Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Wajah Munafik (3)



Wajah Munafik (3)

0Mo Zhenzhong dan Mo Qing mengerti apa yang mereka rasakan saat ini bahwa dia datang ke sini untuk menyelesaikan masalah, sehingga kedua ayah dan anak itu tidak bertengkar lagi.     
0

Dengan kehadiran Lin Yizhi, Gu Xiaoran yang seharusnya duduk bersama Mo Qing itu kini harus menjadi duduk di sebelah Cheng Peini.     

Gu Xiaoran memuji Cheng Peini dengan menyembunyikan perasaan kesal di hatinya. Tapi Cheng Peini bisa berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa dan melanjutkan memberikan hidangan kepada Mo Zhenzhong.     

Jika Gu Xiaoran tidak pernah melihat sendiri bagaimana sifat kasar Cheng Peini, kemungkinan besar dia pasti juga mengira kalau Cheng Peini adalah gadis yang baik, tidak heran Mo Zhenzhong menginginkan Mo Qing menikahinya.      

Di atas meja makan, raut wajah Mo Zhenzhong tampak muram. Akhir-akhir ini, seringkali ada bayang-bayang yang terus-menerus memprovokasi hubungan antara ayah dan anak itu.     

Orang-orang pejabat pemerintahan adalah orang yang licik, dan mereka yang bisa duduk di posisi sebagai Kepala Biro Keamanan Publik pasti jauh lebih licik. Jika tidak, dia tidak mungkin mengucapkan kata-kata tak terduga seperti itu.     

Mo Zhenzhong belum bisa memastikan apakah yang terjadi kemarin ada niat jahat atau tidak, atau jangan-jangan dia sengaja menabur perselisihan.      

Jika Mo Qing bersedia menikahi Cheng Peini, maka masalah itu tidak perlu diperhatikan. Namun dengan sikap Mo Qing seperti itu, dia yakin Mo Qing tidak akan pernah goyah oleh pendapat media untuk menikahi Cheng Peini.     

Mo Qing pasti akan menemukan cara untuk menekan berita gosip ini. Mo Qing mengumumkan secara terbuka hampir dua tahun lalu bahwa dia memiliki seorang tunangan.     

Jadi cara terbaik untuk membungkam mulut media adalah dengan memunculkan Gu Xiaoran.     

Jika Gu Xiaoran keluar masuk ke kediaman Mo, maka tidak ada lagi yang perlu dijelaskan kepada publik termasuk berita sebelumnya. Secara otomatis publik akan berpikir bahwa isu dalam ajang penghargaan itu hanyalah kesalahpahaman.      

Mo Zhenzhong tahu bahwa Mo Qing pasti akan membawa Gu Xiaoran kembali pulang. Namun dia hanya tidak menyangka bahwa Gu Xiaoran berani datang ke sini.     

Jika saat ini dia terlalu mempersulit Gu Xiaoran, maka hubungan antara Mo Zhenzhong dengan anaknya pasti akan pecah belah.      

Jadi, tidak peduli seberapa besar Mo Zhenzhong tidak menyukai Gu Xiaoran, dia hanya bisa mentolerir untuk sementara. Mo Zhenzhong akan membuat rencana lebih lanjut setelah permasalahan ini berlalu.      

Cheng Peini menahan perasaan benci dalam hatinya, ketika dia tahu Mo Zhenzhong tidak mengusir Gu Xiaoran pergi dari sana.      

Selama Mo Qing belum menikah, Cheng Peini tidak akan pernah menyerah.     

Namun ketika di depan Mo Zhenzhong, Cheng Peini harus tetap menjaga citranya sebagai gadis yang baik.     

Cheng Peini meletakkan sepiring hidangan udang ke depan Mo Zhenzhong sambil berkata, "Aku dengar Paman Mo mengatakan ingin udang beberapa waktu lalu, jadi aku membuatnya khusus untuk Paman kali ini."     

"Paman Mo tahu bahwa kamu sangat berbakti."     

Setelah mengatakan ini, Mo Zhenzhong menatap ke arah Gu Xiaoran lagi. Tapi Gu Xiaoran hanya melihat piringnya sendiri, dan bertingkah seolah dia tidak mendengar apa-apa.     

Kemudian Mo Zhenzhong mengerutkan kening ketika memikirkan anak dari Gu Xiaoran itu.     

Lin Yizhi sadar suasana makan bersama ini tidak harmonis, tapi dia tetap bersyukur karena tidak ada yang berkelahi, jadi dia juga sibuk memakan makanannya sendiri.     

Sedangkan Mo Qing bersikap seolah tidak ada yang terjadi, dia tersenyum tipis sambil memandangi Gu Xiaoran yang sedang memotong daging steak di piringnya.     

Gu Xiaoran menahan amarahnya, cara Mo Qing menetap Gu Xiaoran kali ini bukankah itu hnaya akan membuat Gu Xiaoran semakin dibenci?      

Sedangkan Cheng Peini tetap berusaha menunjukkan sikapnya yang lemah lembut, namun dia menusuk-nusuk ikan goreng menggunakan garpunya sampai tulang ikan itu hancur berantakan.     

Kemudian tatapan tajam Mo Zhenzhong tertuju ke arah Gu Xiaoran.      

Seketika Gu Xiaoran merasa sedikit merinding dan dia ingin segera pergi. Tapi dia merasakan ada kaki menempel dan mengusap-usap betisnya.     

Gu Xiaoran mendongakkan kepalanya ke arah Mo Qing yang sedang memegang cangkir, tapi sudut mulutnya menyematkan senyum yang menggetarkan jiwa.      

Brengsek! Batin Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran percaya bahwa inilah alasan bajingan itu memintanya mengenakan gaun ini. Kemudian Gu Xiaoran mengangkat kakinya, dan menggunakan hak sepatunya yang cukup tajam itu untuk menendang orang yang ada di seberang meja.      

Orang yang tertendang itu langsung menarik kakinya ke belakang.     

Setelah itu Gu Xiaoran menarik napas panjang dan merasa sedikit lega, tapi bajingan itu terlihat tidak memberikan respon sedikit pun, sementara raut wajah Lin Yizhi yang duduk di sebelahnya terlihat aneh.      

Gu Xiaoran tiba-tiba menyadari bahwa ada yang salah, kemudian dia berkata, 'Maaf', lalu bangkit dari duduknya dan segera meninggalkan ruang makan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.