Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Mencintaimu (2)



Aku Mencintaimu (2)

0"Janji lain kali jangan lagi dipukuli seperti ini, oke?" Kesedihan Gu Xiaoran meledak, Sementara itu perselisihan antara keluarga Gu dan Keluarga Mo akan cepat atau lambat akan meletus, Gu Xiaoran tidak tahu berapa lama dia bisa berada di sisinya, selain itu dia tidak ingin Mo Qing menanggung rasa sakit yang tidak perlu ini untuknya.     
0

"Jika kamu berhenti menangis, aku akan berjanji padamu." Mo Qing mencium mata Gu Xiaoran yang basah karena air mata.     

Kemudian Gu Xiaoran pun segera menahan air matanya agar tidak menetes lagi.     

"Tuan Muda, Tuan Besar meminta Nona Gu untuk pergi ke ruang kerjanya." Suara Bibi Zhang datang dari pintu.     

"Kamu tidak perlu memedulikan itu, tidurlah sejenak." Mo Qing mencium keningnya, lalu berjalan ke pintu.     

"Biarkan aku pergi." Gu Xiaoran menarik tangan Mo Qing. Apapun yang tidak bisa dihindari, maka harus dihadapi. Kemudian Gu Xiaoran berkata lagi, "Aku juga ingin berbicara dengan Tuan Mo."     

"Kalau begitu aku akan menemanimu."     

"Tidak perlu, aku akan berbicara dengannya sendiri. Dia tidak akan menyulitkanku, setidaknya untuk hari ini." Jika Mo Zhenzhong ingin mempersulit Gu Xiaoran, dia pasti sudah marah sejak tadi dan tidak perlu menunggu sampai sekarang.     

Mo Qing mengerutkan keningnya, dia juga tahu bahwa ayahnya tidak akan melakukan apapun pada Gu Xiaoran hari ini. Namun meski begitu Mo Qing tidak ingin Gu Xiaoran menderita di depannya.      

"Biarkan aku pergi." Gu Xiaoran menarik lengan baju Mo Qing dan membujuknya.     

"Kamu yakin? Bukankan lebih baik aku saja yang pergi?"     

"Hmmm… Justru akan tidak baik jika kamu yang pergi."     

"Kalau begitu aku akan mengantarmu ke sana."     

"Baiklah kalau begitu."     

Kemudian Gu Xiaoran pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu Gu Xiaoran melihat bayangan dirinya di cermin. Selain ada sedikit kemerahan di pipinya, bagian tubuhnya yang lain terlihat baik-baik saja, lalu Gu Xiaoran keluar dari kamar mandi.      

Ketika Gu Xiaoran sampai di depan pintu ruang kerja, Mo Qing tiba-tiba merapikan rambut Gu Xiaoran ke bagian belakang, lalu berbisik kepadanya, "Aku akan menunggumu di sini, jika ada apa-apa, panggil aku."     

"Hmmm… Aku mengerti." Gu Xiaoran tersenyum, lalu dia mengetuk pintu ruang kerja.      

"Masuk." Suara Mo Zhenzhong terdengar dari dalam ruang kerja.     

Kemudian Gu Xiaoran pun membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan. Setelah itu dia kembali menutup pintu dengan pelan.     

Saat itu Mo Qing berdiri di depan ruangan dan bersandar pada dinding sambil melipat kedua tangannya di depan dada.     

Saat itu juga Zhuo Ran tiba-tiba datang dengan terburu-buru. Ketika melihat Mo Qing menjaga pintu ruang kerja, dia langsung bertanya dengan suara lirih, "Di mana Nona Gu?"     

Mo Qing melirik ke arah ruang kerja.     

Kekhawatiran terlintas di mata Zhuo Ran lalu dia berbisik, "Tuan Besar itu pasti akan bertanya tentang Xiaohan."     

"Biarkan dia bertanya." Sudut mulut Mo Qing tampak sedikit terangkat, dan mengisyaratkan maksud tersembunyi.     

"Jika dia menyangkal bahwa anak itu anak dari Mu Hua, Tuan Besar pasti akan curiga bahwa anak itu adalah milikmu." Zhuo Ran tidak mengerti, padahal Mo Qing tidak ingin mengakui putranya karena ingin menjaga Gu Xiaoran dan anaknya tidak berpisah, tapi kenapa sekarang dia malah membiarkan Tuan Besar itu curiga.     

"Jika Ayahku ragu dan tidak bisa memastikan kebenarannya, dia akan mulai mencurigai Mu Hua dan juga mencurigaiku. Semakin banyak keraguan, Ayahku akan semakin tidak berani melakukan apa-apa terhadap Ibu dan anak itu."     

"Jika Tuan Besar curiga, Tuan Besar pasti akan melakukan tes DNA."     

"Kakek Yu tidak akan membiarkan dia mendapatkan sehelai rambut pun."     

Zhuo Ran memikirkan hal itu dan mulai mengerti maksud tindakan Mo Qing kali ini.     

Saat ini Mu Hua adalah orang yang sangat dihargai oleh Tuan Besar. Jika dia mencurigai Mu Hua dan ingin melakukan identifikasi, Tuan Besar hanya bisa mengambilnya secara diam-diam tanpa berani memintanya secara terang-terangan.      

Yu Jianmin adalah seorang dokter terkenal, jika dia tidak ingin anak ini terlibat dengan keluarga Mo, dia tidak akan membiarkan rambut anak itu rontok sehelai pun.     

Mo Zhenzhong bukan diam-diam ingin mengambil anak itu, tapi dia ingin mengambil beberapa rambut untuk melakukan tes DNA.      

Akhirnya Zhuo Ran merasa sedikit lega, setelah itu dia pun pergi.     

Mo Zhenzhong duduk di sofa, tatapan matanya yang dingin itu tertuju ke arah Gu Xiaoran yang mulai mendekat, "Duduklah."     

Gu Xiaoran duduk dengan patuh di seberangnya dan dengan tenang menunggunya berbicara.     

"Aku ingin kamu tahu bahwa hanya karena aku membiarkanmu ada di sini hari ini, tidak berarti bahwa aku mau mengakuimu sebagai anggota keluarga Mo."     

"Mengapa hari ini aku di sini, Tuan Mo mestinya juga sudah tahu dengan jelas." Gu Xiaoran menatap lurus ke arah Mo Zhenzhong, tanpa bermaksud untuk merendahkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.