Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Penanganan Darurat



Penanganan Darurat

0Gu Xiaoran pernah bertemu Xiaopian, namun dia tidak tahu di mana Xiaopian saat ini.     
0

"Apa kamu ingat mimpi yang baru saja kamu alami?"     

Gu Xiaoran menganggukkan kepalanya dengan ringan.     

Mimpi yang baru saja dia alami itu terasa begitu nyata dan sangat jelas. Begitu jelas seolah dia baru saja mengalami kejadian itu kemarin.     

Kemudian Gu Xiaoran memberitahu Gu Tianlei tentang mimpi itu dengan sangat rinci.     

Setelah mendengarkan penjelasan dari Gu Xiaoran, kemudian Gu Tianlei pun menatap Gu Xiaoran sambil mengerutkan bibirnya.     

Gu Tianlei tahu tentang kekerasan pada anak di panti asuhan itu, dan dia sama sekali tidak menyangka bahwa Gu Xiaoran pernah hidup dalam di lingkungan yang seperti itu.     

Setelah memikirkan hal itu, Gu Tianlei baru sadar bahwa ketika Gu Xiaoran tinggal di rumah keluarga Gu Gu Xiaoran masih memiliki luka yang belum sembuh di dalam dirinya.     

"Xiaoran, terkait mimpi itu, meskipun aku tidak tahu apakah itu hanya mimpi atau apakah kamu pernah mengalaminya. Tapi seseorang dalam mimpi itu kemungkinan besar adalah seseorang yang paling penting dalam hidupmu."     

Gu Xiaoran merasa apa yang dia alami barusan itu bukan hanya sebuah mimpi, namun itu terasa seperti pengalamannya sendiri.     

Gu Xiaoran benar-benar tidak mengerti, dia merasa sangat penasaran dan ingin tahu dengan jelas siapa itu Raja. Namun kali ini dia justru memimpikan Xiaopian yang bahkan dia sendiri tidak ingin memikirkan tentang terlalu banyak.      

"Apakah ada kemungkinan lain?"     

Dalam mimpi itu Gu Xiaoran dan Xiaopian memiliki hubungan yang sangat baik, tetapi kini hubungannya dengan Xiaopian benar-benar sangat buruk, bahkan lebih buruk dibanding orang asing!     

"Masih ada kemungkinan lain, bisa jadi itu adalah rintangan yang menghalangimu. Dengan kata lain, dia adalah simpul yang ada di dalam hatimu. Selain itu…" Gu Tianlei sedikit mengernyitkan alisnya, "Sedikit aneh."     

"Kenapa aneh?"     

"Meskipun kamu dapat bekerja sama denganku untuk memasuki kondisi hipnosis, tapi sebenarnya kamu menolak terhadap hipnosis."     

"Jika aku menentangnya, bagaimana aku masih bisa masuk ke dalam kondisi hipnosis?"     

"Aku melakukan penanganan darurat."     

"Penanganan darurat apa?"     

"Aku menggunakan dupa hipnosis." Gu Tianlei memperlihatkan dupa yang ada di sampingnya, dan di dupa itu menyisakan abu yang baru saja selesai terbakar, kemudian dia berbicara lagi, "Sangat mungkin kamu pernah dihipnotis secara paksa sebelumnya, dihipnotis dengan begitu dalam."     

"Apa maksudnya?"     

"Beberapa orang memiliki kemampuan dan keterampilan hipnotis yang luar biasa untuk menghipnotis orang tanpa kesediaan mereka untuk melakukannya. Psikis orang yang terhipnotis itu seringkali memiliki semacam penolakan dalam keadaan seperti itu. Ketika aku menghipnotis kamu barusan, alam bawah sadarmu menolak."     

"Setelah dihipnotis, kamu akan melihat orang-orang dan hal-hal di sekitarmu seolah sedang bermimpi dan sakit kepala, semacam halusinasi."     

"Jadi maksudmu kondisi ini lebih seperti efek dari minum obat keras daripada hipnosis."     

"Ada semacam hipnosis yang sangat dalam di mana orang yang dihipnotis dapat berjalan dan melakukan hal-hal sesuai keinginan orang yang menghipnotis, tapi orang yang dihipnotis itu sendiri tidak menyadarinya. Sederhananya, orang yang dihipnotis itu dalam kondisi tidak sadar."     

Obat keras?     

Gu Xiaoran mengerutkan kening dan dalam benaknya dia bertanya-tanya. Mungkinkah ketika aku melihat Kepala Biro itu aku sedang dibius?     

"Apakah kamu pernah dengar orang bisa melakukan selektif amnesia?"     

"Aku pernah memeriksa kasus serupa, kebanyakan dari mereka menderita syok yang tak tertahankan dan takut mengingat masa lalu, sehingga mereka memilih untuk menghapus ingatan mereka. Namun, ingatan manusia bukanlah sesuatu yang bisa dilupakan kapan pun semaunya. Jadi, Ini adalah kasus yang sangat langka, tapi itu bukan berarti aku tidak pernah mendengarnya."     

Gu Xiaoran tiba-tiba mengingat kembali kejadian saat dia berbaring di atas salju, kemudian dia mencoba menarik-narik celana seseorang yang lewat untuk meminta pertolongan, dan seketika hatinya terasa sakit.     

"Hipnotis aku sekali lagi, oke?" Gu Xiaoran baru saja melihat Xiaopian dalam mimpinya saat dihipnotis oleh Gu Tianlei, dia berharap mungkin jika dia dihipnotis lagi dia bisa 'Bermimpi' lebih banyak.     

"Tidak mungkin lagi untuk hari ini."     

"Kenapa?"     

"Bagaimanapun, hipnosis adalah metode yang tidak biasa. Jadi tidak dapat digunakan terlalu sering atau hanya akan menjadi bumerang dan menyebabkan kelumpuhan saraf. Beristirahatlah dengan baik beberapa hari ini, biarkan otakmu benar-benar rileks dan kemudian kembali."     

"Tianlei, apakah benar-benar ada teknik hipnosis di dunia ini yang dapat menghipnotis seseorang dan kemudian membuat mereka melakukan sesuatu sesuai dengan kesadaran mereka sendiri?"     

"Katanya memang ada, tetapi tidak ada orang yang benar-benar melihatnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.