Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kenapa Aku Harus Pergi?



Kenapa Aku Harus Pergi?

0Gu Xiaoran menghela napas lega setelah mendengar langkah kaki Gu Tianlei berjalan menjauh.     
0

Ini bener-benar buruk, Gu Xiaoran tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Gu Tianlei melihat dirinya dan Mo Qing sedang melakukan hal seperti ini.      

Semakin memikirkan hal itu, Gu Xiaoran semakin merasa frustrasi. Dia sangat marah hingga air matanya hampir berlinang.      

Kemudian Gu Xiaoran mencubit bahu Mo Qing dengan keras sambil berkata dengan kesal, "Kamu dasar bajingan sialan."     

Mo Qing terdiam sejenak dan meliriknya dengan acuh tak acuh, lalu berkata, "Kenapa takut, apakah dia tahu tentang hubunganku denganmu?"     

"Aku dan kamu tidak memiliki hubungan apapun." Kata Gu Xiaoran yang marah pada Mo Qing karena sikapnya yang sombong dan seenaknya, bahkan dengan sikapnya yang seperti itu Mo Qing hampir saja melukai Gu Tianlei.     

Mo Qing mengerutkan bibirnya, lalu meraih tangan kecil Gu Xiaoran dan memaksanya untuk menggenggam tangannya sembari berkata, "Kita tidak punya hubungan apa-apa?"     

Telapak tangan Gu Xiaoran sangat hangat dan lembab, ini menunjukkan kedekatan mereka. Kemudian Gu Xiaoran memejamkan mata sambil berkata, "Bahkan jika ada, itu hanya…"     

Mo Qing melirik Gu Xiaoran tanpa mengatakan apapun, tiba-tiba Mo Qing bergerak masuk dan langsung mendorong Gu Xiaoran tanpa belas kasihan.     

Apapun yang Gu Xiaoran katakan, Mo Qing tetap menganggap bahwa Gu Xiaoran adalah miliknya.     

Mo Qing bergerak semakin keras, hingga seluruh loteng kecil itu rasanya seperti bergetar.     

Gu Xiaoran sangat ketakutan, namun dia tidak bisa lagi berdebat dengannya. Kemudian dia pun merangkulkan leher Mo Qing dengan erat sambil memohon, "Aku mohon jangan seperti ini, cepatlah pergi dari sini ya?"     

"Kenapa aku harus pergi?"     

"Kalau kamu tidak pergi, kita akan ketahuan."     

"Kalau dia melihatnya, dia pasti akan pergi dan tidak perlu lagi menghalangiku di sini."     

"Bagaimana jika ayahmu melihatmu bermain-main denganku seperti ini?"     

"Bermain-main?" Mo Qing menatap Gu Xiaoran, dan sikapnya kembali menjadi dingin. Ini adalah kedua kalinya dia mendengar kata 'main-main' keluar dari mulut Gu Xiaoran.     

Seketika Gu Xiaoran langsung menutup mulutnya dan berhenti memprovokasi sifat Mo Qing yang liar itu.     

Mo Qing menatapnya sejenak lalu perlahan mundur dan menjauh dari Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran bisa menghela napas lega, karena dia mengira Mo Qing akan pergi, tetapi ternyata Mo Qing justru berguling ke samping lalu berbaring telentang sambil memejamkan matanya, dan tidak bergerak sama sekali.      

Saat itu juga Gu Xiaoran menoleh dan mendengar Gu Tianlei sedang keluar dari kamar mandi lalu berbaring di sofa lantai bawah.     

Ketika Gu Tianlei baru saja berbaring, tiba-tiba ponselnya berdering.     

Gu Xiaoran takut suara berisik dari ponselnya itu mengganggu Gu Xiaoran yang sedang beristirahat, sehingga Gu Tianlei pun langsung menekan tombol jawab, lalu dia berjalan ke dapur sambil melirik ke lantai atas, kemudian dengan suaranya yang lirih dia berkata, "Aku sudah bilang, hari ini aku tidak mau rekaman."     

"Tapi album ini sangat mendesak." Kata manajernya di telepon yang sepertinya sedang sangat cemas dan sedih.     

"Siapa yang memintamu memasukkan orang-orang sialan itu ke studioku?" Gu Tianlei bersikap dingin, dan dia berbicara tanpa merubah nada suaranya.     

"Cheng Peini adalah anggota keluarga Cheng, kamu sendiri pasti tahu seperti apa hubungan antara keluarga Cheng dan keluarga Mo."     

"Hubungan antara keluarga Cheng dan keluarga Mo bukan urusanku. Aku akan katakan sekali lagi, aku baru mau mulai rekaman, hanya jika kamu mengusir Cheng Peini dan Su Shanshan."     

"Aku mana berani mengusirnya, anak nakal mohon maafkan aku kali ini. Tunggu sampai aku berbicara baik-baik dengan mereka, aku janji hal ini tidak akan pernah terjadi lagi."     

"Jika begitu, berarti kamu akan menderita sendiri. Jika album ini tidak seperti yang dijanjikan, kamu akan menanggung bebanmu sendiri, jangan harap aku ikut memikulnya." Setelah berbicara seperti itu, Gu Tianlei langsung menutup teleponnya.     

Tidak lama kemudian ponsel Gu Tianlei berdering lagi.     

Gu Tianlei pun langsung mengangkat teleponnya dengan emosi, tapi masih berkata dengan lirih, "Gu Xiaoran sedang tidur, jika dia bangun gara-gara kamu, menyingkirlah dari wajahku besok dan aku akan mencari manajer lain."     

"Jangan tutup teleponnya, aku meminta Cheng Peini dan Su Shanshan pergi, bisakah kamu ke sini untuk rekaman?"     

"Jika kamu berbohong, aku mencincang tubuhmu." Setelah itu Gu Tianlei langsung menutup teleponnya.     

Kemudian Gu Tianlei kembali melihat ke arah lantai atas. Tianlei ingin sekali melihat Gu Xiaoran sebelum dia pergi. Sambil memikirkan tentang Gu Xiaoran, Gu Tianlei berjalan menuju tangga.     

Perasaan Gu Xiaoran saat itu tiba-tiba menjadi tegang, ketika dia hendak membuka mulut untuk menyuruh Gu Tianlei tidak datang ke kamarnya.     

Tapi saat itu juga Gu Tianlei tiba-tiba menghentikan langkahnya, kemudian dia berjalan menuruni tangga dan langsung mengambil tasnya, setelah itu dia pun langsung pergi.      

Gu Xiaoran pernah mengatakan agar memberinya privasi untuk menenangkan pikiran. Dan saat ini Gu Tianlei ingin memberikan hal itu pada Gu Xiaoran!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.