Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Pertengkaran (1)



Pertengkaran (1)

0Mo Qing berusaha untuk menghindari tinjuan itu dengan memiringkan pinggangnya. Lalu dia membalasnya dengan mendaratkan pukulan keras ke wajah seseorang yang meninjunya itu, hingga wajahnya langsung membengkak.      
0

Dari perlawanan ini Mo Qing menyadari bahwa pihak lain cukup kuat, hanya saja orang itu tidak terlatih. Sehingga Mo Qing bisa dengan mudah memutar lengan orang itu dan menekannya ke lantai.     

Gu Xiaoran yang tiba-tiba dipeluk dari belakang itu langsung terkejut. Gu Xiaoran segera balik badan dan melihat dua orang sedang berkelahi.     

Lalu melihat raut wajah Shen Haoyu yang kesakitan saat ditekan ke lantai oleh Mo Qing.     

Di toko itu, karyawannya telah dihajar menjadi babak belur dan hal ini bisa menjadi masalah besar. Sehingga Gu Xiaoran pun langsung bergegas dan mendorong Mo Qing supaya menjauh dari karyawannya itu, "Lepaskan dia."     

Gu Xiaoran membangunkan Shen Haoyu sambil memeriksa luka-lukanya, "Haoyu, apakah kamu baik-baik saja."     

Haoyu?     

Panggilan yang begitu intim. Batin Mo Qing.     

Seketika wajah Mo Qing langsung menjadi gelap.     

Saat itu Gu Xiaoran tidak memperhatikan perubahan ekspresi Mo Qing, karena dia sibuk melihat wajah Shen Haoyu yang bengkak. Saat itu Gu Xiaoran sangat kesal dan berkata kepada Mo Qing, "Mengapa kamu menghajarnya?"     

Mo Qing hanya bergumam dengan sikapnya yang dingin.     

Shen Haoyu melihat aura pembunuh di Mo Qing, kemudian dia pun bertanya, "Xiaoran, siapa dia?"     

Shen Haoyu akrab dengan Yu Fei dan Gu Xiaoran, sehingga dia mengkuti Yu Fei yang memanggil Gu Xiaoran sebagai Xiaoran.      

"Dia…"     

"Lelakinya." Mendengar orang itu dipanggil dengan cara yang intim, Mo Qing pun langsung marah dan memotong pembicaraannya.     

Mendengar cara bicara Mo Qing yang tidak baik, Gu Xiaoran pun menjadi semakin marah. Tapi kemarahannya mereda ketika dia melihat tatapan Mo Qing dingin, dan sedang mengusap mimisan di hidung dengan tangannya.     

Mo Qing adalah seorang tuan muda dan selalu bisa melakukan apapun semaunya, bagaimana mungkin dia pernah menerima pukulan seperti ini saat berada di luar.     

Tapi kali ini Shen Haoyu sudah membuat Mo Qing terluka. Jika Shen Haoyu membuat Mo Qing sakit hati, Shen Haoyu pasti akan lebih menderita. Meski demikian, tentu saja Gu Xiaoran tidak mungkin mengabaikan perasaan karyawannya.      

Setelah menangani masalah Shen Haoyu, perlahan Mo Qing menjadi lebih tenang.     

Kemudian Gu Xiaoran mengambil tisu untuk diberikan kepada Mo Qing. Setelah itu dia bertanya pada Shen Haoyu, "Apakah ada yang terluka? Apa perlu pergi ke rumah sakit untuk diperiksa?"     

"Tidak, aku baik-baik saja." Shen Haoyu menatap Mo Qing dengan gelisah.     

"Kamu tidak perlu memperhatikannya, dia memiliki temperamen yang buruk."     

Mo Qing menyadari bahwa Gu Xiaoran memberikan sekotak tisu kepadanya tanpa peduli padanya sedikit pun. Tapi Gu Xiaoran justru lebih peduli kondisi pria itu, bahkan Gu Xiaoran sampai beberapa kali bertanya padanya.     

Kemarahan Mo Qing hampir melonjak, tetapi Gu Xiaoran sama sekali tidak menyangkal hubungan dengan dirinya. Sehingga Mo Qing berusaha untuk meredam amarahnya dan memutuskan bertanya meskipun dengan sikapnya yang acuh, "Siapa dia?"     

"Namanya Shen Haoyu, dia adalah karyawan di sini." Gu Xiaoran merasa sedikit lega, dia menyadari meskipun Mo Qing memiliki sikap yang buruk, namun akhirnya dia bisa menekan emosinya dan tidak menyerang lagi.     

Karena itu adalah karyawan Gu Xiaoran, Mo Qing tidak mempermasalahkannya lagi. Kemudian dia pun duduk sendirian di samping. Mo Qing duduk sambil menatap Shen Haoyu dengan tatapan yang dingin, dia merasa pernah bahwa melihat karyawan Gu Xiaoran itu di suatu tempat.     

"Nona Gu, maaf. Aku tidak tahu, aku kira dia sedang melecehkan kamu."     

Perasaan Mo Qing yang masih tidak senang itu menjadi terganggu dengan cara berpikir Shen Haoyu yang menurutnya sudah kelewatan.     

"Tampaknya ada yang sangat perhatian di sini." Kata Mo Qing dengan sikapnya yang dingin.      

Gu Xiaoran peduli dengan Shen Haoyu hanya untuk menjaga perasaan karyawannya saja. Saat mendengar Mo Qing berkata seperti itu, Gu Xiaoran tidak tahan melihat Mo Qing yang sama sekali tidak mengerti dan malah berkata dengan sikap yang acuh tak acuh.     

"Apa salahnya memberi perhatikan pada orang lain, Haoyu tidak mengenalmu. Karena dia melihatmu meraba-rabaku, dia berinisiatif menolongku demi kebaikanku juga."     

Mo Qing bergumam dengan sikapnya yang dingin. Tempat ini ada di pusat kota yang sangat ramai, banyak orang menyewa kawasan ini untuk digunakan sebagai kantor.     

Meskipun tidak terbuka seperti bangunan komersial di luar, tetapi pintu studio ini terbuka lebar dan ramai orang keluar masuk. Bahkan banyak penjual di luar. Jadi aneh kalau tempat yang ramai seperti ini bisa terjadi kasus pelecehan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.