Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Serigala Muda (5)



Serigala Muda (5)

0"Bisa, tapi mulai sekarang namamu harus berubah menjadi Qiqi, kamu tidak boleh membiarkan siapapun tahu tentang masa lalumu, dan tidak ada yang boleh tahu juga kalau kamu memiliki kakak perempuan. Atau kalau tidak, Kakakmu akan mati."     
0

Saat itu Gu Xiaoran baru berusia tiga tahun, tetapi dia mengerti apa yang pria itu katakan. Dia tahu bahwa mulai saat itu dirinya Bernama Qiqi. Dia tidak boleh membiarkan siapapun tahu masa lalunya dan tidak membiarkan siapapun tahu bahwa dia memiliki kakak perempuan yang bernama Xiaopian.      

Setelah itu Gu Xiaoran dipaksa masuk ke dalam pesawat.      

Saat itu Gu Xiaoran belum sepenuhnya sembuh dari sakit yang dia alami, dan tubuhnya masih demam, sehingga kepalanya terasa pusing ketika naik pesawat. Pada akhirnya Gu Xiaoran pun tertidur, dan bahkan dia sendiri tidak tahu sudah berapa lama dirinya tertidur.     

Ketika Gu Xiaoran turun dari pesawat, dia tidak tahu ke mana petinggi dan anak laki-laki itu pergi. Tidak lama kemudian ada seorang wanita dewasa yang datang dan menggendongnya. Lalu membawanya menyusuri area terbuka lalu masuk ke sebuah ruangan.      

Di area terbuka itu, Gu Xiaoran melihat banyak anak-anak yang lebih tua darinya. Awalnya dia mengira tempat tersebut adalah panti asuhan lain.     

Kemudian wanita itu meletakkannya di depan bak mandi besar dan mulai menelanjanginya.     

Ketika dia berada di panti asuhan yang sebelumnya, perawat akan menelanjangi pakaian mereka sebelum memukulnya agar pakaiannya tidak robek.     

Sehingga ketika Gu Xiaoran melihat wanita ini mencoba melepas pakaiannya, dia pun langsung mengira bahwa dia akan dipukuli.      

Karena pengalaman yang dia dapatkan saat di panti asuhan yang lama, dengan spontan Gu Xiaoran pun segera menggigit wanita itu untuk membuatnya menjauh darinya.     

Ketika berusaha menghindar darinya, Gu Xiaoran justru terpeleset dan jatuh ke dalam bak mandi. Kemudian Gu Xiaoran langsung menyiram wanita itu dengan air untuk mengusir wanita itu agar tidak melepas pakaiannya.     

Bagaimana pun juga anak berusia tiga tahun bukanlah tandingan orang dewasa. Tetapi entah karena alasan apa, wanita itu tampaknya memperlakukannya dengan sangat hati-hati, seolah-olah wanita itu takut menyakitinya dan tidak berani memperlakukannya dengan kasar. Kemudian wanita itu beranjak pergi.     

Setelah wanita itu pergi, Gu Xiaoran langsung menghela napas dengan lega.     

Sebelumnya Gu Xiaoran belum pernah mandi air panas dan kali ini dia merasa sangat nyaman saat berendam. Lalu dia pun berbaring.     

Airnya begitu hangat dan nyaman sehingga dia hampir memejamkan mata saat berendam air panas.     

Tiba-tiba dari luar kamar mandi terdengar suara wanita tadi mengeluh, "Serigala, anak kecil itu menolak untuk mandi."     

"Sana keluar." Sebuah kata yang jelas dan terdengar acuh tak acuh.     

Gu Xiaoran bisa mendengar dengan jelas bahwa itu adalah suara anak laki-laki yang saat membawanya pergi dari panti asuhan.      

Jadi, anak laki-laki itu dipanggil Serigala. Batin Gu Xiaoran     

Pada saat itu Gu Xiaoran tidak begitu paham maksud nama itu, namun setelah melihat mimpinya kali ini, dia pun baru paham.      

Tidak lama kemudian Gu Xiaoran membuka matanya dan melihat anak laki-laki itu berdiri di tepi bak mandi, tatapannya begitu dingin seperti es dan membuatnya merasa ketakutan.     

Karena merasa takut saat melihat anak laki-laki itu, dengan spontan Gu Xiaoran langsung memeluk lututnya dan meringkuk di dalam bak mandi.      

"Kemarilah." Kata anak laki-laki itu.     

"Tidak." Gu Xiaoran menjawabnya dengan keras kepala. Teman-temannya di panti asuhan pernah bercerita bahwa saat perawat panti ingin memandikan mereka, pasti tidak ada hal baik menyertainya.     

Teman-temannya yang dibawa pergi untuk dimandikan selalu kembali dalam keadaan sakit atau bahkan mati.      

"Jangan menguji kesabaranku." Anak laki-laki itu memperingatkannya dengan sikap dingin.     

Gu Xiaoran menoleh dan mengabaikannya.     

"Kemari." Peringatan terakhir.     

Gu Xiaoran masih mengabaikannya.     

Anak laki-laki itu tiba-tiba membungkuk dan menjambak rambut Gu Xiaoran sehingga kulit kepalanya terasa sakit.     

Kemudian Gu Xiaoran mendongakkan kepalamya dengan waspada.     

Setelah menyadari rambut Gu Xiaoran sangat kusut, anak laki-laki itu pun langsung menarik rambutnya mendekat ke arahnya.      

"Lepaskan aku, lepaskan aku!" Kata Gu Xiaoran yang panik, dia berusaha untuk menyiramkan air dengan kedua tangannya dan meronta-ronta. Namun tindakannya itu justru membuat anak laki-laki itu masuk ke dalam bak mandi.      

"Jika kamu tidak mau mandi, aku akan memandikanmu." Sikap anak laki-laki itu sangat dingin, dia langsung menjambak rambut Gu Xiaoran dan menuangkan sampo yang banyak ke rambutnya.     

"Aku tidak mau keramas!" Gu Xiaoran merengek kesakitan dan terus meronta, namun anak laki-laki itu dengan mudah menahan tangannya supaya tidak lagi meronta-ronta.     

Anak laki-laki itu memeras air kotor di rambutnya dan membasuhnya lagi dengan air hangat yang bersih, menarik-narik rambutnya dan menggosoknya dengan keras.     

Rambut Gu Xiaoran sangat kotor sehingga sampo itu tidak mengeluarkan busa dan air kotor menetes ke seluruh wajah Gu Xiaoran, sehingga membuat matanya terasa perih.     

Kemudian anak laki-laki itu membenamkan kepala Gu Xiaoran ke dalam air dengan kasar. Seketika Gu Xiaoran pun langsung tersedak karena meneguk air beberapa kali, tetapi sampo yang mengenai matanya itu sudah hilang dan matanya tidak lagi terasa perih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.