Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Temani Aku Makan (1)



Temani Aku Makan (1)

0Nama wanita itu adalah Feng Jing, dia adalah satu-satunya putri Menteri Penerbangan yang mengontrol sistem penerbangan logistik yang sangat besar.     
0

Saat Mo Qing memasuki ruang pribadi, ekspresi wajah wanita itu tampak sedikit cemberut.     

Feng Jing menunggu Mo Qing duduk lebih dulu, baru dia mengikutinya untuk duduk, kemudian pandangan matanya tertuju pada wajah Gu Xiaoran, "Ini…"     

"Asistenku."     

Gu Xiaoran tersenyum dengan sopan kepada Feng Jing, tapi diam-diam di dalam hati, dia ingin mengutuk Mo Qing.     

Tiba-tiba Mo Qing mengajak di ke sini. Siapa sebenarnya wanita ini, apa yang akan dia dilakukan? Batin Gu Xiaoran, dia sama sekali tidak tahu.      

Bagaimana aku bisa membantunya kalau begini?     

Menganggap aku sebagai asisten?     

Asisten kepalamu! Gu Xiaoran mengumpat dalam hati.     

Feng Jing mengabaikan Gu Xiaoran ketika tahu bahwa dia hanyalah seorang asisten.     

Saat itu ada dua buku menu di atas meja.     

Gu Xiaoran melihat bahwa wanita itu masih belum memesan apapun, lalu dia pun mengambil buku menu itu dan menyerahkannya kepada Feng Jing, "Nona Feng ingin memesan apa?"     

Feng Jing mengabaikan Gu Xiaoran dan berkata ke Mo Qing, "Tuan Mo suka hidangan apa?"     

Sudut mulut Mo Qing menyematkan senyum tipis yang bisa memikat semua siapapun yang melihatnya, lalu dia berkata dengan suaranya yang terdengar lirih dan lembut, "Aku terserah saja."     

"Pangsit dari olahan kerang ini sepertinya enak, apa Tuan Mo ingin mencobanya?" Tatapan mata Feng Jing terpaku saat melihat wajah Mo Qing, bahkan detak jantungnya berdebar kencang seperti rusa yang melompat-lompat.     

Saat melihat tindakan Feng Jing yang seperti itu kepada Mo Qing, entah kenapa perasaan Gu Xiaoran sedikit merasa kesal.     

Menurut Gu Xiaoran, jika di dunia bisnis ada iblis dengan senyum seperti ini, itu artinya kesepakatan ini akan dinegosiasikan.      

Saat itu Mo Qing hanya tersenyum ringan dan tidak menjawabnya, lalu dia menyerahkan buku menu itu ke depan Gu Xiaoran sembari berkata, "Kamu yang pesan."     

Gu Xiaoran membolak-balik buku menu itu, lalu memesan iga kesukaan Mo Qing. Selain itu, dia juga memesan dimsum udang, ayam jamur shitake, dan kue lobak.     

Setelah mempertimbangkan cedera yang dialami tubuh Mo Qing, Gu Xiaoran pun memutuskan untuk memesan sup ikan mas. Kemudian dia memesan untuk dirinya sendiri sate cumi dan semangkuk bubur.     

Feng Jing sedikit meremehkan Gu Xiaoran ketika melihat dia memesan hidangan yang umum. Feng Jing berpikir bahwa Gu Xiaoran hanya terlihat cantik, tapi sebenarnya dia hanyalah gadis biasa yang tidak bisa unjuk gigi.      

"Tuan Mo, lihatlah apa yang terakhir kali aku pernah menujukkannya kepadamu."     

"Nona Feng, melihat bahwa dengan Imperial Grup berinvestasi di Jiuzhou akan mendapatkan imbalan untuk mengurangi biaya pengiriman. Bagaimana mungkin aku tidak setuju kondisi yang begitu bagus ini?"     

Feng Jing langsung tersenyum imut, sambil mengedipkan matanya dia berkata, "Kalau begitu selanjutnya kita bisa segera menjadi mitra. Kamu bisa memanggilku Jingjing saja."     

Mo Qing hanya tersenyum tanpa memberikan komentar apapun.     

Saat melihat senyuman Mo Qing itu, Feng Jing seolah dibuat mabuk oleh senyumnya.     

Feng Jing asik mengobrol dengan Mo Qing. Saat dia membahas tentang keluarganya, dia tampak semakin bersemangat untuk bercerita. Dia menceritakan semua latar belakang keluarganya.     

Jika di awal pembicaraan tidak mendengar topik tentang pengiriman barang, kemungkinan besar Gu Xiaoran akan mengira bahwa Feng Jing ke sini untuk berkencan dengan Mo Qing.     

Beberapa saat kemudian, aroma pedas minyak dan asap mulai menyerbak, ditambah dengan suara berdesis dari kuah di atas piring yang masih panas.     

Saat itu juga wajah Feng Jing tampak memerah dan bahkan hampir tersedak. Kemudian dia buru-buru menutupi mulut dan hidungnya lalu bersandar ke kursi.     

Gu Xiaoran sudah lama tidak memakan makanan pedas, sehingga saat melihat hidangan dengan aroma cumi-cumi yang sedap itu sangat menggugah selera makannya.     

"Kamu tidak makan pedas?" Gu Xiaoran memindahkan hidangan cumi itu di depannya.     

Saat itu Feng Jing melirik ke arah Mo Qing dan melihatnya sambil mengerutkan kening. Seolah dia ingin mengatakan kepada Mo Qing bahwa dia tidak suka melihat hidangan cumi-cumi itu. Karena mengira Mo Qing juga tidak makan pedas, Feng Jing pun berkata, "Ya, aku tidak suka makanan yang terlalu pedas."     

Gu Xiaoran sama sekali tidak peduli pada Feng Jing, entah dia memang sengaja meminta Mo Qing berinvestasi di perusahaan Jiuzhou itu demi Mo Qing atau demi hal yang lain.      

Dalam benaknya Gu Xiaoran berkata. Meskipun Mo Qing suka makanan pedas atau tidak, tetapi setidaknya dia masih mempunyai preferensinya sendiri. Jika kamu tidak tahan dengan aroma itu, bagaimana kamu berharap bisa hidup bersamanya?     

Selain itu, Gu Xiaoran bertanggung jawab atas pengembangan program perusahaan Jiuzhou, jadi urusannya tidak ada hubungannya dengan Feng Jing.     

Tidak peduli apa yang dikatakan Feng Jing, Gu Xiaoran mulai memakan hidangan cumi itu dengan lahap.      

Mo Qing masih terlihat sangat bersabar, tapi dari sudut matanya dia menatap Gu Xiaoran yang sedang makan cumi-cumi itu dengan ekspresi yang cemberut.     

Tanpa menunggu Gu Xiaoran menghabiskan hidangan itu, Mo Qing langsung menyingkirkan hidangan cumi-cumi itu, lalu mendorong dimsum udang ke depan Gu Xiaoran.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.