Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Apa yang akan Kita Lakukan?



Apa yang akan Kita Lakukan?

0"Jika aku tinggal di rumah sakit lebih lama lagi, aku pasti akan gila. Jadi aku memilih untuk keluar lebih awal."     
0

Gu Xiaoran menundukkan kepala dan dalam benaknya dia berpikir selama beberapa hari ini dirinya selalu memikirkan kondisi Mo Qing, karena dia sama sekali tidak mendengar kabar apapun darinya.     

Namun karena hari ini melihat Mo Qing dalam kondisi baik-baik saja, akhirnya Gu Xiaoran pun tidak ingin membuang-buang waktu lagi untuk bersamanya, sehingga dia langsung berjalan pergi meninggalkan Mo Qing.     

Namun dengan cepat Mo Qing langsung meraih lengan Gu Xiaoran sambil berkata, "Masuk ke dalam mobil."     

"Hah?" Gu Xiaoran keluar dengan pakaian seperti ini dan dia benar-benar tidak berniat untuk bepergian jauh.     

"Aku menyuruhmu masuk ke mobil." Mo Qing menoleh ke arah kursi penumpang.      

Saat melihat kondisi luka Mo Qing yang masih diperban, Gu Xiaoran pun merasa khawatir karena akan sangat berbahaya jika Mo Qing mengemudikan mobilnya sendiri.     

"Kamu tidak akan mati." Mo Qing mendorong pintu mobil dengan tidak sabar, lalu menarik Gu Xiaoran untuk masuk ke dalam mobil. Karena lukanya masih belum sembuh, Mo Qing pun sedikit mengernyitkan matanya karena menahan sakit di lengannya.      

"Biarkan aku yang menyetir." Gu Xiaoran berkata sembari meraih kemudi mobil.     

"Tidak perlu." Mo Qing menghempaskan tangan Gu Xiaoran dan dengan cepat mobil itu pun langsung melaju pergi.     

Gu Xiaoran duduk di kursi penumpang dan mengencangkan sabuk pengamannya.     

"Pergi ke mana?"     

"Mengajakmu melihat gerhana bulan."     

Seketika Gu Xiaoran langsung menoleh ke arah wajah Mo Qing yang tampan. Dan saat itu juga dalam hati Gu Xiaoran merasa ada perasaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Hampir seminggu dia selalu mengkhawatirkannya. Beberapa saat kemudian Gu Xiaoran pun bertanya pada Mo Qing, "Apa yang kita lakukan?"     

"Menurutmu?"     

Bola mata Mo Qing menjadi lebih gelap. Gu Xiaoran adalah kekasihnya, jadi tidak perlu diragukan lagi apa yang akan dia lakukan.      

Tiba-tiba mobil pun berhenti di depan sebuah gedung.     

Ini adalah gedung perkantoran yang belum resmi dibuka. Dari dekorasinya gedung itu terlihat sangat megah, bisa dilihat bahwa investor gedung ini memiliki dana yang besar.      

Bangunan itu sangat gelap, hanya beberapa ruangan yang lampunya menyala, mungkin itu adalah ruangan penjaga.      

"Ini…" Dengan bingung Gu Xiaoran mengikuti Mo Qing berjalan menuju bagian depan gedung.     

Mo Qing menempelkan jari telunjuk ke bibirnya, dan memberi isyarat kepada Gu Xiaoran agar tetap diam.      

Kemudian Mo Qing pun mengeluarkan kartu akses dari saku celananya dan dengan cekatan dia menggesek kunci sandi di sebelah pintu kaca, seketika pintu kaca itu pun terbuka dari kedua sisi.     

Mo Qing pun langsung meraih pergelangan tangan Gu Xiaoran yang tegang dan langsung menariknya masuk ke dalam ruangan melewati pintu itu.      

Kemudian Mo Qing menyentuh layar komputer yang ada pada pintu itu, dan seketika pintu itu pun tertutup kembali.     

Proses pembangunan gedung ini sangat cepat, tapi gedung ini sangat misterius, karena tidak ada yang tahu apa kegunaan gedung ini.     

"Ini gedung milik Imperial Group?" Tanya Gu Xiaoran sambil melihat kartu akses yang ada di tangan Mo Qing.     

"Iya milik Imperial Group, tapi ini adalah tempat terlarang bagiku untuk masuk."     

Gedung ini bukan milik Mo Qing, tapi milik Ayahnya, Mo Zhenzhong.     

Jantung Gu Xiaoran tiba-tiba berdebar kencang saat mengetahui hal itu.     

Tidak lama kemudian tiba-tiba terdengar suara batuk ringan dari ruang penjaga yang tidak jauh tempat Gu Xiaoran berdiri saat ini.     

Gu Xiaoran pun memegang tangan Mo Qing dengan gelisah dan menunjuk ke arah pintu untuk memintanya keluar.     

Mo Qing hanya mengangkat kedua alisnya dan tersenyum jahat, lalu dia pun menarik Gu Xiaoran menuju ke lantai atas.     

Gu Xiaoran ditarik oleh Mo Qing, namun dia hanya diam dan tidak berani berkata apapun karena takut terdengar oleh penjaga keamanan.     

Ketika tiba di depan sebuah pintu yang besar, Mo Qing pun menyentuh pintu itu, dan seketika pintu itu pun terbuka.     

Setelah sampai di rooftop, Mo Qing menyimpan kartunya kembali sambil berkata, "Suara kita tidak dapat terdengar sampai ke lantai bawah."     

"Bagaimana mungkin kartumu itu bisa membuka pintu-pintu yang ada di tempat ini, padahal kamu dilarang masuk ke sini?" Tanya Gu Xiaoran sambil melihat kartu serba bisa yang ada di tangan Mo Qing dengan bingung.     

"Ini alat untuk mencari nafkah." Kata Mo Qing sembari menarik Gu Xiaoran menuju ke lantai atas.     

Gu Xiaoran teringat kembali karena kedatangannya ke Vila Linyuan, Mo Qing jadi dipukul dengan keras. Kali ini, jika ada yang tahu Mo Qing mengajaknya datang ke sini, Gu Xiaoran tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Tiba-tiba jantung Gu Xiaoran berdetak kencang dan hatinya merasa cemas.     

Tangan Mo Qing merangkul pinggang Gu Xiaran sambil bersandar pada pagar rooftop, lalu dia menekan punggungnya sambil berkata, "Apa kamu takut?"     

"Iya, ayo turun." Panas tubuh Mo Qing menjalar menembus bajunya ke permukaan punggungnya. Gu Xiaoran pun merasa panik karena bisa saja tiba-tiba ada orang datang ke sini.     

"Setelah melihat gerhana bulan, kita akan turun." Kata Mo Qing sambil merangkul pinggang Gu Xiaoran dengan kedua tangannya.      

Gu Xiaoran mendengarkan perkataan Mo Qing baik-baik, lalu dia menyadari bahwa suasana di sekitarnya sangat sunyi, tidak ada suara seorang pun yang terdengar. Setelah itu perasaannya menjadi sedikit lebih tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.