Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Celaka (2)



Celaka (2)

0Setelah beberapa kemudian, akhirnya Mo Qing bisa menghempaskan belati yang ada di tangan Shen Haoyu.     
0

Hua Zi menjaga di depan pintu untuk mencegah Shen Haoyu melarikan diri.     

Yu Fei menutupi tubuh telanjang Gu Xiaoran dengan sprei sambil menepuk wajahnya, "Xiaoran, bangun."     

Meskipun Yu Fei berusaha untuk membangunkannya, namun Gu Xiaoran tetap sadarkan diri.     

Saat itu Mo Qing sudah berhasil menekan Shen Haoyu, kemudian dia pun menghampiri Gu Xiaoran untuk memeriksa denyut nadi di lehernya.      

Napas normal, dan denyut nadi juga normal. Kemungkinan besar Gu Xiaoran tidak sadarkan diri seperti ini karena dibius.      

Kemudian dengan segera Mo Qing langsung menelepon seorang dokter pribadinya, "Shao Hui, cepatlah ke sini! Aku akan mengirim alamatnya."     

Shao Hui langsung mengendarai mobil dengan mengebut. Beberapa saat kemudian dia sudah sampai dan langsung masuk untuk memeriksa Gu Xiaoran tanpa menunggu penjelasan dari Mo Qing.     

Dokter itu memeriksa mata Gu Xiaoran, lalu mengambil darah Gu Xiaoran untuk diperiksa.     

Tiba-tiba dokter itu mengerutkan keningnya saat melihat hasilnya.     

"Bagaimana?" Mo Qing menatap wajah Shao Hui, dia curiga saat melihat ekspresi wajah Shao Hui yang seperti itu.     

"Ini hanya obat bius biasa, setelah sadar, dia akan baik-baik saja. Tapi…"     

"Tapi apa?"     

"Tapi obat ini tidak dimasukkan hari ini."     

"Maksudmu dia pingsan bukan hanya karena obat bius ini?"     

"Berdasarkan hasil tes darah, sepertinya memang begitu."     

"Lalu kapan obat bius itu disuntikkan?"     

"Dari hasil tes darah ini masih belum bisa terdeteksi dengan jelas, mungkin beberapa hari yang lalu atau bahkan lebih lama."     

"Seberapa lama?"     

"Sekitar beberapa tahun yang lalu."     

"Beberapa tahun?"     

"Hanya dengan melihat hasil sederhana seperti ini, aku belum bisa memastikan. Lebih baik menunggu Gu Xiaoran sadar dan segera membawanya ke tempatku untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut."     

Setelah Shao Hui melakukan suntikan arteri kepada Gu Xiaoran, dia pun langsung mengemasi barang-barangnya dan beranjak untuk pergi, "Dia akan sadar sendiri pagi hari nanti, jadi aku akan pergi duluan."     

Mo Qing menggendong Gu Xiaoran ke lantai atas, kemudian dia menyelimutinya dan menyuruh Yu Fei menjaga Gu Xiaoran. Setelah itu Mo Qing kembali turun ke lantai bawah.      

Mo Qing mengambil kamera yang telah merekam Gu Xiaoran yang hanya mengenakan pakaian dalam.     

Jika kamera ini tidak menjadi sebuah barang bukti, sejak tadi Mo Qing sudah akan menghancurkannya.     

Kemudian Mo Qing melirik Shen Haoyu dengan tatapan ingin membunuh dan penuh dengan kebencian.      

Mo Qing mengambil kamera itu sambil menginjak Shen Haoyu yang sudah diikat, "Siapa yang mengutusmu melakukan ini semua?"     

"Apa maksudmu dengan mengutus? Aku dan Gu Xiaoran hanya berhubungan atas nama cinta, apakah ini bisa disebut pelanggaran hukum?"     

"Hubungan cinta, tapi kamu menggunakan obat bius? Sepertinya kamu sangat keras kepala sebelum melihat peti matimu sendiri." Raut wajah Mo Qing penuh dengan amarah.     

Kemudian Mo Qing meraih kerah baju Shen Haoyu dan langsung menghempaskannya ke luar pintu.     

Saat itu ada sebuah mobil van yang sudah menunggu di depan pintu. Ketika pintu mobil terbuka, empat orang berkaca mata hitam turun dan membawa Shen Haoyu masuk ke dalam mobil.      

Shen Haoyu merasakan orang-orang ini memiliki aura pembunuh dan berdarah dingin. Orang-orang itu tampak bukan preman biasa, jika dirinya jatuh ke tangan orang-orang ini, pasti dia akan menjalani hari dengan penuh penderitaan. Mungkin sebelum dibunuh, dia akan dikuliti hidup-hidup.      

Shen Haoyu hanya mengambil beberapa foto, jika dia dibawa ke kantor polisi paling-paling hanya akan dipenjara beberapa hari.      

Karena itu dia segera berteriak, "Panggil polisi, aku akan melaporkan diri."     

Sebelum dia selesai bicara, mulutnya sudah lebih dulu ditutup dengan lakban.     

Melihat hal itu, Mo Qing tersenyum dengan acuh.     

Shen Haoyu memilih tempat di loteng kecil, agar Gu Xiaoran dianggap secara sukarela melakukan hubungan dengannya.     

Setelah melihat mobil van itu melaju pergi, Mo Qing kembali masuk ke dalam loteng kecil.     

***     

Setelah memastikan Gu Xiaoran aman, Mo Qing segera pergi bersama Hua Zi.      

Di Kantor Direktur Imperial Group.      

Hua Zi duduk di seberang Mo Qing sambil bertanya, "Bagaimana kamu tahu pria itu akan mengejar Gu Xiaoran?"     

"Hanya intuisi." Kata Mo Qing tanpa menatapnya.     

Kenapa pria itu bisa diterima di studio itu, mungkin karena sikap pria itu yang pantang menyerah, sehingga Yu Fei memberi kepercayaan lebih terhadap pria itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.