melihatnya dengan jelas, hanya melihatnya dari samping. Pria itu sangat tinggi dan sangat tampan." Ketika Su Shanshan memikirkan sosok itu, dia hampir saja mengira pria itu adalah Serigala Malam.     

"Di mana kamu melihatnya?"     

"Di bandara."     

"Lalu sekarang ke mana?"     

"Mereka sudah pergi naik taksi."     

Setelah itu Cheng Peini langsung menutup teleponnya sambil sedikit menyipitkan matanya, sorot matanya itu terlihat tajam, seperti api yang membara di kedua matanya.     

Gu Xiaoran, jika kamu berani merayunya lagi, kematianmu akan semakin dekat. Cheng Peini berkata dalam hati.     

***     

Di dalam taksi.     

Gu Xiaoran menghempaskan Tianlei yang bersandar di bahunya.     

Lengan Gu Tianlei terentang dan merangkulkan lengannya kembali ke bahu Xiaoran.     

"Gu Tianlei, apakah kamu lelah?"     

"Tidak."     

"Kamu tidak lelah, tapi aku lelah."     

Gu Tianlei tersenyum sambil menarik lengan Gu Xiaoran dan menyandarkan tubuhnya sambil memiringkan kepalanya di bahu Gu Xiaoran     

"Gu Tianlei, kamu ingin bertengkar, ya?" Gu Xiaoran pusing dengan sikap Gu Tianlei.     

"Aku tidak tidur nyenyak tadi malam, aku mengantuk, biarkan aku tidur sebentar."     

Gu Xiaoran tahu bahwa Gu Tianlei sudah bekerja keras dalam syuting beberapa waktu lalu. Sehingga Gu Xiaoran pun sengaja tidak membiarkan Tianlei bersandar di bahunya.      

Sopir taksi itu beberapa kali menoleh ke belakang. Saat menyadari hal itu, Gu Xiaoran mengerutkan keningnya karena merasa senang.     

Ketika Sopir itu melihat raut wajah Gu Xiaoran yang terlihat tidak nyaman, dia dengan canggung berkata, "Pacarmu sangat tampan, seperti penyanyi yang dijuluki Raja dari Langit yang sangat terkenal itu."     

"Kamu salah paham, dia bukan pacarku, tapi adikku. Selain itu, memangnya Raja Langit itu sejelek dia?"     

"Gu Xiaoran, kamu yang jelek, semua keluargamu jelek." Gu Tianlei memprotes.     

"Semua keluargaku adalah keluargamu juga." Kata Gu Xiaoran dengan temperamen yang buruk.     

Sopir itu tertawa lalu berbicara lagi, "Padahal gen keluarga kalian sangat bagus sekali, kalian kakak beradik benar-benar cantik dan tampan."     

"Tentu saja, ibuku juga berkata begitu, iyakan Gu Xiaoran." Gu Tianlei mengulurkan tangan untuk mencubit wajah Gu Xiaoran.     

Namun Gu Xiaoran menghempaskan tangan Gu Tianlei, dan membalasnya, "Kalau kamu masih membuat masalah seperti ini, aku tidak mau menemanimu makan lobster."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.