Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kamu adalah Wanitaku



Kamu adalah Wanitaku

0Seluruh daratan Seoul seolah tenggelam dalam gemerlap malam dan lampu warna-warni yang berkerlap-kerlip sejauh mata memandang. Dalam sekejap, perasaan luar biasa itu langsung memenuhi hati Gu Xiaoran.     
0

Gu Xiaoran menghela napas lega yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata, tanpa sadar dia pun tersenyum.     

Saat melihat Gu Xiaoran yang sudah mulai tenang, Mo Qing pun mendongakkan dagu Gu Xiaoran untuk melihat ke langit. Tapi tiba-tiba gumpalan awan mendekat dan menyelimuti bulan.     

Seketika Gu Xiaoran pun langsung mengerutkan keningnya sambil berkata, "Nasib kita buruk, sepertinya kita tidak bisa melihat gerhana bulan hari ini."     

"Ikut denganku!" Mo Qing menarik Gu Xiaoran sambil berjalan menuju ruangan kaca tepat di tengah atap, lalu mengeluarkan kartu akses itu lagi dan menggeseknya ke pintu kaca.     

"Apa lagi yang akan kamu lakukan?" Perasaan Gu Xiaoran langsung tegang, barusan saja dia diajak pergi ke lantai atas, tapi sekarang tiba-tiba dia diajak masuk ke dalam ruangan.     

"Kamu akan tahu saat kamu masuk." Mo Qing menarik Gu Xiaoran masuk ke dalam ruangan tersebut.     

Bentuk ruangan itu bundar dan dindingnya terbuat dari kaca setebal lebih dari 1,2 meter. Di dalam ruangan ini Gu Xiaoran dapat melihat seluruh langit yang luas.     

Mawar merah ditanam di sekitar ruangan itu, sehingga tercium semerbak aroma bunga yang samar di malam hari.     

"Sangat indah." Gu Xiaoran menghela napas panjang dan sepertinya dia merasa sangat nyaman.     

Selain sofa dan lemari anggur, ada juga teleskop astronomi di dalam ruang kaca tersebut.     

Kemudian Mo Qing pergi mendekati teleskop dan menggunakan teleskop itu dengan terampil.     

"Ayo ke sini."     

Mo Qing mengarahkan kepala Gu Xiaoran untuk mendekat pada teleskop itu.     

"Apakah kamu melihatnya?"     

"Aku melihatnya." Gu Xiaoran terkejut dan merasa sangat senang. Dia tidak menyangka masih bisa melihat gerhana bulan dalam cuaca yang mendung seperti ini.     

Mo Qing pun tersenyum, lalu dia melangkah mundur dan duduk di sofa yang ada di belakangnya sambil menyulut sebatang rokok.      

Setelah rokok tersulut, dia menjepit batang rokok itu di antara jari-jarinya, tangannya menggantung santai di sisi sofa dan dia duduk dengan postur yang malas tapi terlihat seksi.     

Ketika Mo Qing mendongakkan kepalanya, dia melihat Gu Xiaoran sedang membungkuk dan terlihat pinggang bulat yang kencang. Kaki seputih salju yang ramping dan membentuk lekukkan yang indah.     

Tatapan mata Mo Qing tiba-tiba menjadi redup, kemudian dia merasa perutnya menjadi hangat. Kemudian kehangatan itu menjalar masuk ke seluruh pembuluh darahnya.      

Beberapa saat kemudian Mo Qing mematikan rokoknya dan mengulurkan tangan untuk meraih pinggang Gu Xiaoran yang ramping, lalu menarik Gu Xiaoran supaya mendekat padanya.     

Gu Xiaoran tiba-tiba terseret mundur dengan kuat dan jatuh ke belakang, Gu Xiaoran pun berteriak karena kaget. Seketika dia tergeletak di atas pangkuan Mo Qing.     

Mo Qing memegang dagu Gu Xiaoran dan mendongakkan wajah Gu Xiaoran, ibu jarinya mengusap lembut wajah Gu Xiaoran yang halus sembari berkata, "Sekarang aku menginginkanmu."     

"Jangan…" Kata Gu Xiaoran dengan panik ketika hasrat birahi mulai tumbuh.     

Di tempat seperti itu, jika seseorang mengetahuinya, dia bisa mati tanpa meninggalkan bekas.     

Tanpa aba-aba, Mo Qing tiba-tiba menundukkan kepala dan langsung menciumnya.     

"Uh, jangan…"     

Gu Xiaoran mencoba melepaskan diri dan pelukan Mo Qing, dia merasa sangat kesal dengan tingkah Mo Qing yang selalu saja menjengkelkan.     

Gu Xiaoran berusaha keras untuk bisa terlepas dari pelukan Mo Qing, dia pun sedikit mendorong Mo Qing agar menjauh darinya, lalu Gu Xiaoran berkata, "Kamu tidak bisa melakukan ini padaku."     

Mo Qing menatapnya dengan tatapan yang tajam, "Kamu adalah wanitaku, kenapa aku tidak bisa melakukannya?"     

Gu Xiaoran tidak tahan dengan tatapan Mo Qing yang seperti itu, perlahan wajahnya memerah, kemudian dia pun berkata, "Jangan di sini."     

Mo Qing pun tiba-tiba tertawa, lalu dia menundukkan kepala dan mencium Gu Xiaoran dengan ganas. Lidahnya yang basah melumat ke dalam mulut Gu Xiaoran dengan lembut.     

Mo Qing begitu dominan sehingga langsung membuat pikiran Gu Xiaoran melayang. Aroma mawar yang tercium menambahkan sentuhan mesra dalam susana yang canggung seperti ini.     

Gu Xiaoran menggunakan sisa akal sehatnya untuk mendorong dadanya yang lebar sambil berkata, "Jangan seperti ini."     

"Jantungmu berdetak sangat cepat." Mo Qing memegang tangan kecil Gu Xiaoran yang disandarkan pada dadanya sembari tersenyum jahat.     

Gu Xiaoran merasa malu dan berusaha untuk bangkit darinya.     

Namun Mo Qing mengangkat gaun tidurnya, lalu memegang pinggangnya dengan kedua tangannya untuk menyesuaikannya ke posisi yang tepat, lalu dia sedikit menekan tubuhnya sembari berkata, "Kamu benar-benar tidak mau?"     

Begitu ditekan dengan kencang, posisi Mo Qing sudah tidak di pinggangnya lagi, tapi menghadap celana dalam tipis yang dikenakan Gu Xiaoran dan menyentuh bagian yang paling tersembunyi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.