Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Orang yang Ditakuti (6)



Orang yang Ditakuti (6)

0Dalam keributan yang terjadi itu, Mo Qing merasa tidak ada lagi yang perlu dia lakukan. Sehingga dia pun segera pergi sambil menyeret Gu Xiaoran.      
0

Melihat situasi ini, Gu Xiaoran sadar kalau Mo Qing menyuruh orang-orang itu untuk membuat Bos yang tidak berperasaan itu sibuk. Hal semacam ini tidak akan dilakukan hanya dalam satu atau dua hari saja.      

Gu Xiaoran tidak tahu apa-apa tentang masalah Shen Haoyu, bahkan dia merasa gelisah karena tidak tahu bagaimana Mo Qing akan menyelesaikan masalah itu. Jadi karena dia masih perlu menanyakan Mo Qing tentang keberadaan Shen Haoyu, Gu Xiaoran tidak berani melawannya dan membiarkan Mo Qing membawanya masuk ke dalam mobil.      

Harga sewa pasar grosir kain itu lebih mahal daripada emas, sehingga bos yang tidak berperasaan itu selalu meminta orang untuk menjaga di pintu masuk sampai toko itu tutup. Kali ini tidak ada satupun orang yang masuk ke tokonya, karena kain rusak itu tidak bisa di jual dan hal itu membuatnya merasa tidak tenang.     

Kemudian Bos itu berjalan ke pintu kantor manajemen, ketika tidak ada yang memperhatikannya, dia ingin membuat rencana licik, jadi dia memanggil teman-teman kepercayaannya dari komunitas untuk datang ke sana.      

Tanpa diduga orang-orang itu justru datang dengan sikap garang, begitu mereka melihat orang yang menjaga pintu itu mereka langsung merasa ketakutan, kemudian mereka pun menghampiri sambil memberikan rokok untuk menyapa mereka.     

Setelah menghisap sebatang rokok, orang itu berkata ke bos pemilik toko itu, "Kamu jangan main-main dengan sembarang orang, apalagi dengan Tuan Mo, atau kalau tidak kamu akan mati."     

Bos itu semakin marah, kemudian dia menghampiri temannya itu untuk memintanya mencari beberapa orang lagi. Tapi orang itu berkata lebih dulu, "Tentang masalah ini, aku tidak bisa membantumu. Hari ini kami tidak tahu akan ada orang-orang dari Tuan Mo di sana. Jika kami tahu kamu mencari masalah dengan Tuan Mo, aku tidak akan berani memanggil teman-teman lain untuk membantu."     

"Tuan Mo yang mana?"     

"Memangnya ada Tuan Mo yang lain?"     

Bos yang tidak berperasaan itu tiba-tiba menyadarinya, dan seketika wajahnya langsung pucat, "Tidak mungkin yang kamu maksud adalah Mo Qing dari Imperial Grup itu kan?"     

"Iya, dia yang aku maksud! Gayanya mungkin biasa-biasa saja, tapi kamu tidak akan tahu kapan kamu akan celaka. Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa berurusan dengannya, tapi aku menyarankan agar kamu segera menyelesaikan masalah ini. Jika terlambat, pada saatnya tiba kamu tidak akan memiliki jalan keluar lagi."     

Kemudian bos sadar bahwa saat ini dirinya sedang dalam masalah besar, sehingga dia memohon kepada pria yang menjaga pintu untuk menghubungi Mo Qing dan menyampaikan kepadanya kalau dia bersedia untuk menarik kembali produknya.     

Di sisi lain, Mo Qing dengan acuh langsung menutup telepon.     

"Mengapa tidak mau menarik produknya? Padahal itu semua adalah uang." Gu Xiaoran tidak mengerti. Bos itu bersedia menarik kembali produknya, tetapi Mo Qing mengabaikannya.     

"Tunggu lagi dalam semalam." Kata Mo Qing sambil mengemudi dengan santai.     

"Apa yang akan kamu lakukan?" Gu Xiaoran tidak bisa memahaminya.     

"Kamu akan tahu ketika saatnya tiba." Sudut mulut Mo Qing tersenyum dingin.     

"Pelanggan menelepon lagi hari ini, dia bilang kalau bersedia mengembalikan uang pembatalan kontrak dan akan melanjutkan pemesanan."     

"Apakah dia terburu-buru dengan pesanan ini?"     

"Iya, dia hanya memberi waktu sepuluh hari untuk dikirim." Gu Xiaoran khawatir jika dia tidak mendapatkan uangnya kembali dari bos yang tidak berperasaan itu, dia tidak akan punya uang untuk membeli kain lagi.      

"Jika kami menerima pesanan itu, berapa hari kamu akan bisa mengirimkannya?"     

"Delapan hari sudah cukup."     

"Jika kamu mengambil pesanan ini, bos itu belum tentu bisa menjamin uangmu kembali."     

"Kenapa?"     

"Aku akan membuat kompensasi pembatalan kontrak ini menjadi berkali-kali lipat."     

"Kamu tidak akan memerasnya kan?" Gu Xiaoran memelototinya, "Hal-hal ilegal, tidak boleh dilakukan."     

Sudut mulut Mo Qing tampak sedikit terangkat, "Aku adalah pengusaha yang baik."     

Di sisi lain, sudut mulut Gu Xiaoran berkedut.     

Bos itu bersikeras menelepon Mo Qing untuk memohon solusi, tapi Mo Qing selalu mengabaikannya. Saat itu juga Mo Qing langsung mengajak Gu Xiaoran ke toko pakaian wanita kelas atas, tempat dia pernah membeli pakaian terakhir kali.     

"Belilah pakaian baru, apakah pantas kamu bertemu orang lain dengan pakaianmu yang kuno itu?"     

"Bagaimana mungkin pakaianku tidak pantas?" Gu Xiaoran biasanya mengenakan celana jeans dengan atasan kasual agar nyaman dipakai untuk beraktivitas, atau mengenakan setelan yang terkesan formal dan nyaman untuk bertemu pelanggan, bagaimana bisa Mo Qing mengatakan pakaiannya kuno?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.