Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Temani Aku Makan (2)



Temani Aku Makan (2)

0Hidangan cumi itu dimasak dengan sangat baik. Sedangkan Gu Xiaoran sudah lama tidak makan pedas, sehingga dia sangat menikmati hidangan itu dan merasa sangat puas. Tapi tiba-tiba hidangan itu diambil dari hadapannya, seketika Gu Xiaoran pun langsung mengetuk meja dengan kesal untuk memberi isyarat kepada Mo Qing agar mengembalikan hidangan cumi itu.     
0

Padahal Mo Qing sendiri yang mengajakku ke sini untuk sarapan, kenapa justru Mo Qing malah menyingkirkan makanannya? Batin Gu Xiaoran.     

Setelah itu, Mo Qing mulai memakan sup ikan seolah tidak terjadi apa-apa.     

Gu Xiaoran memandang Feng Jing dengan tidak senang. Sebenarnya Mo Qing tidak peduli jika dia memesan cumi hingga membuat Feng Jing jijik. Tapi bagi Mo Qing makan makanan pedas dan berminyak untuk sarapan sangat tidak baik untuk lambung.     

Mempertimbangkan hal ini, Gu Xiaoran tidak bisa berbuat apa-apa selain makan pangsit udang dan bubur yang telah dipesan tadi.     

Kemudian Mo Qing memberinya beberapa iga dan beberapa potong daging ayam kepada Gu Xiaoran.     

Meskipun dari awal hingga akhir, raut wajah Mo Qing tampak acuh tak acuh, namun mereka berdua sangat dekat dan terlihat sangat akrab. Bahkan orang buta pun bisa melihat keintiman mereka berdua.     

Saat melihat tindakan Mo Qing yang seperti itu kepada Gu Xiaoran, tanpa sadar Feng Jing langsung berhenti mengunyah dan menatap Gu Xiaoran lagi.     

Asisten? Kenapa dia terlihat seperti 'sekretaris pribadi'? Batin Feng Jing.     

Meskipun Feng jing merasa bahwa Gu Xiaoran terlihat seperti asisten pribadi yang ingin memanfaatkan Mo Qing. Namun tidak orang yang benar-benar bisa menangani pekerjaan dengan baik.     

Selain itu, saat melihat Mo Qing dan Gu Xiaoran duduk berdampingan dan sangat dekat satu sama lain, tetap saja Feng Jing merasa tidak nyaman.     

Mereka bertiga makan bersama dengan harmonis hingga makanan yang dihidangkan habis.      

Setelah selesai membayar, Feng Jing berjalan ke arah Mo Qing dan tiba-tiba kakinya terkilir. Feng Jing pun tampak kesulitan untuk berdiri dan dia hendak bersandar ke tubuh Mo Qing.      

Mo Qing tidak melihatnya dan terus melangkah maju, sehingga Feng Jing tidak mendapatkan sandaran, lalu tubuhnya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke samping.      

Di sisi lain, saat itu Gu Xiaoran yang sedang berjalan di belakang Mo Qing, dan kebetulan dia melihat Feng Jing hampir jatuh sehingga dia pun langsung meraihnya, "Nona Feng, hati-hati."     

Seketika Mo Qing pun langsung menoleh, dan baru menyadari bahwa kaki Feng Jing terkilir. Kemudian dia bertanya dengan penuh perhatian, "Nona Feng, apakah semuanya baik-baik saja? Kalau sakit, aku akan meminta sopir mengantarmu ke rumah sakit."     

Perhatian Mo Qing kepada Feng Jing itu disertai sikapnya yang dingin.     

Wajah Feng Jing terlihat marah dan dengan keras menghempaskan tangan Gu Xiaoran sambil berkata, "Aku tidak apa-apa."     

"Syukurlah kalau tidak apa-apa." Kata Mo Qing sambil sedikit tersenyum, kemudian dia melanjutkan, "Tentang investasi di Jiuzhou, Nona Feng dan Nona Lu bisa berdiskusi secara detail."     

Feng Jing melirik mata Gu Xiaoran sambil menggertakkan giginya dengan kesal, namun dia tidak ingin menyinggung Mo Qing. Sehingga dia tersenyum lembut dan mengatakan, "Baik."     

Dalam benaknya Gu Xiaoran berpikir, kesepakatan ini batal.     

Setelah keluar dari restoran, Mo Qing melihat Feng Jing pergi dengan tatapan dingin.     

Turunkan harga pengiriman barang tiga tingkat?     

Sejak awal jasa pengiriman barang Imperial Group tidak pernah dari Menteri Feng.     

Selain itu, tanpa bantuan Menteri Penerbangan Feng, Han Ke tidak akan bisa melarikan diri.     

Dia telah menghancurkan urusannya, dan masih ingin mengeruk keuntungan, apakah dia pikir Mo Qing adalah orang bodoh? Batin Gu Xiaoran.     

Kemudian Gu Xiaoran menarik lengan baju Mo Qing sambil berkata, "Mengapa kamu datang jika kamu tidak akan menyetujui kesepakatan itu?"     

"Bukankah kamu bilang kamu sedang bermain-main denganku? Jadi aku mengajakmu untuk melihat berapa banyak orang yang ingin 'bermain-main' denganku tapi tidak bisa bertahan." Mo Qing menatap Gu Xiaoran dan wajahnya yang tampak sangat tenang.     

"Jadi kamu menyuruhku datang hanya untuk melihat bagaimana wanita lain mengejar-ngejar dirimu?"     

"Bagaimana menurutmu?"     

"Menurutku kamu adalah Tuan Muda Imperial Group, kenapa kamu bisa begitu naif?"     

Mo Qing melirik Gu Xiaoran dengan ringan, setelah itu dia langsung masuk ke dalam mobil.     

Gu Xiaoran melihat jam dan menyadari masih ada waktu dua puluh menit sebelum jam kerja dimulai, dan dia tidak akan terlambat jika menumpang ke mobilnya.      

Sehingga Gu Xiaoran segera membuka pintu mobil, tapi ternyata pintu mobil itu terkunci. Kemudian Gu Xiaoran menggedor pintu mobil sambil berteriak, "Buka pintunya."     

"Kembalilah sendiri!" Kata Mo Qing tanpa meliriknya sedikitpun.     

"Tapi aku akan terlambat."     

Saat ini adalah jam-jam sibuk, jadi sulit untuk mencari taksi.     

dari tempatnya berada saat ini membutuhkan waktu lima menit untuk berjalan kaki ke halte bus terdekat, selain itu dia juga harus menunggu bus untuk datang. Jadi tidak diragukan lagi kalau dia pasti akan terlambat saat kembali ke kantor.     

"Kalau kamu mau pergi bekerja, apa hubungannya denganku?"     

"Hei, apa yang kamu lakukan ini benar-benar tidak masuk akal. Bukankah kamu yang mengajakku ke sini untuk sarapan, lalu menemanimu 'kencan' sehingga menunda waktuku untuk bekerja. Bagaimana mungkin ini tidak ada hubungannya denganmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.