Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Orang yang Ditakuti (8)



Orang yang Ditakuti (8)

0"Lima juta delapan ratus ribu apa maksud Tuan Mo…" Seketika bos itu langsung berkeringat dingin.     
0

Mo Qing meletakkan tangannya di bahu Gu Xiaoran sambil mencium dahinya, "Kami tidak mau kehilangan uang ini begitu saja. Ayo pergi, ketika dia bangkrut, aku akan mengajakmu merayakannya dengan makan besar."     

Mo Qing mengabaikan bos itu yang terdiam membeku, dan dia pun segera menaiki mobil Pagani perak miliknya itu.     

Sudut mulut Gu Xiaoran tampak sedikit berkedut.     

Ini baru pria muda kejam yang sebenarnya. Batin bos pemilik toko kain itu.     

Bos itu menatap gumpalan debu dari mobil yang melaju itu dengan perasaan pahit.     

Harga mobil itu saja mungkin mencapai 5.8 juta dolar.     

Tuan muda Imperial Grup tidak pernah kekurangan uang, tetapi hanya karena dia punya uang bukan berarti dia bisa memeras uang orang lain seperti ini.     

Setengah jam kemudian, bos itu mengembalikan dua kali lipat jumlah barang serta 5.8 juta dolar untuk pembatalan kontrak. Selain itu, dia juga memberikan amplop untuk orang-orang yang menjaga pintu sebagai bentuk terima kasih atas 'kerja kerasnya'.      

Gu Xiaoran melihat informasi transaksi bank di ponselnya, dan menghitung jumlah nol di akun banknya sambil tersenyum.      

Mo Qing memegang bahu Gu Xiaoran sambil berkata, "Kamu sudah mendapatkan uang kompensasi pembatalan kontrak ditambah dua kali lipat jumlah kerugian produk, jadi bagaimana kamu akan berterima kasih padaku?"     

"Dia hampir merusak reputasiku dan membuatku terlilit hutang, inilah jumlah uang yang seharusnya dia berikan."     

Mo Qing menundukkan kepalanya sambil tersenyum dan berkata dalam hati, dasar wanita yang sangat pragmatis.      

Namun, sikap Gu Xiaoran yang seperti ini justru mirip dengan sikap Qiqi yang selama ini Mo Qing kenal.     

Gu Xiaoran membeli kain lagi dan memberitahu Yu Fei, kemudian mengirimkannya ke pabrik pengolahan. Setelah memastikan mesin pemotong itu tidak bermasalah, akhirnya Gu Xiaoran bisa menghela napas dengan lega.      

Setibanya di kantor, Mo Qing tertidur di kursi.      

Gu Xiaoran ingat bahwa Mo Qing belum istirahat dengan baik setelah kembali dari Amerika Serikat. Ditambah lagi Gu Xiaoran juga ingin berterima kasih kepadanya, karena dia sudah membantu menangani pekerjaannya. Kemudian, Gu Xiaoran pun mengambil jas yang Mo Qing lemparkan ke kursi lalu menyelimutkannya ke Mo Qing yang sedang terlelap.     

Tepat setelah jas itu menyentuh tubuhnya, Mo Qing langsung terbangun, "Sudah selesai?"     

"Um, sudah selesai, terima kasih."     

"Bagaimana kamu akan berterima kasih kepadaku?" Mata Mo Qing melayangkan senyum nakal dengan cara bicara yang ambigu.      

"Aku akan mentraktirmu makan."     

Sebelum selesai berbicara, tiba-tiba Mo Qing meraih tangan Gu Xiaoran dan menarik Gu Xiaoran ke dalam pelukannya.     

Seketika Gu Xiaoran langsung berteriak kaget saat jatuh ke dalam pelukan Mo Qing.     

Mo Qing menatapnya dengan tatapan matanya yang berbinar-binar sembari berkata, "Bagaimana kalau, memakanmu!"     

Wajah Gu Xiaoran tiba-tiba memerah dan dia sibuk berdalih, "Di mana Shen Haoyu?"     

"Untuk apa bertanya tentangnya?" Saat menyebutkan Shen Haoyu, wajah Mo Qing seketika langsung terlihat muram.     

"Aku punya beberapa hal yang ingin aku tanyakan padanya."     

"Kapan kamu ada waktu luang?" Mo Qing tidak menjawab dan dia justru kembali bertanya.     

"Hah?"     

"Shao Hui memintamu pergi ke rumahnya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut."     

"Pemeriksaan apa?"     

"Dia bilang ada yang aneh dengan insiden yang terjadi kepadamu kemarin, jadi dia perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."     

"Aneh?"     

"Iya, obat bius itu tidak hanya dimasukkan ke tubuhmu kemarin saja."     

"Kapan dia ada waktu luang, aku akan segera pergi ke tempatnya." Jawab Gu Xiaoran karena dia juga ingin tahu bagaimana dia bisa dijebak.     

"Dia kapan saja bisa, tapi sekarang ada tempat lain yang harus kita tuju terlebih dahulu."     

"Tempat apa?"     

"Kediaman Keluarga Mo!" Sudut mulut Mo Qing menyematkan senyuman dingin.     

***     

Di Kantor Kepala Biro Keamanan Publik.     

Xu Honghai sangat marah, sehingga dia melempar teko teh yang dia pegang itu ke lantai, sambil berkata, "Dasar orang-orang tidak berguna."     

Wang Hongqiang sebagai keponakannya serta orang kepercayaannya berkata dengan hati-hati, "Dengan campur tangan Mo Qing, pedagang kain itu tidak akan bisa menanganinya."     

Lagi-lagi Mo Qing! Xu Honghai menggertakkan giginya dengan marah.     

Dia sudah kembali ke Seoul untuk waktu yang singkat, meskipun dia telah mendengar bahwa Gu Xiaoran menjalin hubungan dengan Mo Qing, tapi dia juga mendengar bahwa bukan hanya Mo Qing yang memiliki hubungan dengan Gu Xiaoran, tetapi juga Han Ke.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.